Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Langkah Merintis Bisnis Tas Branded dan Cara Cek Keasliannya

Kompas.com - 28/05/2023, 13:41 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

KOMPAS.com - Suka mengoleksi tas-tas branded dari berbagai merk ternama? Ternyata hal ini bisa jadi salah satu peluang bisnis yang bagus dan investasi yang menguntungkan untuk masa depan.

Meskipun harganya selangit, namun kualitas dan daya tahan tas-tas branded ini memang tak perlu diragukan lagi.

Tas branded bukan hanya berfungsi sebagai “tas biasa”, namun juga untuk membuat status sosial penggunanya meningkat. Tas-tas ini kerap jadi incaran para wanita sosialita yang menyukai barang-barang branded. Kalangan ini bisa jadi target pasar bisnis tas branded yang akan Anda bangun.

Tertarik memulai bisnis tas bermerek? Yuk simak langkah-langkah untuk memulai bisnis ini selengkapnya dalam ulasan berikut seperti dilansir dari Cermati.com:

1. Pertimbangkan Sistem dan Modal Usaha

Bisnis tas bermerek alias branded merupakan bisnis yang berkaitan dengan penjualan tas bermerek dari brand terkenal. Harga 1 buah tas branded sendiri mulai dari puluhan hingga ratusan juta rupiah, harga yang sangat fantastis untuk sebuah tas kecil.

Untuk sistem operasionalnya, ada 2 sistem yang bisa digunakan lho. Pertama buat merek tas sendiri dan kedua jual tas bermerek dari brand terkenal yang sudah ada. Untuk opsi pertama ini, Anda tentunya butuh waktu yang lama dan modal yang tak sedikit untuk menciptakan merek tas bermerek terbaru.

Sebagai referensi, coba pelajari kisah awal pendirian tas branded ternama seperti Hermes atau Louis Vuitton. Bagi pebisnis pemula opsi kedua tampaknya lebih memungkinkan untuk dimulai. Caranya coba cari penyuplai dari merek tas ternama yang ingin dijual, pastikan tas yang dibeli asli.

2. Lakukan Riset dan Tentukan Target Pasarnya

Jangan lupa untuk melakukan riset pasar, agar sukses pelaku usaha tentu harus mengetahui siapa target pasarnya. Dengan begitu, para pelaku usaha bisa mengenali kebutuhan, keinginan, dan selera konsumen.

Cari tahu merek tas apa yang paling disukai konsumen, model-model tas branded terbaru yang tengah hits, harga, dan keunggulannya. Hal ini akan sangat membantu untuk menentukan harga jual, mengetahui tingkat persaingan, dan memilih strategi bisnis yang tepat.

3. Pilih Brand yang Akan Dijual

Ada banyak merk tas branded yang terkenal dan populer di pasaran. Beberapa di antaranya adalah Louis Vuitton, Chanel, Gucci, Prada, Hermes, Dior, Fendi, Givenchy, Valentino, dan banyak lagi.

Setiap merek tas memiliki karakteristik, desain, dan harga yang berbeda-beda, sehingga dapat menarik segmen pasar yang berbeda-beda pula. Kalau tidak ingin fokus pada satu brand dan ingin lebih fleksibel, coba pilih beberapa merk tas ternama sekaligus.

4. Temukan Tempat Jualan yang Tepat

Cara memulai bisnis tas bermerk selanjutnya adalah menentukan tempat dan cara penjualan yang tepat. Cobalah untuk membuka gerai atau toko untuk tas branded secara, maupun membuka toko online.

Pilihlah tempat yang strategis dan mudah diakses oleh target pasar. Selain itu, pertimbangkan juga strategi pemasaran dan promosi yang tepat untuk memperluas jangkauan pasar.

Baca juga: Raup Untung Besar dari Bisnis Daur Ulang Barang Bekas

5. Kelengkapan dan Variasi Produk

Untuk masalah kualitas tas branded tentu saja tak perlu diragukan lagi, mengingat tas ini pastinya kualitas yang sangat bagus. Tas branded umumnya dibuat dari barang-barang berkualitas tinggi, bahan premium yang langka.

Satu hal yang perlu diperhatikan adalah kelengkapan produknya termasuk kemasannya. Sebab, kemasan untuk tas branded adalah hal yang sangat penting, apalagi paper bag-nya yang memiliki nilai jual.

Halaman:

Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau