JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Central Asia (BCA) bekerjasama dengan Kementerian Perdagangan melalui Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Ekspor dan Jasa Perdagangan (PPEJP) untuk menyelenggarakan pelatihan untuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mitra binaan BCA yang siap ekspor.
Hal ini dilakukan sebagai upaya mendorong perkembangan UMKM melalui kegiatan ekspor.
Kerjasama pelatihan UMKM binaan BCA Go Export 2023 diawali dengan penandatanganan dokumen Perjanjian Kerja Sama oleh Kepala PPEJP Kementerian Perdagangan, Sugih Rahmansyah dan Senior Vice President of Division Business Commercial & SME BCA, Tjoeng Haryanto di Jakarta pada Kamis (10/8/2023).
Baca juga: Seribu UMKM Binaan Bank Indonesia Tampil di Karya Kreatif Indonesia 2023
Sebagai pilot project, BCA dan PPEJP menargetkan 60 pelaku UMKM mengikuti kegiatan pelatihan yang akan dilaksanakan di Yogyakarta dan Jawa Tengah. Kurikulum khusus yang disusun oleh BCA dan PPEJP berisi materi peningkatan kualitas produk, akses impor, dan simulasi transaksi luar negeri.
Kurikulum ini diharapkan tidak hanya membantu mereka memasuki pasar global, melainkan juga mendukung pelaku UMKM melakukan ekspor barang yang memiliki added value dan nilai jual lebih besar.
Senior Vice President Division Business Commercial & SME BCA, Tjoeng Haryanto menjelaskan, pihaknya melihat UMKM memiliki potensi yang sangat besar untuk memajukan perekonomian nasional.
Sebagai bagian dari ekosistem keuangan nasional, BCA berkomitmen untuk mendukung upaya pemerintah dalam mendorong UMKM Go Export melalui berbagai inovasi.
"Dari sisi akses keuangan BCA telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada UMKM di berbagai lini usaha. Pelatihan ini diharapkan dapat melengkapi fasilitas akses keuangan yang telah kami sediakan,” kata Tjoeng Haryanto.
Selain dukungan ini, BCA juga mendukung pertumbuhan UMKM melalui program pembiayaan khusus UMKM dan mengembangkan program khusus UMKM berwawasan Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola (LST).
Pada tahun 2023, BCA juga mengadakan UMKM Fest sebagai wadah untuk mempertemukan UMKM dengan pelaku bisnis, serta membantu memasarkan produk secara online dan offline. Acara tersebut diikuti oleh lebih dari 1.400 pelaku UMKM dari seluruh Indonesia.
Baca juga: Bank Indonesia Perwakilan Sulsel Jadikan Bengok Kraft jadi Contoh Produk UMKM Ekspor
“Kami menyadari walaupun UMKM memiliki potensi besar, banyak dari mereka masih menemukan kesulitan untuk membuka akses ke pasar internasional dan melakukan transaksi luar negeri," ujar Tjoeng Haryanto.
Oleh karena itu, lanjut Tjoeng, pelatihan tersebut telah dirancang khusus untuk menjawab semua kesulitan mereka. Pemateri tak hanya membekali teori, melainkan juga akan memberikan simulasi transaksi untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas mereka.
"Semoga kegiatan ini dapat memberikan dampak positif dalam kemajuan usaha mereka,” ungkap Tjoeng Haryanto.
Selain memberikan pelatihan untuk UMKM siap ekspor, kerjasama BCA dan Kementerian Perdagangan juga dilakukan melalui Indonesian Trade Promotion Center (ITPC), Atase Perdagangan (Atdag), serta Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (DJPEN) yang akan membantu membuka akses pasar internasional bagi UMKM.
Seperti diketahui, UMKM merupakan tulang pungggung perekonomian nasional. Menurut data Kementerian Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah (KUKM) tahun 2018, ada 64,2 juta pelaku UMKM atau 99,99 persen dari jumlah pelaku usaha di Indonesia.
Daya serap tenaga kerja UMKM adalah sebanyak 117 juta pekerja atau 97 persen dari daya serap tenaga kerja dunia usaha. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian juga mencatat jumlah kontribusi ekspor UMKM naik dari 14,37 persen pada 2020 menjadi 15,69 persen pada 2021.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.