BANDUNG, KOMPAS.com - Sejumlah mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) bercerita soal usaha yang dijalaninya kepada Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM), Teten Masduki.
Ada dua mahasiswa yaitu Adlin, mahasiswi Program Studi Kewirausahaan ITB memiliki bisnis catering; dan Yohana, mahasiswi ITB yang memiliki usaha sedotan ramah lingkungan.
Adlin menjadi agregator bagi para ibu rumah tangga di Lampung. Adlin menyampaikan pentingnya inovasi dalam berusaha, khususnya bagaimana merubah sesuatu yang mainstream seperti catering agar memiliki nilai tambah dengan memberdayakan ibu rumah tangga di sekitarnya, dengan cita rasa yang sudah terstandarisasi.
“Inspirasinya adalah di Lampung kalau ada orang nikah tidak pakai catering, tapi mengumpulkan ibu-ibu untuk masak, dari situ saya ingin menjadi aggregator dengan mengumpulkan ibu rumah tangga yang masakannya enak untuk catering, dan berhasil mengumpulkan ribuan order, mulai dari universitas terdekat hingga perusahaan,” kata Adlin dalam siaran pers.
Baca juga: 6 Tips Sukses Menjadi Wirausaha bagi Mahasiswa
Pada kesempatan yang sama, Yohana menyampaikan pentingnya green economy yang menjadi latar belakang usahanya, ia berpesan kepada Menteri Teten akan perlunya regulasi pengurangan sampah plastik dari Pemerintah.
“Kami sudah punya tujuh partner dan berhasil menjual 15.000 pcs, tapi untuk scale-up bisnis, perlu bantuan pemerintah terkait dengan regulasi pengurangan sampah plastik, di samping perlunya penambahan dana,” ucap Yohana.
Teten lalu menanggapi kedua curahan hati kedua mahasiswa tersebut. Teten berharap ke depan Adlin mampu mengembangkan bisnisnya hingga menjadi industri bumbu, bahkan dengan cita rasa yang terstandar, tidak menutup kemungkinan ia bisa mengekspor usahanya.
“Kita penghasil rempah-rempah dunia tapi masih jualan barang komoditi, padahal kalau kita bisa olah industri bumbu, akan jadi peluang luar biasa untuk produksi bumbu dunia,” kata Teten.
Untuk usaha yang dikembangkan Yohana, lanjut Teten, menjadi bukti akan besarnya ketertarikan anak muda terhadap usaha ramah lingkungan. Bahkan, Teten mengungkapkan dari sampah juga dapat menghasilkan startup baru di Jakarta bernama Octopus.
“Awal memulai bisnis bisa dengan produk apa saja, tapi setelah berbisnis kemudian pasti akan muncul ide-ide yang lain untuk mengembangkan bisnisnya,” kata Teten.
Baca juga: 4 Sumber Cuan yang Cocok untuk Mahasiswa
Dalam upaya meningkatkan pertumbuhan wirausaha baru, Teten mendorong generasi muda dari perguruan tinggi agar berani mengambil peran untuk menjadi wirausaha muda yang mampu menciptakan lapangan kerja.
Teten juga mengungkapkan, saat ini pemerintah sedang berupaya menambah 1 juta wirausaha baru dari kalangan mahasiswa.
Hal tersebut sejalan dengan target Pemerintah di tahun 2024 mendatang untuk menaikkan rasio kewirausahaan nasional menjadi 3,95 persen dan menumbuhkan wirausaha baru sebesar 4 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.