Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Tips Mendorong Akselerasi Bisnis UMKM

Kompas.com - 08/07/2023, 12:30 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

KOMPAS.com - Saat ini, teknologi tengah mengalami perkembangan yang cukup pesat, bahkan menjadi sebuah tren baru. Hal ini pun disertai dengan munculnya perubahan terhadap pola belanja konsumen.

Terlebih lagi dengan adanya pandemi yang terjadi beberapa tahun terakhir yang mendorong UMKM mengadopsi teknologi sebagai bagian pengembangan bisnisnya.

Hal ini pun didukung oleh sejumlah kebijakan yang dirilis Pemerintah demi memudahkan transformasi bisnis digital untuk para pelaku UMKM. Terutama bagi yang belum mengenal atau minim informasi terkait bisnis digital.

Bagi pelaku UMKM konvensional yang belum paham tentang digitalisasi bisnis tentu akan kebingungan untuk memulainya. Namun jangan khawatir, berikut ini ada beberapa tips yang bisa diterapkan untuk mengakselerasi bisnis UMKM secara digital, seperti dilansir dari Cermati.com:

1. Meningkatkan Literasi digital

Langkah pertama mendorong akselerasi bisnis UMKM secara digital adalah dengan meningkatkan Literasi digital. Hal ini jadi salah satu faktor penting yang perlu dilakukan pelaku UMKM, terutama bagi mereka yang masih awam.

Salah satu program pemerintah yang ditujukan untuk turut mendorong akselerasi bisnis UMKM ini yakni Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI).

Program ini pun juga bekerjasama dengan sejumlah pihak, seperti aplikasi layanan pembayaran digital. Sebagai upaya dalam memberikan pendampingan, terutama dari segi literasi pembayaran secara digital kepada pemilik usaha.

2. Memanfaatkan e-Commerce

Langkah akselerasi bisnis UMKM selanjutnya yang bisa dilakukan adalah dengan memanfaatkan platform e-commerce. Ini merupakan sarana pemasaran yang cukup efektif untuk meningkatkan brand awareness, terutama di pasar global. Sekaligus memudahkan transaksi e-financing bagi pelaku UMKM.

Masa pandemi beberapa tahun belakangan nyatanya membawa perubahan terhadap pola perilaku konsumen dalam berbelanja. Kini, semakin banyak yang lebih suka berbelanja secara online melalui sejumlah platform digital.

Sehingga, para pelaku bisnis UMKM mau tak mau harus juga beralih menggunakan platform e-commerce demi mengikuti perkembangan zaman.

3. Social Media Commerce

Bukan cuma e-Commerce saja, kini platform media sosial juga menjadi salah satu tempat yang digemari untuk berbelanja online. Kegiatan ini dikenal dengan social media commerce atau jual beli secara online di media sosial.

Laporan dari Hootsuite dan We Are Social menyebutkan jika jumlah pengguna platform media sosial di seluruh dunia telah mencapai angka 4,74 M per bulan Oktober 2022. Bisa dikatakan, jumlah ini sama seperti 59,3 persen dari total populasi penduduk di seluruh dunia.

Inilah mengapa, media sosial juga memberikan peluang yang besar bagi para pelaku UMKM. Itulah mengapa, pelaku UMKM harus memiliki pemahaman yang cukup tentang bagaimana memanfaatkan social commerce.

Pasalnya, platform ini akan memudahkan dalam mengukur serta mengevaluasi kinerja bisnis. Ini karena, Social Commerce dilengkapi dengan indikator yang cukup jelas.

Terutama indikasi melalui hasil analitik yang diperoleh dari impressions, reach, engagement, hingga laporan transaksi. Dimana semua hasil laporan tersebut bisa dengan mudah diakses oleh pelaku UMKM.

Ada beberapa platform social media yang cukup populer digunakan untuk social commerce. Diantaranya ada TikTok, WhatsApp, Facebook, dan Instagram.

Baca juga: Ini Cara Digital Marketing dalam Meningkatkan Bisnis

4. Content Creator

Dalam dunia bisnis digital, content creator memiliki peranan yang tak kalah penting dalam membantu akselerasi bisnis UMKM. Mulai dari membantu membangun branding produk, membuat campaign, menjangkau pelanggan hingga meningkatkan konversi penjualan.

Setiap content creator punya cara tersendiri dalam mengemas dan menyampaikan pesannya kepada audiens. Oleh karenanya, menentukan creator yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai oleh bisnis menjadi hal yang penting.

5. Gunakan Aplikasi Pendukung

Bukan cuma media sosial, di era digital seperti saat ini ada banyak kemudahan yang bisa diperoleh pelaku bisnis. Salah satunya kemudahan dalam mengelola operasional bisnis secara digital. Baik dari segi pembukuan, pengelolaan stok gudang, jadwal kerja karyawan dan lain sebagainya.

Saat ini tersedia berbagai jenis aplikasi yang akan semakin memudahkan kegiatan operasional bisnis tersebut. Penggunaan aplikasi tentunya akan semakin meningkatkan efisiensi dan visibilitas suatu bisnis. Sehingga pengelolaannya menjadi lebih baik dan mengurangi kesalahan yang tidak perlu.

6. Strategi Pemasaran Digital

Penggunaan e-commerce dan media sosial saja tidak dapat menjamin penjualan akan mengalami peningkatan. Karena langkah tersebut juga perlu diimbangi dengan menerapkan strategi pemasaran digital. Baik melalui fitur ads atau iklan, email marketing, teknik SEO (search engine optimization), influencer marketing, dan sejumlah strategi lainnya.

Dalam menerapkan strategi pemasaran digital ini pun juga harus disesuaikan dengan niche bisnis. Agar, strategi yang diterapkan sesuai dan bisa menghasilkan impact yang ditargetkan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Terkini Lainnya
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Perkuat Koperasi dan UMKM, Mantan Gubernur BI Luncurkan BACenter
Perkuat Koperasi dan UMKM, Mantan Gubernur BI Luncurkan BACenter
Program
Dompet Dhuafa Kenalkan Potensi Ekonomi Kaki Gunung Lawu lewat 'Fun Run'
Dompet Dhuafa Kenalkan Potensi Ekonomi Kaki Gunung Lawu lewat "Fun Run"
Program
Kajari Kota Malang Blusukan ke Pasar Klojen, Dorong UMKM Miliki Legalitas Usaha
Kajari Kota Malang Blusukan ke Pasar Klojen, Dorong UMKM Miliki Legalitas Usaha
Training
Miliki 45 Juta Peserta Aktif, BPJS Ketenagakerjaan Bidik Pekerja Informal
Miliki 45 Juta Peserta Aktif, BPJS Ketenagakerjaan Bidik Pekerja Informal
Program
Berdayakan Perempuan, Penerbitan Orange Bond oleh PNM Diapresiasi
Berdayakan Perempuan, Penerbitan Orange Bond oleh PNM Diapresiasi
Program
Ekonomi Lesu, Ajang Fashion Show Jadi Panggung Harapan UMKM Fesyen
Ekonomi Lesu, Ajang Fashion Show Jadi Panggung Harapan UMKM Fesyen
Program
Dukung Petani Kopi Lokal, DBS Salurkan 'Blended Finance' ke Adena Coffee
Dukung Petani Kopi Lokal, DBS Salurkan "Blended Finance" ke Adena Coffee
Program
Ekspor Minuman Naik Tajam, UMKM Punya Peluang Tembus Pasar Global
Ekspor Minuman Naik Tajam, UMKM Punya Peluang Tembus Pasar Global
Jagoan Lokal
APINDO: UMKM Jangan Hanya Bertahan, Tapi Harus Berkelanjutan
APINDO: UMKM Jangan Hanya Bertahan, Tapi Harus Berkelanjutan
Training
Dukung Usaha Digital, Kemenko PM Gandeng Google-Meta Luncurkan Program Pemberdayaan
Dukung Usaha Digital, Kemenko PM Gandeng Google-Meta Luncurkan Program Pemberdayaan
Program
Menteri UMKM Janji Dampingi Pengusaha 'Outdoor' untuk Perluas Akses Pasar
Menteri UMKM Janji Dampingi Pengusaha "Outdoor" untuk Perluas Akses Pasar
Training
Kualitas Peralatan Outdoor Lokal Tak Kalah dari Produk Luar
Kualitas Peralatan Outdoor Lokal Tak Kalah dari Produk Luar
Training
Beri Perlindungan Hukum ke UMKM, Pemerintah Gandeng Kongres Advokat Indonesia
Beri Perlindungan Hukum ke UMKM, Pemerintah Gandeng Kongres Advokat Indonesia
Program
Kreasi Pala Nusantara Manfaatkan Limbah Kayu Jadi Produk Bernilai saat Ekonomi Lesu
Kreasi Pala Nusantara Manfaatkan Limbah Kayu Jadi Produk Bernilai saat Ekonomi Lesu
Jagoan Lokal
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau