JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak yang mengira, ketapel adalah permainan jadul (zaman dulu), karena kini sangat jarang terlihat anak-anak yang bermain ketapel.
Padahal, masih banyak loh yang memainkan ketapel. Bahkan, saat ini ketapel telah menjadi cabang olahraga di Indonesia.
Satrio melihat peluang besar dari ketapel, yang kemudian membuatnya membangun usaha Little Margo Catapults.
Baca juga: Cara Sukses Mengembangkan Bisnis Kerajinan dari Kayu
Dalam perayaan pekan puncak Apresiasi Karya Indonesia (AKI) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) di Senayan Park, Jakarta, produk Little Margo Catapults menjadi produk terunik yang ada di sana.
“Dulu tahun 2019 itu enggak ada yang main, sampai akhirnya sekarang di Indonesia pemain ketapel berkisar 26 ribu orang. Ya ini terasa semenjak kita buat ketapel yang unik, menarik, dan fungsional,” jelas Satria kepada Kompas.com, Jumat (8/9/2023).
Satrio mengungkap, pemberian nama Little Margo Catapults dilatarbelakangi dari tempat tinggal Satrio yang tepatnya di Jalan Sawo, Pondok Cina, Depok.
Karena letaknya tidak jauh dari jalan Margonda Raya, yang lebih terkenal dengan daerah ‘Margo’, menurut Satrio, nama ‘Little Margo’ akan lebih terasa dekat dan mudah diingat oleh khalayak.
Ia mengaku, mulanya ingin membangkitkan euforia masyarakat generasi ‘50-an hingga ‘90-an, dengan menghasilkan produk ketapel yang bisa di-custom bentuk dan warnanya.
“Karena generasi segitu kan sekarang sudah mapan dan pasti dulu ada yang punya hobi main ketapel, dan karena saya melihat kehadiran ketapel saat ini sudah sangat jarang, jadi di situlah awal mula saya mulai develop ketapel untuk bisa populer kembali,” lanjutnya.
Memasuki tahun 2020, Satrio mulai menyalurkan semangatnya untuk membuat desain ketapel kekinian. Ia yakin, di Indonesia bisnis ini memiliki peluang gemilang.
Berbekal dari pengalaman dan kemampuannya membuat desain produk, Ia membuktikan keberhasilannya.
Baca juga: Kisah Krisna Pratama Ubah Kayu Bekas Perahu Jadi Bisnis Furnitur
Ditambah lagi, produk Little Margo Catapults menggunakan bahan utama limbah industri kayu, tekstil, dan plastik yang mendukung gerakan bisnis berkelanjutan.
Setelah berjalan satu tahun, akhirnya Satrio dapat membawa Little Margo Catapults menunjukkan eksistensinya hingga ke manca negara.
Ia membeberkan, jika hasil karyanya tersebut sudah pernah dipesan oleh warga negara asing dari Malaysia, Vietnam, China, hingga Jerman.
“Untuk produk kita sudah pernah dipesan sampai ke beberapa negara tetangga, seperti Malaysia, Vietnam, ada juga yang ke China. Selain itu, kita juga pernah mengirim pesanan ke beberapa negara Eropa; Perancis, Italia, Irlandia, Inggris, Swiss, dan Jerman,” paparnya.
Baca juga: UMKM Binaan Bea Cukai Banjarmasin Sukses Ekspor Kayu Damar ke Pasar Arab Saudi