Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Mendongkrak Pengembangan Bisnis Kerajinan Kayu

Kompas.com - 22/07/2023, 09:00 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

KOMPAS.com - Kerajinan dari bahan kayu menjadi produk yang sangat diminati masyarakat. Bahkan, kini banyak perajin yang mulai mengembangkan bisnisnya ke pasar mancanegara karena peluangnya yang terbuka lebar dan menjanjikan.

Inilah mengapa Anda harus bisa melihat dan menangkap peluang yang ada agar bisa tetap produktif dan semakin berkembang di masa depan.

Sebagai pelaku bisnis, tentunya banyak yang paham jika mempertahankan bisnis dan mengembangkannya bukan sesuatu yang mudah, terlebih untuk bisnis ekspor kerajinan kayu.

Agar operasional bisnis tetap berjalan optimal, Anda harus punya kemampuan dan pengalaman yang mumpuni. Untuk itulah, Anda perlu mengetahui hal-hal apa saja yang seharusnya dilakukan dalam pengembangan bisnis.

Sebagaimana diketahui, bisnis kerajinan kayu punya target market-nya sendiri, sehingga menyusun strategi menjadi hal terpenting. Hal ini demi mengembangkan bisnis dan membuat penjualan terus mengalami peningkatan.

Dirangkum dari Cermati.com, berikut ini beberapa tips mengembangkan bisnis kerajinan kayu yang bisa Anda coba terapkan :

1. Buat Perencanaan Bisnis

Dalam pengembangan bisnis kerajinan kayu, membuat perencanaan bisnis secara terperinci dan jelas menjadi hal yang penting. Perencanaan tersebut bisa dibuat dalam bentuk model bisnis atau proposal bisnis.

Agar nantinya bisa lebih memahami apa yang jadi visi - misi, target pasar, budget, dan lainnya. Selain itu, perencanaan bisnis juga bisa dijadikan sebagai media untuk memberikan informasi mengenai bisnis yang akan dikembangkan pada pihak-pihak terkait.

2. Riset pasar

Selain perencanaan, riset pasar juga termasuk bagian terpenting yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan bisnis kerajinan kayu. Riset ini dapat dilakukan dengan membuat segmentasi pasar agar bisa mengetahui minat dan juga target konsumen.

Dengan begitu, produksi kerajinan kayu bisa dengan mudah mengikuti selera dari target konsumen di pasaran. Keberhasilan pemasaran produk ini tentunya tak lepas dari riset pasar yang telah dilakukan secara mendalam. Untuk itulah, setiap pelaku usaha dianjurkan agar jangan sampai melewatkan langkah ini.

3. Cari pemasok terpercaya

Langkah selanjutnya yang penting dilakukan dalam mengembangkan bisnis kerajinan kayu adalah mencari supplier terpercaya. Terpercaya dalam hal pengadaan bahan baku berkualitas, ketersediaan barang hingga soal harga yang bersahabat dan terjangkau.

Tanpa supplier terpercaya, akan sangat sulit menjaga ketersediaan bahan baku yang dibutuhkan. Jika demikian, ini tentu akan membuat bisnis sulit berkembang di masa mendatang. Meski sulit menemukan supplier terpercaya, namun bukan berarti tidak ada, ya.

Anda hanya perlu menemukannya dengan sungguh-sungguh. Jika perlu, Anda bisa minta rekomendasi dari rekan atau orang lain yang memang bisa dipercaya untuk mendapatkan supplier yang cocok dan terpercaya.

4. Atur langkah promosi yang tepat

Langkah selanjutnya yang tak kalah penting dilakukan dalam pengembangan bisnis kerajinan kayu adalah mengatur strategi promosi bisnis dengan tepat. Dalam hal ini, mempelajari seluk-beluk produk juga menjadi hal yang penting. Termasuk mengetahui apa saja kelebihan maupun kekurangan produk tersebut.

Strategi promosi bisa dilakukan baik melalui media offline maupun online, contoh dengan menggunakan platform media sosial. Ini dilakukan agar jangkauan bisnis bisa semakin luas.

Halaman:

Terkini Lainnya

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

Program
25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

Jagoan Lokal
Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Jagoan Lokal
Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jagoan Lokal
Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Training
Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Jagoan Lokal
Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Jagoan Lokal
UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

Program
Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Program
Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Jagoan Lokal
Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Program
Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Program
BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

Program
TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

Program
DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau