JAKARTA, KOMPAS.com - Melisa Darmawan adalah pemilik dari brand Cerita Resin yang berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta. Ia membangun bisnis ini bersama dengan seorang rekannya, Ocha yang adalah seorang pelukis mix media pada tahun 2022 lalu.
Meski terbilang baru, mereka telah membangun konsep dan mempersiapkan segala hal yang senada dengan visi dan misi keduanya.
Produk-produk yang diproduksi Cerita Resin berupa pembatas buku, gantungan kunci inisial, flower dome, coaster, hingga tas anyaman yang berbaur dengan paduan hiasan resin. Kisaran harga produk Cerita Resin mulai dari Rp 40.000 untuk sebuah gantungan kunci.
Cerita Resin tidak hanya menjadi sebuah usaha yang berfokus pada resin art saja, tetapi juga melebar dan menjangkau produk fesyen, hampers, dan DIY kit.
Baca juga: Berawal dari Hobi, Arini Sukses Raup Cuan dari Usaha Kain Kreasi
“Mulanya saya masih khusus pada produk resin, workshop dan pernak-perniknya, tapi karena ada kolaborasi dengan pengrajin tas anyam lokal, maka saya pikir ini harus dikembangkan jadi brand sendiri khusus fesyen,” jelas Melisa kepada Kompas.com, Jumat (6/10/2023).
Dalam proses produksinya, Ia banyak melibatkan seniman yang ahli dalam bidang resin art, nail artist, textile, dan pelukis. Tidak hanya itu, Ia juga membuka kesempatan bagi para alumni peserta workshop untuk menjadi suplayer produk Cerita Resin.
Terlebih lagi, rekan-rekan seniman Melisa sebagian besar adalah perempuan yang pernah menyintas mental health issue ataupun pendukung kelompok mental health issue.
Masing-masing brand yang dihadirkan oleh Melisa dan Ocha memiliki keunikan dari filosofinya.
“Secara umum, Cerita Resin itu kita bentuk karena kita ingin orang-orang bisa mengabadikan segala hal yang telah terjadi di dalam hidupnya. Seperti karya resin yang bisa menjadi media untuk menyimpan dan mengenang suatu momen,” kata Melisa.
Baca juga: Cerita Ratri Wulan Merintis Y’ummie Cakery Bermodal Hadiah Lomba
Keunikan yang disiratkan Melisa melalui sub-brand Resine and Bouton adalah Ia ingin menghadirkan suatu produk yang bisa memberikan suatu perasaan spesial bagi penggunanya.
“Aku ingin memberikan clothing line yang berbeda. Aku tidak memfokuskan pada motif ataupun pola, tetapi lebih untuk mengangkat keunggulan pada materi, cerita dan bentuk dukungan bagi wanita penggunanya,” tuturnya.
Bouton atau button berarti kancing, maka dari itu, keunikan produk clothing line Resine and Bouton terletak pada desain dan cerita unik yang terkandung pada bentuk atau desain kancing baju.
Dari beragam cara untuk menyampaikan pesan penyemangat bagi penyintas mental health issue, Melisa memilih untuk menyampaikan pesan itu melalui sebuah pakaian yang memiliki desain kancing khusus.
Baca juga: Cerita Perjalanan Haykal Kamil Membangun Brand Fashion Muslim ZM Zaskia Mecca
“Misalnya dengan campaign butterfly, kita ingin menyampaikan pesan kepada pemakai agar mau menikmati segala proses kehidupan, karena kelak akan tiba waktunya bagi kita untuk merekah indah layaknya kupu-kupu dan bisa terbang tinggi,” jelas Melisa.
Lainnya, produk epoxy deep pour bisa dijadikan pilihan untuk mengabadikan suatu momen atau benda yang berharga. Misalnya mengabadikan bunga pernikahan, pernak-pernik seserahan, name tag kelahiran anak, hingga ucapan selamat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.