Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Hery Budianto, Jual Aksesoris dari Kayu Pinus hingga Beromzet Puluhan Juta

Kompas.com - 03/03/2023, 07:00 WIB
Rheina Arfiana,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Hery Budianto (65), paruh baya asal Kabupaten Klaten, Jawa Tengah ini berhasil meraup omzet puluhan juta rupiah dari usaha aksesoris bahan kayu pinus.

Hery mengatakan, berawal dari tahun 1992, dirinya bekerja sama dengan pemilik usaha furniture yang memiliki limbah kayu pinus di Malang. Hery mengaku tak menggunakan modal dan memilih sistem bagi hasil dari produk yang terjual.

Berjalannya waktu, Hery membeli peralatan dan membeli kayu sendiri sampai memiliki empat pegawai. Sebelumnya, Hery menjalankan usaha dibantu keluarganya.

Baca juga: Sebelum Memulai Bisnis, Pahami Dulu 5 Hal Penting Ini

“Dulu mendapatkan limbah kayu untuk dibuatkan produk, sisa bahan itu dibuat berbagai produk aksesoris rumah dan suvenir. Setelah dipasarkan jumlah pesanan banyak dan tidak menggunakan limbah kayu pinus lagi," ujar Hery Budianto saat ditemui Kompas.com di acara Inacraft 2023 di Jakarta (2/3/2023).

Hery menyebutkan, usahanya berlanjut dengan menggunakan kayu pinus utuh lantaran pasokannya yang melimpah di Jawa Timur. Selain itu, kayu pinus terbilang unik karena terlihat putih.

Memilih usaha aksesoris rumah, lanjut Hery punya peluang sangat besar untuk kerajinan kayu. Ia menyebutkan, sumber kayu di Indonesia ada banyak.

Dalam usahanya, Hery mendapatkan kayu dari Perhutani. Jadi, tak merusak ekosistem karena tebang pilih.

Kisah Hery Budianto, Pengusaha GS4 Woodcraftdok.pribadi Kisah Hery Budianto, Pengusaha GS4 Woodcraft

“Animo masyarakat senang produk alami dari kayu dibanding plastik dan karena uniknya menjadi natural. Peluang untuk berkreasi cukup banyak. Jadi, walaupun usaha sudah berjalan 30 tahun tetap eksis,” tambah Hery.

Penurunan penghasilan karena pandemi juga dirasakan Hery. Ia mengatakan selama sebulan mendapat omzet sekitar Rp50 juta dengan laba Rp25 juta.

"Tahun 2020 sampai 2021 omzet berkurang, menjadi Rp15 juta. Mulai meningkat Rp20 juta rupiah di tahun 2022, dan di tahun 2023 menjadi Rp 40 juta rupiah dengan laba setengahnya," kata Hery.

Baca juga: 10 Tips Mengelola Keuangan Bisnis untuk Pengusaha Pemula

“Waktu pandemi promosi beralih ke online yang dikelola oleh anak-anak melalui Shopee dan Instagram. Jadi, masih bisa eksis sampai sekarang,” kata Hery.

Hery merasa optimistis menjalankan usahanya. Terlebih, usahanya sudah berjalan dengan lama dan memiliki produk-produk kerajinan kayu dengan motif yang sudah dikenal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com