KOMPAS.com - Laba kotor adalah salah satu metrik keuangan yang penting bagi pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) ,karena memberikan gambaran tentang profitabilitas produk atau layanan yang ditawarkan.
Penghitungan ini adalah penghitungan laba yang diperoleh dari penjualan produk atau layanan, sebelum mempertimbangkan biaya tetap dan biaya operasional lainnya.
Menghitung laba kotor untuk produk UMKM, melibatkan perhitungan pendapatan kotor dan biaya variabel yang terkait langsung dengan produksi produk tersebut.
Baca juga: Tips Meningkatkan Keuntungan Tanpa Menaikkan Harga Jual
Bagi Anda yang masih belum paham mengenai penghitungan laba kotor, simak langkah-langkah umum untuk menghitung laba kotor, yang telah dirangkum dari berbagai sumber.
Pertama, Anda perlu menghitung total pendapatan yang dihasilkan dari penjualan produk UMKM Anda.
Ini adalah jumlah uang yang Anda terima dari penjualan produk sebelum mengurangkan biaya apa pun.
Misalnya, jika Anda menjual 100 unit produk seharga Rp 50.000 per unit, total pendapatan kotor Anda adalah 100 x Rp50.000 = Rp5.000.000.
Baca juga: 6 Cara Efektif Mengelola Keuangan Bisnis
Biaya variabel adalah biaya yang terkait langsung dengan produksi produk Anda. Ini bisa termasuk bahan baku, tenaga kerja langsung, komponen produk, dan biaya pengiriman.
Pastikan Anda mengidentifikasi dan mengumpulkan semua biaya ini yang terkait dengan produksi produk tersebut.
Setelah penghitungan pendapatan kotor dan biaya variabel, jumlahkan semua biaya yang telah diidentifikasi tersebut.
Misalnya, biaya bahan baku adalah Rp1.000.000, biaya tenaga kerja langsung adalah Rp 500.000, dan biaya pengiriman adalah Rp200.000. Total biaya variabel adalah Rp 1.000.000 + Rp500.000 + Rp200.000 = Rp1.700.000.
Baca juga: Tips Membangun Manajemen Keuangan yang Baik untuk Usaha Mikro
Untuk menghitung laba kotor, kurangkan total biaya variabel dari pendapatan kotor. Dalam contoh di atas, laba kotornya adalah Rp 5.000.000 (pendapatan kotor) - Rp 1.700.000 (biaya variabel) = Rp 3.300.000.
Dengan menghitung laba kotor, Anda akan memiliki gambaran tentang seberapa menguntungkan produk UMKM Anda setelah mempertimbangkan biaya yang berkaitan langsung dengan produksi.
Selanjutnya, Anda dapat mempertimbangkan biaya tetap dan lainnya untuk menghitung laba bersih, serta menilai tingkat kesehatan keuangan bisnis Anda secara keseluruhan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.