Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jual Ribuan Toples Kue Kering Jelang Lebaran, Ini Strategi Oryzasweetness

Kompas.com - 17/03/2024, 09:15 WIB
Anagatha Kilan Sashikirana,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menjelang Hari Raya Idul Fitri, kue kering menjadi bisnis yang laris manis. Permintaan kue kering cenderung meningkat saat memasuki bulan Ramadhan.

Oryzasweetness sebagai salah satu bisnis FnB juga mengalami hal yang sama. Owner Oryzasweetness Adri Gusti Bela (32) mengaku mampu memproduksi ribuan pesanan toples kue kering, khususnya saat Ramadan.

“Kalau Ramadan tahun ini masih berjalan. Tapi Ramadan tahun 2023 kita berhasil sold kurang lebih 1.000 toples kue kering,” ungkap Bela saat diwawancarai Kompas.com pada Jumat (15/03/2024).

Baca juga: Adri Sukses Berbisnis Kue Kering di Tengah Kesibukan sebagai Petugas ATC

Hingga saat ini, Oryzasweetness menyediakan 20 jenis kue kering untuk edisi Ramadan. Bela juga mengungkap, mereka mempunyai strategi untuk menjual kue kering menjelang Lebaran.

Berikut ini beberapa strategi menjual kue kering menjelang lebaran ala Oryzasweetness.

1. Variasi Beragam

Jika biasanya standar kue kering paling laris adalah nastar, kastengel, dan putri salju, Oryzasweetness menghadirkan variasi baru yang bisa dicoba untuk Lebaran nanti.

Ini juga menjadi salah satu pembeda mereka dalam berjualan kue kering di Ramadan tahun ini. Selain kue nastar, ternyata palm cheese dan florentine cookies menjadi best seller Oryzasweetness untuk Ramadan 2024.

“Tiap tahun itu beda-beda. Tahun ini kita dapat bulk order untuk kue kering palm cheese dan florentine cookies. Nastar udah pasti laris, tapi sekarang dua varian itu juga naik,” papar Bela.

2. Bulk Order

Pesanan dalam jumlah banyak (bulk order) sudah menjadi rutinitas Oryzasweetness saat memasuki bulan Ramadan.

Alasan Oryzasweetness menembus ribuan toples kue pada saat Ramadan adalah karena pesanan bulk order tersebut.

Customers yang memesan bulk order biasanya adalah pelanggan tahun lalu yang juga membeli dalam jumlah besar.

“Biasanya yang pesan bulk order customer-nya sama seperti tahun lalu. Cuma variasinya berbeda tiap tahun. Misalnya tahun lalu itu bulk order lidah kucing, tahun ini florentine cookies. Pesan bulk order karena untuk dibagikan ke rekan-rekannya,” ucap Bela.

Baca juga: 6 Cara Dongkrak Penjualan Selama Bulan Ramadhan, Omzet Auto Naik!

3. Mempertahankan kualitas

Tentu saja customers Oryzasweetness banyak yang menjadi langganan dari tahun ke tahun karena kualitas.

Bela mengatakan, dirinya selalu berusaha membuat kue dengan kualitas bagus, karena ingin memberikan yang terbaik untuk para pelanggan.

Hal ini ternyata berdampak pada penjualan kue yang konsisten setiap tahunnya. Ketika customers sudah suka, mereka cenderung lebih percaya terhadap semua produk yang dijual di Oryzasweetness.

“Kebanyakan customers yang udah suka sama kualitas dan rasa dari kue Oryzasweetness itu akan repeat order. Mereka membeli lagi dan ingin coba varian kue yang lain,” kata Bela.

4. Fokus pada bisnis sendiri

Dalam industri FnB tentu tidak lepas dari persaingan. Namun, hal ini tidak membuat Bela gentar dalam menjalankan bisnisnya.

Bela lebih ingin fokus pada kue buatannya dan tidak khawatir dengan pesaing di luar sana. Dengan begitu dia bisa lebih mengembangkan bisnisnya.

“Saya lebih mempertahankan kualitas. Saya pribadi tidak menganggap orang lain kompetitor. Karena ramainya jualan mereka tidak mengurangi rezeki saya, dan ramainya jualan saya tidak mengurangi rezeki mereka,” tutup Bela.

 Baca juga: Strategi Promosi di Bulan Ramadan, Salah Satunya dengan Paket Bundling

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com