JAKARTA, KOMPAS.com - Nunik Anurningsih, seorang wanita kelahiran Bandung adalah sosok yang mencintai alam, terutama kekayaan alam di Indonesia; mutiara laut.
Sejak belia, ia hobi membuat desain. Dari sekian banyak desain yang pernah dihasilkannya, kini ia menekuni desain perhiasan.
Kini bisnis yang dimilikinya adalah sebuah toko butik perhiasan, yang seluruh desain perhiasannya asli dari goresan tangan Nunik.
Nilam Alam Suma Hapsara (NASH) didirikan sejak tahun 2004 dan sejak itu pula, NASH memproduksi perhiasan dari kulit kerang dan mutiara, serta dihiasi dengan sentuhan perak pada sisi luar perhiasan.
"Kami menggunakan mutiara dari peternak mutiara di Papua dan di Bitung. Sedangkan untuk logamnya, kami ambil dari Antam," kata Nunik kepada Kompas.com, Kamis (14/9/2023).
Baca juga: 5 Izin Usaha Perhiasan Mutiara yang Harus Dimiliki, Pelaku Usaha Wajib Tahu
Nunik memilih menggunakan bahan tersebut, sebab ia sangat memperhatikan kualitas.
Selain itu, ia memegang teguh pedoman yang pernah disampaikan Mari Elka Pangestu (Mantan Menteri Perdagangan 2004 - 2011) kepadanya dahulu.
"Dulu beliau yang menganjurkan saya untuk menjual perhiasan seperti ini, juga untuk selalu menggunakan produk dalam negeri. Itulah yang saya pegang hingga saat ini," tutur Nunik.
Berangkat mengawali bisnis, Nunik banyak menuangkan desainnya dalam rupa flora dan fauna Indonesia. Memasuki tahun 2020, Ia mulai menerjemahkan motif batik Sekar Jagad dalam perak.
Semua produk karya Nunik memiliki filosofi masing-masing dan memiliki lebih dari satu fungsi. Nunik mengisahkan mengenai filosofi dari karya yang dihasilkannya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.