Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Tips Membangun Bisnis Special Tea ala Co-Founder Havilla Tea

Kompas.com - 07/12/2023, 17:57 WIB
Nur Wahyu Pratama,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

 KOMPAS.com – Saat ini tren minuman teh di Indonesia semakin berkembang. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang berjualan special tea.

Seperti merek special tea Havilla Tea yang dirintis oleh Ajeng Respati sebagai Co-Founder dan Nesya Valeria selaku Founder sejak tahun 2014.

“Awalnya partner saya, Nesya yang menjalankan usaha ini pada tahun 2014, lalu ditahun kedua saya bergabung dengan Havilla Tea,” kata Ajeng saat wawancara online melalui panggilan video WhatsApp beberapa waktu lalu.

Baca juga: Kisah Sukses Ajeng Respati dan Nesya Valeria Rintis Havilla Tea

Ajeng mengungkap, dalam perjalanannya, Havilla Tea sudah pernah melakukan pameran di berbagai tempat, hingga ke luar negeri, yakni Meksiko. Sementara untuk penjualan sudah sampai ke negara Prancis.

“Kami bersyukur mampu meraup omzet Rp 300 juta dalam sebulan dan market sudah teredukasi mengenai teh,” ujar Ajeng.

Bagi kamu yang tertarik membangun bisnis special tea, Ajeng membagikan empat tips sukses membangun bisnis teh.

1. Mulai dari Kecil

Ajeng mengatakan, semua bisnis pastinya dimulai dari kecil, lalu menjalani berbagai proses hingga usahanya bisa menjadi besar.

“Meski punya modal besar pun, misal bisa bikin Instagram yang bagus sekali, media sosial yang bagus sekali, itu pasti mereka akan memulai dari followers-nya nol juga kok,” tuturnya.


2. Modal Yang Dibutuhkan

Setiap pelaku usaha pasti membutuhkan modal dalam menjalankan bisnisnya. Modal ini tentu berbeda-beda, tergantung kebutuhan dan prioritasnya.

“Berapa pun modalnya bisa menjalankan usaha, asal tahu ingin memperkuat apa saja, misal kalau di produk, berarti alokasi modal lebih banyak di RnD (Research and development)," papar Ajeng.

"Kalau ingin branding, berarti dananya bisa difokuskan ke desain dan branding. Semua tergantung manajemennya saja,” sambungnya.

Ajeng menambahkan, untuk menjalankan usaha seperti Havilla Tea tidak memerlukan modal yang banyak. Ia hanya membutuhkan dana Rp 50 juta untuk memulai usaha Havilla Tea, meskipun membutuhkan waktu yang panjang sampai mereknya benar-benar kuat.

Baca juga: 6 Tips Mengetahui Peluang Bisnis Ekspor

3. Tingkatkan Kreativitas

Ajeng menuturkan, teh merupakan minuman nomor dua terbanyak setelah air putih. Hal ini berarti, teh bisa menjadi usaha yang berkelanjutan, asalkan pelaku usaha bisa meramaikan marketnya.

“Saya senang kalau ada kompetitor karena marketnya akan hidup, sehingga mengharuskan pelaku usaha untuk bersaing kreativitas agar lebih berwarna pasarnya,” tutur Ajeng lagi.

Salah satu yang dilakukan oleh Ajeng untuk mendapatkan ide dan meningkatkan kreativitasnya dalam membuat produk Havilla Tea, yaitu jalan-jalan ke negara lain dan kota lain.

Halaman:

Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau