Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Alberthina Asal NTT Membangun Bisnis Cokelat D'Hokiest

Kompas.com - 17/10/2023, 09:05 WIB
Fransisca Mega Rosa Mustika,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Alberthina Louisa de Queljoe adalah pemilik brand D’hokiest asal Nusa Tenggara Timur yang didirikannya pada tahun 2019.

Mulanya Tien, sapaan akrabnya, membangun bisnis olahan dari bahan cokelat, karena adanya pengaruh dari lingkungan kerja dan lingkungan hidup sehari-harinya. 

Nama D’Hokiest

Nama D’hokiest berasal dari kata serapan Bahasa Inggris, the hokiest atau berarti ‘yang paling hoki atau beruntung’.

“Ini awalnya dari kata dasarnya hoki, artinya beruntung. Jadi dengan ini kita berharap bahwa usaha kita membawa keberuntungan,” kata Tien kepada Kompas.com saat dihubungi Senin (16/20/2023).

Baca juga: Kisah Aan Membangun Bisnis Threeyana Decoupage, Awalnya Iseng Unggah Status

Tien berharap, dengan memberikan nama D’hokiest untuk usaha kecilnya, bisa membawa keberuntungan dan membuka lapangan pekerjaan bagi orang-orang yang membutuhkan.

Tidak hanya untuk dijadikan tempat bekerja, tetapi juga bisa dijadikan tempat untuk belajar, guna membangun kesejahteraan bersama.

Penggunaan Modal Produksi

Tien mengatakan, jika dahulu modal yang dia gunakan untuk memulai bisnis ini berkisar Rp7,5 juta. Modal tersebut didapatkannya dari salah seorang saudara yang mendukung Tien untuk mengembangkan usaha kecilnya.

Uang tersebut kemudian digunakan Tien untuk membeli sebuah show case atau lemari pendingin khusus, membeli bahan baku cokelat, juga membeli beberapa alat produksi yang dibutuhkan.

“Sebenarnya saya sudah ada kulkas sendiri, tetapi karena ini untuk jualan, sehingga tidak bisa kita jadikan satu antara kebutuhan dapur dan kebutuhan bisnis,” ungkap Tien.

Baca juga: Kunci Sukses Memulai Usaha untuk Gen Z, Salah Satunya Mau Terima Pendapat Orang Lain

Produk Olahan D’Hokiest

Beberapa produk olahan D'Hokiest.Dok. D'Hokiest Beberapa produk olahan D'Hokiest.

Produk yang sejak awal dikeluarkan oleh Tien untuk D’hokiest adalah cokelat batang yang memiliki rasa unik, yakni cokelat rasa kelor.

Kelor umumnya hanya dikonsumsi sebagai sayuran atau dijadikan teh, namun Tien mengembangkan inovasi produk kelor ke dalam olahan cokelat batang.

Untuk pengolahan produk cokelat kelor ini, mulanya dia dapatkan dari pengalamannya menjadi panitia pelatihan usaha kecil untuk ibu-ibu di Kecamatan Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Melalui kepanitiaan dalam lembaga sosial Alpha Omega, dia berhasil mempelajari dan memodifikasi produk ini hingga membawa kesuksesan bagi dirinya.

Baca juga: Cerita Melisa Darmawan Jalankan Bisnis Resin Art dengan Beragam Keunikan

Saat ini, ragam produk yang dihasilkan D’hokiest ada beberapa jenis makanan dan minuman, di antaranya adalah cokelat kelor, cokelat hela, cokelat kacang mete, cokelat kacang kenari, cokelat kacang tanah, gula sabu minuman sari kacang hijau, dan daun kelor kering.

Inovasi produk D’hokiest berasal dari potensi sumber daya alam yang ada di NTT, khususnya di daerah Kelurahan Tarus, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Baca juga: Cerita Christine Membangun Bisnis Biji Kopi Panggang untuk Kenalkan Toraja Sapan

Meski memiliki tantangan untuk bisa mendistribusikan produknya ke luar daerah Nusa Tenggara Timur, malah produk hasil olahan D’hokiest kini sudah tersebar di beberapa toko retail dan salah satunya juga sudah diperjual belikan di salah satu pusat oleh-oleh Kabupaten Manggarai Barat, Labuan Bajo.

Bagi Tien, meski bisnis ini masih seumur jagung, dia berharap dengan adanya bisnis D’hokiest bisa semakin memberdayakan perempuan di daerah sekitar Kelurahan Tarus, serta menjadi bisnis yang membawa produk olahan NTT untuk bisa semakin banyak dikenali oleh masyarakat Indonesia.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Perkuat Koperasi dan UMKM, Mantan Gubernur BI Luncurkan BACenter
Perkuat Koperasi dan UMKM, Mantan Gubernur BI Luncurkan BACenter
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau