Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Melisa Darmawan Membangun Bisnis, Bermula Karena Jenuh Bekerja

Kompas.com, 7 Oktober 2023, 12:00 WIB
Fransisca Mega Rosa Mustika,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjadi kreatif di masa sekarang ini adalah suatu hal yang harus sudah dikembangkan dalam diri masing-masing pribadi. Walaupun menjadi kreatif juga membutuhkan proses, butuh banyak belajar untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan kreatif sehingga menimbulkan suatu nilai tersendiri.

Begitulah yang diterapkan oleh Melisa Darmawan, selaku chief executive officer (CEO) dan Art and Craft Engineer Cerita Resin dalam membangun bisnisnya itu.

“Aku sejak awal itu basic-nya kan engineer, dan dulu lebih sering di lapangan pekerjaan proyek gitu. Ya karena itu, jadi aku tuh ga pernah belajar tentang bagaimana caranya membangun usaha,” jelas Melisa saat diwawancarai Kompas.com, Jumat (6/10/2023).

Baca juga: Kisah Nunik Anurningsih, Berawal Hobi Desain, Kini Sukses Berbisnis Perhiasan

Bukan Bisnis Turunan

Melisa sebenarnya sudah tumbuh di tengah keluarga pengusaha. Dari kakek dan neneknya, orang tuanya menjalani bisnis sebagai pemasok bahan-bahan kimia dan pengembang aroma wewangian khas Daerah Istimewa Yogyakarta.

Adanya bisnis orang tua tidak menjadi alasan Melisa untuk sekedar menikmati dan berdiam diri untuk lebih menggali potensi diri.

Sebelum memulai usahanya, ia telah lebih dahulu menganalisis strength (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunity (kesempatan), dan threats (ancaman) dari analisis SWOT.

Dari penjabaran analisis SWOT itulah, Melisa mendapatkan hasil bahwa ia mampu memanfaatkan dan mengembangkan potensi dari usaha milik orangtuanya.

Kini, Melisa juga telah mengembangkan bisnisnya sehingga sekarang memiliki total empat cabang bisnis yang semuanya masih saling memiliki keterkaitan satu sama lainnya. Tentunya pengembangan bisnisnya ini sudah diperhitungkan dan dipersiapkan jauh sebelum resmi dirilis untuk pemasaran.

Baca juga: Kisah Gaby, Raup Omzet Puluhan Juta Rupiah dari Bisnis Coffee Shop

Berangkat dari Kejenuhan, Kini Menjadi Value Utama

Jenuh bekerja dan didorong keinginan besar untuk membuat sebuah usaha yang tidak hanya sekedar menjual produk, tetapi yang juga mengemas filosofi dan dampak sosial dalam suatu karya yang diproduksi.

Keinginan besarnya itu membawa dirinya untuk mengikuti sebuah kelas pelatihan tentang branding dengan mentor terkemuka, Pak Bi, serta pelatihan untuk membuat sebuah merek.

“Saat ikut pelatihan branding itu, kebetulan mentornya adalah Pak Bi atau Pak Subiarto. Kemudian aku juga belajar bagaimana cara membuat sebuah brand sehingga brand juga memiliki sebuah value dan tindakan call to action,’ jelasnya.

Bisnisnya yang bernama ‘Cerita Resin’ itu memiliki nilai tersendiri, yakni bahwa dengan resin ini, kamu bisa mengisahkan segal segala momen yang terjadi dalam hidup bisa diabadikan melalui kerajinan resin. Ini senada dengan tagline Cerita Resin, yaitu “abadikan kisah hidupmu.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Terpopuler
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau