Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Satrio Membangun Bisnis Ketapel hingga Ekspor ke Manca Negara

Kompas.com - 10/09/2023, 21:30 WIB
Fransisca Mega Rosa Mustika,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak yang mengira, ketapel adalah permainan jadul (zaman dulu), karena kini sangat jarang terlihat anak-anak yang bermain ketapel.

Padahal, masih banyak loh yang memainkan ketapel. Bahkan, saat ini ketapel telah menjadi cabang olahraga di Indonesia.

Satrio melihat peluang besar dari ketapel, yang kemudian membuatnya membangun usaha Little Margo Catapults.

Baca juga: Cara Sukses Mengembangkan Bisnis Kerajinan dari Kayu

Dalam perayaan pekan puncak Apresiasi Karya Indonesia (AKI) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) di Senayan Park, Jakarta, produk Little Margo Catapults menjadi produk terunik yang ada di sana.

“Dulu tahun 2019 itu enggak ada yang main, sampai akhirnya sekarang di Indonesia pemain ketapel berkisar 26 ribu orang. Ya ini terasa semenjak kita buat ketapel yang unik, menarik, dan fungsional,” jelas Satria kepada Kompas.com, Jumat (8/9/2023).

Asal mula Little Margo Catapults

Satrio mengungkap, pemberian nama Little Margo Catapults dilatarbelakangi dari tempat tinggal Satrio yang tepatnya di Jalan Sawo, Pondok Cina, Depok.

Karena letaknya tidak jauh dari jalan Margonda Raya, yang lebih terkenal dengan daerah ‘Margo’, menurut Satrio, nama ‘Little Margo’ akan lebih terasa dekat dan mudah diingat oleh khalayak.

Ia mengaku, mulanya ingin membangkitkan euforia masyarakat generasi ‘50-an hingga ‘90-an, dengan menghasilkan produk ketapel yang bisa di-custom bentuk dan warnanya.

“Karena generasi segitu kan sekarang sudah mapan dan pasti dulu ada yang punya hobi main ketapel, dan karena saya melihat kehadiran ketapel saat ini sudah sangat jarang, jadi di situlah awal mula saya mulai develop ketapel untuk bisa populer kembali,” lanjutnya.

Memasuki tahun 2020, Satrio mulai menyalurkan semangatnya untuk membuat desain ketapel kekinian. Ia yakin, di Indonesia bisnis ini memiliki peluang gemilang.

Berbekal dari pengalaman dan kemampuannya membuat desain produk, Ia membuktikan keberhasilannya.

Baca juga: Kisah Krisna Pratama Ubah Kayu Bekas Perahu Jadi Bisnis Furnitur

Produk Ketapel Little Margo Catapults di AKI 2023.Kompas.com/Fransisca Mega Produk Ketapel Little Margo Catapults di AKI 2023.

Ditambah lagi, produk Little Margo Catapults menggunakan bahan utama limbah industri kayu, tekstil, dan plastik yang mendukung gerakan bisnis berkelanjutan.

Setelah berjalan satu tahun, akhirnya Satrio dapat membawa Little Margo Catapults menunjukkan eksistensinya hingga ke manca negara.

Ia membeberkan, jika hasil karyanya tersebut sudah pernah dipesan oleh warga negara asing dari Malaysia, Vietnam, China, hingga Jerman.

“Untuk produk kita sudah pernah dipesan sampai ke beberapa negara tetangga, seperti Malaysia, Vietnam, ada juga yang ke China. Selain itu, kita juga pernah mengirim pesanan ke beberapa negara Eropa; Perancis, Italia, Irlandia, Inggris, Swiss, dan Jerman,” paparnya.

Baca juga: UMKM Binaan Bea Cukai Banjarmasin Sukses Ekspor Kayu Damar ke Pasar Arab Saudi

Umumnya, produk yang dipesan ke luar negeri tersebut adalah ketapel custom yang dibanderol dengan harga mulai dari $50 US Dollar atau sekitar Rp 769.000.

Secara keseluruhan, harga ketapel produksi Little Margo Catapults berkisar antara Rp180 ribu hingga Rp 4 juta rupiah.

Dalam menjalankan bisnis ini, Satrio sepenuhnya menjalankannya sendiri, mulai dari workshop hingga penjualan dan promosi di media sosial.

Keseriusannya membuahkan hasil. Bukan hanya dari segi penjualan, Little Margo Catapults juga sudah mengantongi beberapa penghargaan.

“Kalau Little Margo ini kebanyakan dapat penghargaan untuk kategori product design kriya kreatif, lebih ke inovasi-inovasinya. Karena kan tidak banyak orang memiliki ketertarikan atau perhatian untuk membuat ketapel, apalagi di zaman sekarang ini,” kata Satrio.

Selain prestasi tersebut, Little Margo juga banyak meraih prestasi dari ajang kejuaraan lokal di tingkat nasional.

Baca juga: Kisah Hery Budianto, Jual Aksesoris dari Kayu Pinus hingga Beromzet Puluhan Juta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Jagoan Lokal
Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Program
Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Program
BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

Program
TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

Program
DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

Program
Berbisnis di Luar Negeri, Restoran Hingga Minimarket Peroleh Diaspora Loan BNI

Berbisnis di Luar Negeri, Restoran Hingga Minimarket Peroleh Diaspora Loan BNI

Program
Ratusan Pengusaha Mikro Ikuti Pendampingan Kewirausahaan di Kota Batu

Ratusan Pengusaha Mikro Ikuti Pendampingan Kewirausahaan di Kota Batu

Program
Menteri Dikti: Kampus yang Punya Program UMKM Harus Punya Keunikan

Menteri Dikti: Kampus yang Punya Program UMKM Harus Punya Keunikan

Training
Kementerian UMKM dan Kementerian Ketenagakerjaan Kolaborasi Berdayakan UMKM

Kementerian UMKM dan Kementerian Ketenagakerjaan Kolaborasi Berdayakan UMKM

Program
1.000 UMKM Ikut BRI UMKM EXPO(RT) 2025, BRI Targetkan Penjualan Rp 38 Miliar

1.000 UMKM Ikut BRI UMKM EXPO(RT) 2025, BRI Targetkan Penjualan Rp 38 Miliar

Program
Mahasiswa KKN UGM Latih Strategi 'Branding' bagi UMKM di Temanggung

Mahasiswa KKN UGM Latih Strategi "Branding" bagi UMKM di Temanggung

Program
Pelindo Siapkan Gerai UMKM di Terminal Penumpang Tanjung Priok

Pelindo Siapkan Gerai UMKM di Terminal Penumpang Tanjung Priok

Program
UMKM Mitra Program Makan Bergizi Gratis Akan Dapat Modal Awal hingga Rp 500 Juta, Ini Syaratnya

UMKM Mitra Program Makan Bergizi Gratis Akan Dapat Modal Awal hingga Rp 500 Juta, Ini Syaratnya

Program
Pemkot Malang Fasilitasi Ekspor Produk Makanan Olahan UMKM ke Australia dan Selandia Baru

Pemkot Malang Fasilitasi Ekspor Produk Makanan Olahan UMKM ke Australia dan Selandia Baru

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau