Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkop UKM Gelar Entrepreneur Hub Bali, Teten Masduki Dorong Universitas Cetak Wirausaha

Kompas.com - 14/10/2023, 08:25 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com - Wirausaha memainkan peranan penting dalam keberlanjutan perekonomian di Indonesia. Di antaranya, karena dapat menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan pendapatan Masyarakat.

Saat ini setidaknya terdapat 65,4 juta Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia, yang mana telah mempekerjakan 114,7 juta orang atau sekitar 56% dari tenaga kerja di Indonesia.

Namun demikian, angka tersebut masih harus terus ditingkatkan, agar Indonesia dapat menjadi high-income country.

Baca juga: Kemenkop UKM Gelar Entrepreneur Hub di Surabaya

Berkaitan dengan hal tersebut, Kementerian Koperasi dan UKM kembali menggelar program Entrepreneur Hub, yang kali ini dilaksanakan di Bali dengan tema Entrepreneur Hub: Wirausaha Mudah #savelocaalbusiness.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, Indonesia masih membutuhkan setidaknya satu juta orang lagi, untuk mencapai angka 4 persen dari batas minimum mencapai status sebagai negara maju.

“Di tahun 2045 Indonesia bisa punya potensi menjadi empat kekuatan ekonomi dunia. Kesempatan ini enggak boleh lepas. Karena itu, kita harus membangun entrepreneur-entrepreneur yang lebih kuat,” kata Teten saat ditemui di acara Entrepreneur Hub Bali, di Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas), Denpasar, Jumat (13/10/2023).

Lebih lanjut Teten mengungkap, saat ini pihaknya menyasar universitas-universitas di Indonesia untuk melahirkan entrepreneur-entrepreneur baru.

Pasalnya menurut Teten, dibutuhkan evolusi dalam pertumbuhan UMKM, untuk melahirkan model bisnis baru, produk-produk baru yang lebih berkualitas, hingga adanya inovasi teknologi yang membuat produk UMKM Indonesia memiliki daya saing global.

Baca juga: Tutup E-Hub Jakarta, Kemenkop UKM Pertemukan Peserta dengan Investor

“Kita harus melahirkan UMKM-UMKM dengan berbagai produk baru yang unggul. Jadi bukan hanya untuk konsumsi rumah tangga, dengan skala market yang kecil karena produknya tidak unggul. Tidak juga hanya memproduksi yang itu-itu saja, seperti keripik dan akik misalnya,” jelas Teten.

“Di banyak negara, universitas-universitas terus dilibatkan untuk melahirkan entrepreneur-entrepreneur baru. Karena mereka terdidik, sehingga bisa menciptakan produk atau model bisnis yang lebih kompetitif,” imbuhnya.

Sementara itu, Rektor Universitas Pendidikan Nasional Prof Nyoman Sri Subawa menyambut baik dukungan pemerintah untuk meyiapkan lulusan-lulusan yang mampu menjadi entrepreneur, dengan proses pembelajaran yang kreatif, inovatif, inklusif, kritis, kolaboratif, sciencetific, dan problem solving.

“Undiknas menyediakan diri untuk menjadi bagian dari bertumbuhnya literasi entrepreneurship berbasis digital dan menyiapkan mahasiswa sebagai agent of change yang responsive terhadap perubahan, agar mampu menjadi pelaku usaha potensial,” ujar Nyoman dalam acara yang sama.

Program Entrepreneur Hub Bali dengan tema Entrepreneur Hub: Wirausaha Mudah #savelocaalbusiness digelar di Universitas Pendidikan Nasional, Denpasar, Bali dengan menghadirkan berbagai pembicara di dan dihadiri sekitar 600 peserta, yang terdiri dari pelajar, mahasiswa, dan pelaku UMKM.

Baca juga: Jalankan Program Entrepreneur Hub, Kemenkop UKM Beri Pelatihan ke UMKM di Solo

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

Program
25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

Jagoan Lokal
Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Jagoan Lokal
Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jagoan Lokal
Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Training
Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Jagoan Lokal
Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Jagoan Lokal
UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

Program
Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Program
Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Jagoan Lokal
Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Program
Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Program
BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

Program
TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

Program
DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau