Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moncernya Bisnis Bumbu yang Lahir dari Ekosistem Warung Makan Padang

Kompas.com - 18/03/2024, 17:26 WIB
Bambang P. Jatmiko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Warung makan padang telah menjamur di berbagai daerah, dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari khazanah kuliner di Indonesia.

Berawal dari Sumatera Barat, masakan dengan perpaduan rempah-rempah yang kuat serta kuah bersantan ini sekarang telah menjadi salah satu menu favorit masyarakat.

Tak heran, warung masakan padang kini bisa ditemui dengan mudah. Mulai dari restoran papan atas hingga warung-warung skala kecil yang ada di sudut-sudut perkampungan, begitu gampang didapati.

Banyaknya warung masakan padang muncul, perlahan melahirkan ekosistem yang unik. Tak hanya konsumen dan resto penyedia, namun juga para pemasok yang mengkhususkan diri pada segmen masakan tersebut.

Baca juga: Saparudin, “Guru” yang Lahirkan Puluhan Pebisnis Tempe di Citeureup Bogor

Seperti halnya di kawasan Pasar Pucung yang berada di Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat. Di kawasan ini para pemasok bumbu yang khusus untuk menyuplai warung makan padang yang ada di wilayah Cilodong mulai bermunculan.

Bisnis Bumbu yang Menjanjikan

Para pemasok tersebut mulai marak ditemui di Pasar Pucung 2-3 tahun belakangan ini. Sebelumnya di pasar ini memang terdapat para penjual bumbu, namun yang dijual hanya untuk masakan yang lebih umum dibuat oleh konsumen rumah tangga, seperti soto, gulai, dan sebagainya.

Salah satu penjual bumbu masakan padang yang ada di Pasar Pucung adalah Andri (19). Pemuda yang berasal dari Padang Sumatera Barat ini sudah sekitar 3 tahun berjualan bumbu masakan tersebut.

“Saya jualan bumbu ini karena di sekitar sini banyak warung masakan padang. Sebelumnya saya jualan kelapa dan kelapa parut,” kata Andri saat ditemui Kompas.com di lapaknya, Minggu (17/3/2024).

Baca juga: Mau Buka Restoran Padang? Pahami Dulu Sistem Mato

Andri menjelaskan, ada beragam bumbu yang dia jual. Ini karena setiap rumah makan padang memiliki menu yang bervariasi serta bahan baku yang berbeda antara satu dengan lainnya.

Ada gulai, kemudian bumbu rendang, dan sebagainya. Dan tak lupa, hampir semua menu yang dijual tersebut memiliki unsur kelapa dan santan sebagai bahan yang tidak bisa ditinggalkan.

Bisnis bumbu masakan padang membawa hoki bagi Andri. Selain lapak di kawasan Pasar Pucung, dia juga memiliki usaha serupa di Pasar Bojong Gede, Kabupaten Bogor.

“Untuk usaha ini, saya menjalankan dengan teman-teman. Ada tiga orang yang bergabung dengan saya untuk berjualan bumbu ini,” kata Andri.

Masakan PadangSumber: Shutterstock Masakan Padang

Selain Andri, ada juga penjual bumbu masakan padang lainnya, yakni Aris (20).

Aris yang juga berasal dari Sumatera Barat ini mengaku saat ini usaha warung padang, khususnya di Kecamatan Cilodong Kota Depok semakin menjamur karena jumlah konsumen yang juga tumbuh. Hal ini tentu menjadi peluang tersendiri baginya untuk menjadi pemasok bumbu masakan ke warung-warung tersebut.

“Pelanggan saya adalah warung padang di sekitar sini. Biasanya saya mengirimkan bumbu-bumbu yang dibutuhkan ke warung. Tapi ada juga pemilik warung padang yang datang langsung,” ujar dia.

Aris menuturkan selain warung makan padang, dirinya juga menyuplai ke warung-warung makan lainnya.

Baca juga: 1 Ton Bumbu Rendang Racikan Para Ibu Kota Padang Diekspor ke Norwegia

Depok merupakan salah satu kawasan Jabodetabek yang menjadi tempat tinggal para pekerja. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2020, jumlah penduduk Kota Depok mencapai 2,056 juta jiwa. Dari jumlah tersebut, sebanyak 168.178 jiwa tinggal di Kecamatan Cilodong.

Banyaknya jumlah penduduk tersebut menjadi potensi tersendiri bagi mereka yang ingin membuka warung makan.

Sementara itu mengutip data BPS tahun 2018, tercatat ada 107 warung makan di wilayah Depok. Namun jika melihat kondisi sebenarnya, jumlah yang ada bisa jauh lebih banyak dari yang dicatat pemerintah.

Rantai Pasok Bumbu

Mengutip buku Menu Lengkap Cita Rasa: Dapur Minang" yang diterbitkan PT Gramedia Pustaka Utama (2018), 12 bumbu tersebut meliputi santan, jahe,serai, kunyit, lengkuas.

Kemudian daun kunyit, daun jeruk purut, asam kandis, daun mangkokan, bawang putih, kayu manis, dan yang pastai adalah cabai.

Sebagai penjual, Andri dan Aris menyediakan bumbu-bumbu tersebut secara terpisah maupun sudah diracik.

Namun sebagai penjual, mereka tidak serta menyediakan bahan baku tersebut sendirian. Ada pemasok lain yang secara khusus datang untuk menyuplai bahan-bahan yang dibutuhkan.

Ilustrasi kelapaFREEPIK/STOCKKING Ilustrasi kelapa

Seperti diungkapkan Andri, untuk bumbu dapur yang dia jual, ada pemasok yang berasal dari Citayam, serta dari Bogor. Sementara untuk kelapa, dipasok oleh penjual lain dari Sukabumi maupun dari tempat lainnya.

“Kadang saya juga datang sendiri ke pasar induk untuk memenuhi bahan-bahan untuk bumbu ini,” jelas Andri.

Rantai pasok inilah yang kemudian terbentuk menjadi sebuah ekosistem. Di mana hal ini tercipta dari bisnis warung masakan padang yang belakangan berkembang cukup pesat.

Pakai Mobile Banking

Tak jarang, pemasok yang menyuplai bahan baku tersebut berada di luar daerah. Seperti kelapa yang didatangkan dari daerah lain, memerlukan pembayaran yang cepat serta aman.

Untuk itu Andri menggunakan BRImo untuk membayar para pemasok bahan baku bumbu masakan padang.

“Saya bayar kelapa transfer. Selain praktis juga lebih aman,” ungkap dia.

Ke depan, dia berencana menggunakan QRIS untuk mempermudah pembeli yang datang langsung ke lapaknya.

Tampilan aplikasi BRImo.Dok. BRI Tampilan aplikasi BRImo.

Berdasarkan data BRI, per Desember 2023, BRImo telah memiliki 31,6 juta pengguna. Angka ini meningkat 32,5 persen year-on-year (yoy) dibandingkan dengan periode yang sama pada 2022.

Banyaknya fitur yang ada dalam aplikasi tersebut cukup membantu pengguna mendapatkan layanan perbankan yang disediakan oleh perseroan.

“Bayar pakai transfer juga jauh lebih mudah,” pungkas Andri.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau