Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Pertahankan Bisnis di Tengah Persaingan Pasar ala Owner Syahda Craft

Kompas.com - 27/10/2023, 22:01 WIB
Fransisca Mega Rosa Mustika,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bersaing dalam bisnis adalah hal yang biasa terjadi. Baik pelaku usaha besar maupun usaha kecil, semua bisa menjadi pesaing bagi satu dan yang lainnya.

Alip, seorang seniman ukir dan lukis yang memanfaatkan media limbah pipa paralon, yang berasal dari hasil pekerjaan kontraktor pembangunan perumahan.

Bagi Alip limbah pipa paralon yang diolahnya menjadi hiasan dinding adalah peluang bisnis yang menjanjikan. Itulah yang mengantarkannya membangun usaha Syahda Craft.

Sama seperti bisnis lainnya, Syahda Craft juga menghadapi persaingan di pasaran.

Bentuk persaingan yang dihadapi bisnis Alip adalah adanya kompetitor yang berasal dari negeri tirai bambu, yang memproduksi barang serupa seperti yang dihasilkan Alip, namun dibandrol dengan harga yang lebih murah. 

Baca juga: Simak Cara Pemuda Ini Bangun Semangat Wiraswasta sambil Sekolah

“Saya juga jualan di marketplace, tapi produk saya ini kalah dengan produk dari China. Jelas kalau produk yang dari China itu harganya jauh lebih rendah dari produk saya. Produk saya tidak bisa bersaing dengan harga rendah seperti itu,” papar Alip kepada Kompas.com melalui sambungan telepon beberapa waktu lalu.

Tingkatkan Kualitas dan Terus Berinovasi 

Dikatakan Alip, ia memanfaatkan Facebook untuk menjual produknya, dari sana Ia banyak menerima pesanan dari luar negeri.

“Pakai marketplace Facebook. Dari sana lebih banyak pesanan. Enggak sedikit juga pesanan yang dari luar negeri, salah satunya dari Australia. Kendalanya, kalau mau kirim barang ke sana harus punya berkas perizinan segala macam,” katanya.

Ia mengaku, menyikapi hal tersebut dengan lapang, sembari terus meningkatkan kualitas dari produk-produk yang dihasilkannya.

Menurutnya, daripada harus merugi karena menjual produk di bawah harga standar dan juga rugi tenaga, Alip memilih untuk tetap memertahankan target pasarannya.

“Saya tidak mau harga jual saya tersaingi, dan saya juga lebih baik mencari segmen (pangsa pasar) lain yang lebih menghargai hasil karya handmade,” tegas Alip.

Baca juga: Cerita Wayan Merintis Bisnis Virtual Reality, Ingin Buat Edukasi Sejarah Lebih Menarik

Adanya persaingan dengan kompetitor dari negara lain, membuat Alip terus berupaya menghasilkan inovasi baru dan menambah ilmu dengan mengikuti berbagai pelatihan yang difasilitasi oleh beberapa lembaga.

Salah satu pelatihan yang pernah diikuti oleh Alip untuk meningkatkan penjualan produknya adalah pelatihan untuk Usaha Mikro, Kecil, dan menengah (UMKM) dari Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKop UKM).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

Program
25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

Jagoan Lokal
Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Jagoan Lokal
Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jagoan Lokal
Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Training
Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Jagoan Lokal
Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Jagoan Lokal
UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

Program
Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Program
Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Jagoan Lokal
Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Program
Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Program
BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

Program
TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

Program
DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau