JAKARTA, KOMPAS.com - Berbagai macam model fesyen semakin marak di kalangan masyarakat. Setiap orang berlomba-lomba untuk mendapatkan pakaian dengan model yang fashionable serta warna yang cantik dan menarik perhatian.
Dengan tren pasar tersebut, akhirnya banyak brand fesyen yang mengeluarkan pakaian dengan model yang sama. Hal ini dilakukan agar dapat menggaet konsumen dengan menyesuaikan kondisi pasar saat ini.
Maka dari itu, sebuah brand fesyen perlu untuk menerapkan tips mempertahankan produk di tengah kondisi tersebut. Tips tersebut disampaikan oleh Hilda Turaiza, pemilik brand fesyen Trick & Tricky dalam acara live Bronis UMKM Kompas.com pada Kamis (14/3/2024).
Baca juga: Berawal dari Senang Berfoto, Hilda Sukses Membangun Brand Fesyen
Hilda menyebut cara untuk bertahan di tengah gempuran era fesyen adalah dengan konsisten terhadap identitas brand. Meski nantinya ada brand fesyen yang menjual produk sejenis, brand kamu tetap dikenal dengan identitas yang kamu miliki.
Contohnya dalam brand Trick & Tricky, Hilda mengatakan bahwa brand miliknya konsisten menjual pakaian dengan ukuran oversize. Jika ada brand lain mengeluarkan produk yang sama, orang-orang tetap akan mengenal Trick & Tricky sebagai brand pakaian oversize.
Selanjutnya, hal yang dilakukan Hilda dalam mempertahankan bisnis fesyen adalah dengan memantau tren warna setiap tahunnya. Kemudian, Hilda memberi contoh melihat tren warna yang diterapkan di Trick & Tricky.
Baca juga: Antarestar Bisa Survive Hadapi Perubahan di Pasar Fesyen, Apa Strateginya?
Pada tahun 2024, tren warna-warna salem sedang digandrungi oleh masyarakat. Hilda mencoba menjual pakaian dengan warna-warna tersebut dan langsung terjual habis.
"Jadi aku selalu melihat tren warna setiap tahun, menurut aku itu penting juga sih di dunia fesyen," ujarnya.
Hilda mengatakan bahwa untuk tampil beda dari brand lain, perlu membuat koleksi baru yang benar-benar diminati masyarakat. Hal ini bisa dilakukan dengan cara bertanya ke konsumen atau pelanggan tentang model pakaian yang sedang ingin dipakai.
Baca juga: Sare Studio Mengubah Citra Baju Tidur Menjadi Produk Fesyen
"Kalau pengalamanku, biasanya aku tanya ke customerku, 'kamu lagi pengin dibuatin baju apa?' lalu kami juga tanya mau model seperti apa," tuturnya.
Menurutnya, perlu untuk mendengarkan keinginan konsumen terkait model pakaian yang akan dibuat. Hal ini nantinya juga bisa memperakrab hubungan konsumen dengan penjual.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.