Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inovasi Produk Menjadi Kunci Bagi Sukirno Bertahan di Dunia Kriya Kayu

Kompas.com - 23/02/2023, 17:18 WIB
Nugraha Perdana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

BATU, KOMPAS.com - Wilayah Dusun Rejoso, Desa Junrejo sudah puluhan tahun dikenal menjadi sentra kriya di Kota Batu. Namun, saat ini pelaku UMKM tersebut yang memilih masih bertahan menyisakan 35 usaha saja.

Koordinator UMKM Dusun Rejoso, Sukirno (55) mengatakan, sekitar tahun 2010, jumlah UMKM di wilayahnya mencapai 90 usaha. Namun jumlah tersebut terus menurun karena beberapa hal.

"Mulai tahun 1960, masyarakat sini sudah membuat peralatan dapur seperti cobek, entong, talenan dan lainnya. Tapi yang bertahan, mereka yang bisa beradaptasi dengan pasar, artinya ini terkait inovasi," kata Sukirno pada Rabu (22/2/2023).

Baca juga: Bukan Hanya untuk Bisnis Besar, Begini Cara Ekspor Produk Jualan untuk UMKM

Dia mencontohkan, usaha kriya kayu miliknya tidak hanya memproduksi peralatan dapur saja, namun juga menerima pesanan sesuai kebutuhan konsumen.

"Kita harus akui, kemajuan teknologi, banyak barang-barang impor masuk, seperti dari China, itu peralatan dapur bisa berganti dari kayu ke plastik, dan jumlahnya banyak, murah. Kalau kita bertahan di alat dapur, pasarnya sudah kalah, maka harus berinovasi," katanya.

Kini, usahanya rata-rata bisa memproduksi 500 barang dalam seminggu, yang meliputi kotak tisu, kotak perhiasan, tempat piring, tempat pisau, tempat pajangan produk, asbak dan lainnya.

Harganya mulai dari puluhan hingga ratusan ribu rupiah. Saat ini, Sukirno memiliki 25 pegawai yang membantu usahanya itu.

"Pesanan itu biasanya dari pengusaha, perhotelan, ada yang dari Jawa Timur, Jakarta, Bali, ini ada yang lagi pesan tempat untuk display produk dari Tiongkok," katanya.

Selain kriya, separuh pelaku usaha di Dusun Rejoso juga bergerak dalam pengolahan makanan dan minuman. Selain itu, di wilayah tersebut juga menjadi wisata edukasi kriya.

Baca juga: Ingin Jualan Lewat TikTok? Simak Tips Ini biar Cuan

"Sebulan ada saja yang datang, tiga sampai empat kali, yang datang rombongan biasanya, pernah juga Pak Pj Wali Kota Batu bersama rombongan," katanya.

Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai mengatakan, di Dusun Rejoso menjadi salah satu dari sekian pelaku UMKM Kota Batu yang dapat memaksimalkan potensi atau tidak melulu menjual produk saja. Namun, juga berhasil mengembangkan potensi wisata edukasi. Yakni, dengan mengajak wisatawan untuk belajar tentang produksi kriya.

"Bagaimana jika anak SD, SMP, SMA dibawa ke sentra UMKM itu. Bisa juga ketika ada yang studi banding ke Kota Batu, diajak ke sentra UMKM tersebut. Sehingga mereka tahu proses produksi UMKM Kota Batu," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau