Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Pelaku UMKM Belum Banyak Punya NIB dan Sertifikat Halal?

Kompas.com - 22/06/2023, 20:30 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Nomor Induk Berusaha (NIB) dan sertifikat halal merupakan dua dari sekian banyak syarat agar pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) bisa naik kelas.

Dengan NIB dan sertifikat halal, pelaku UMKM bisa meningkatkan kepercayaan konsumen, memperluas penjualan hingga mendapatkan bantuan dari pemerintah yakni pelatihan kewirausahaan dan modal.

Meski penting, masih banyak pelaku UMKM yang belum memiliki NIB dan sertifikat halal. Baru 5,8 persen dari 64,19 unit UMKM di Indonesia yang telah memiliki nomor induk berusaha.

Sedikitnya pelaku UMKM yang memiliki NIB berakibat angka kepemilikan sertifikat halal dan Standar Nasional Indonesia menjadi rendah.

Baca juga: Apa Manfaat NIB bagi Pelaku UMKM? Ini Penjelasannya...

Lalu sebenarnya apa saja yang menyebabkan pelaku UMKM belum memiliki NIB? 

Kepala Unit Pelaksana PTSP Kecamatan Cilandak, Lindawaty mengatakan, NIB perlu dimiliki pelaku UMKM untuk mendapatkan legalitas dan diakui oleh pemerintah.

Lindawaty pun membeberkan sejumlah kendala yang dialami pelaku UMKM dalam mendapatkan NIB.

"Kendala mereka (pelaku UMKM) itu sibuk dengan kegiatan usahanya sehingga sulit untuk meninggalkan kegiatan usahanya. Jadi rugi kalau harus meninggalkan usaha untuk izin urus usaha," ujar Lindawaty saat ditemui di Jakarta.

Meskipun NIB sudah bisa diurus secara online, Lindawaty tak menampik jika pelaku UMKM tetap kesulitan. Pelaku UMKM, lanjutnya, masih tetap perlu pendampingan dan sosialisasi terkait cara pengurusan NIB.

Sementara itu, Kepala Provinsi Halal Center Cendikia Muslim, Dini Ruhyati Wulandari mengatakan, NIB penting dimiliki terkait syarat pengurusan sertifikat halal. Pelaku UMKM harus memiliki NIB jika ingin mengurus sertifikat halal.

Dini menyebutkan, dirinya sudah banyak membantu pelaku UMKM untuk mengurus sertifikat halal. Berdasarkan pengalamannya, pelaku UMKM masih butuh edukasi terkait pentingnya kelengkapan data agar pengurusan sertifikat halal bisa berjalan dengan cepat.

"Teman-teman UMKM ini lambat untuk berikan data dan juga tak lengkap," ujar Dini saat ditemui di Jakarta beberapa waktu lalu.

Menurut Dini, sertifikat halal terutama self declare mewajibkan pelaku UMKM untuk menggunakan bahan yang sudah dipastikan kehalalannya dan berkategori produk tidak berisiko. Selain itu, proses produksi yang dipastikan kehalalannya dan sederhana;

"Karena walaupun sejumput bahan, harus disertakan. Biasanya juga UMKM bilang lagi repot, lagi ini, lagi itu. Jadi akan kita skip. Karena antrian data masih banyak. Jadi kita gak akan nunggu dia ngasih," tambah Dini.

Baca juga: KemenKopUKM Pastikan Akan Pangkas Proses Pengurusan Sertifikat Halal

Menurutnya, pelaku UMKM juga terkendala untuk memberikan data proses produksi. Selain itu, persyaratan untuk foto produk juga kerap lambat.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Tenun Bermotif Kekinian Sulit Diterima Pasar, Begini Solusi Pemilik Brand e-Boon

Tenun Bermotif Kekinian Sulit Diterima Pasar, Begini Solusi Pemilik Brand e-Boon

Training
Masih Ragu? Ini 3 Manfaat Menggunakan Strategi Pemasaran Konvensional

Masih Ragu? Ini 3 Manfaat Menggunakan Strategi Pemasaran Konvensional

Training
Cara Vita Lestarikan Kain Tenun Tradisional, Berinovasi dengan Motif Kekinian

Cara Vita Lestarikan Kain Tenun Tradisional, Berinovasi dengan Motif Kekinian

Jagoan Lokal
Bosan Kerja di Jakarta, Astaria Rintis Bisnis Kerajinan Eceng Gondok

Bosan Kerja di Jakarta, Astaria Rintis Bisnis Kerajinan Eceng Gondok

Jagoan Lokal
3 Alasan Anda Harus Memakai Aplikasi Pesan yang Aman untuk Bisnis

3 Alasan Anda Harus Memakai Aplikasi Pesan yang Aman untuk Bisnis

Training
3 Pemanfaatan Teknologi Digital yang Dilakukan Owner Makacha Bakery

3 Pemanfaatan Teknologi Digital yang Dilakukan Owner Makacha Bakery

Training
Cerita Mira Membangun Makacha Bakery, Berawal karena Anaknya Tak Mau Makan Nasi

Cerita Mira Membangun Makacha Bakery, Berawal karena Anaknya Tak Mau Makan Nasi

Jagoan Lokal
Usung Ramah Lingkungan, Kawedo Juice Siap Beli Lagi Botol Produknya

Usung Ramah Lingkungan, Kawedo Juice Siap Beli Lagi Botol Produknya

Jagoan Lokal
Wajib Halal Resmi Ditunda, LPPOM Dorong Pemerintah Fokus Menyelesaikan Permasalahan di Hulu

Wajib Halal Resmi Ditunda, LPPOM Dorong Pemerintah Fokus Menyelesaikan Permasalahan di Hulu

Program
Cerita Zahro Manfaatkan Arang Batok Kelapa untuk Bisnis Pakaian

Cerita Zahro Manfaatkan Arang Batok Kelapa untuk Bisnis Pakaian

Jagoan Lokal
Memberikan Voucer dapat Menguntungkan Bisnis? Simak Alasannya

Memberikan Voucer dapat Menguntungkan Bisnis? Simak Alasannya

Training
Astra Gandeng Sarinah untuk Pengembangan dan Memperluas Pasar UMKM

Astra Gandeng Sarinah untuk Pengembangan dan Memperluas Pasar UMKM

Program
Owner APRC Indonesia Ungkap Cara Menjaga Partnership dengan Pebisnis Luar Negeri

Owner APRC Indonesia Ungkap Cara Menjaga Partnership dengan Pebisnis Luar Negeri

Training
Ide Bisnis Jasa Yang Banyak Peminatnya, Ramai Terus Auto Cuan

Ide Bisnis Jasa Yang Banyak Peminatnya, Ramai Terus Auto Cuan

Training
Cerita Laily Merintis Bisnis Parfum, Berawal dari Bertemu Wisatawan India

Cerita Laily Merintis Bisnis Parfum, Berawal dari Bertemu Wisatawan India

Jagoan Lokal
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com