Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diekspor ke Thailand, Asosiasi Sebut Kualitas Durian Asal Parigi Moutong Melebihi Malaysia

Kompas.com - 19/01/2024, 17:03 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

PARIGI MOUTONG, KOMPAS.com - Durian asal Parigi Moutong diekspor ke Thailand. Ekspor tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) dengan Asosiasi Perkebunan Durian Indonesia (APDURIN) serta Pemerintah Sulawesi Tengah dan Kabupaten Parigi Moutong.

“Kegiatan ini sesuai dengan arah kebijakan pemerintah, pertama adalah hilirisasi berbasis UMKM, kedua adanya kemitraan, dan ketiga adalah ekspor. Ketiga sasaran itu hari ini dapat diwujudkan berkat kerja sama yang baik,” ujar Deputi Bidang UKM KemenKopUKM Hanung Harimba Rachman dalam keterangannya.

Keberhasilan ekspor oleh APDURIN sendiri dilakukan bersama empat usaha yang dinaunginya, yakni PT Herofruit Sumber Sukses, PT Silvia Amerta Jaya, PT Amerta Nadi Argo Cemerlang, serta PT Ammar Durian Indonesia.

Menurut Hanung, kemitraan dengan usaha menengah besar dapat membantu peningkatan kapasitas dan daya saing pelaku usaha durian.

Baca juga: Pemkab Parigi Moutong Diminta Fokus Kembangkan Produk Olahan Durian

Kemitraan tersebut dilakukan dalam berbagai bentuk, seperti penyediaan bahan baku, pemasaran, serta pengembangan teknologi dan pembangunan ekosistem rantai pasok produksi.

“Ini adalah model yang sangat baik antara APDURIN dengan pemerintah dan pengusaha, model seperti ini yang harus kita lakukan, di mana perusahaan besar bisa bermitra dengan UMKM untuk mendorong eskpor,” ucap Hanung.

Hanung mengungkapkan, pasar global untuk durian diperkirakan mengalami pertumbuhan dari tahun 2020 hingga 2026 sebesar 7,1 persen. Hal ini membuka peluang yang besar bagi Indonesia untuk meningkatkan ekspor durian.

“Durian adalah ide yang bagus karena permintaan durian cukup tinggi, dan secara agronomi Kabupaten Parigi Moutong menjadi tempat paling ideal untuk pertumbuhan durian,” ungkap Hanung.

Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong, Mohammad Yasir menyambut baik kegiatan ekspor sebagai upaya memajukan dan meningkatkan kualitas produksi durian di Parigi Moutong.

Baca juga: Mengenal Durian Pithi asal Purworejo, Nikmat Manis Pahit di Lidah

Yasir mengungkapkan Parigi Moutong memiliki potensi di sektor pertanian baik tanaman pangan, hortikultura, maupun perkebunan.

Salah satunya dengan adanya 3.833 hektare perkebunan durian yang tersebar di hampir seluruh kecamatan, dengan jumlah produksi sekitar 305.419 ton per tahunnya.

“Kabupaten Parigi Moutong memiliki jenis varietas durian lokal dan varietas unggulan nasional yang pemasarannya telah menembus pasar di seluruh nusantara dan mancanegara,” ungkap Yasir.

Yasir berharap, pemerintah dapat membantu daerahnya dari sisi pemasaran produk pertanian dan perkebunan khususnya durian. Dengan demikian, petani bisa memperoleh pasar nasional maupun internasional.

Sementara itu, Dewan Pembina APDURIN Aditya Pradewo mengungkapkan, Parigi Moutong mampu menghasilkan kualitas durian yang sama, bahkan lebih baik dari Malaysia dan Thailand.

“Banyak produk durian yang dikirim ke Thailand tapi dicap produk Thailand. Ini tantangan bagaimana produk kita memenuhi standar agar bisa langsung ekspor ke China,” kata Aditya.

Aditya juga mengajak para pelaku usaha durian ke depan mampu memenuhi standar internasional yang selama ini menjadi tantangan.

Salah satunya dengan berkolaborasi mendorong UMKM yang sudah bagus agar mampu menjaga kualitasnya untuk tetap stabil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Dukung Petani Kopi Lokal, DBS Salurkan 'Blended Finance' ke Adena Coffee
Dukung Petani Kopi Lokal, DBS Salurkan "Blended Finance" ke Adena Coffee
Program
Ekspor Minuman Naik Tajam, UMKM Punya Peluang Tembus Pasar Global
Ekspor Minuman Naik Tajam, UMKM Punya Peluang Tembus Pasar Global
Jagoan Lokal
APINDO: UMKM Jangan Hanya Bertahan, Tapi Harus Berkelanjutan
APINDO: UMKM Jangan Hanya Bertahan, Tapi Harus Berkelanjutan
Training
Dukung Usaha Digital, Kemenko PM Gandeng Google-Meta Luncurkan Program Pemberdayaan
Dukung Usaha Digital, Kemenko PM Gandeng Google-Meta Luncurkan Program Pemberdayaan
Program
Menteri UMKM Janji Dampingi Pengusaha 'Outdoor' untuk Perluas Akses Pasar
Menteri UMKM Janji Dampingi Pengusaha "Outdoor" untuk Perluas Akses Pasar
Training
Kualitas Peralatan Outdoor Lokal Tak Kalah dari Produk Luar
Kualitas Peralatan Outdoor Lokal Tak Kalah dari Produk Luar
Training
Beri Perlindungan Hukum ke UMKM, Pemerintah Gandeng Kongres Advokat Indonesia
Beri Perlindungan Hukum ke UMKM, Pemerintah Gandeng Kongres Advokat Indonesia
Program
Kreasi Pala Nusantara Manfaatkan Limbah Kayu Jadi Produk Bernilai saat Ekonomi Lesu
Kreasi Pala Nusantara Manfaatkan Limbah Kayu Jadi Produk Bernilai saat Ekonomi Lesu
Jagoan Lokal
Usia 25, Yoel Punya 3 Gerai Makanan Sehat Berkat Kebiasaan Lama
Usia 25, Yoel Punya 3 Gerai Makanan Sehat Berkat Kebiasaan Lama
Jagoan Lokal
Panen Tebu di Blitar Melimpah, Pabrik GulaIni  Naikkan Target Giling
Panen Tebu di Blitar Melimpah, Pabrik GulaIni Naikkan Target Giling
Program
Budi Daya Maggot, Paiman Berhasil Raup Omzet Puluhan Juta Per Bulan
Budi Daya Maggot, Paiman Berhasil Raup Omzet Puluhan Juta Per Bulan
Jagoan Lokal
SMBC Indonesia Gandeng Komunitas Lokal Perkuat Perempuan Pelaku UMKM
SMBC Indonesia Gandeng Komunitas Lokal Perkuat Perempuan Pelaku UMKM
Training
Suadesa Festival 2025 Dorong Perputaran Ekonomi di Desa Karangrejo hingga Rp3 Miliar
Suadesa Festival 2025 Dorong Perputaran Ekonomi di Desa Karangrejo hingga Rp3 Miliar
Program
Kembangkan Ruang Ekonomi Baru, PGN Gelar Suadesa Festival di Borobudur
Kembangkan Ruang Ekonomi Baru, PGN Gelar Suadesa Festival di Borobudur
Program
Dana Indonesia Berdayakan UMKM Perempuan dan Penyandang Disabilitas
Dana Indonesia Berdayakan UMKM Perempuan dan Penyandang Disabilitas
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau