Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strategi Pemasaran Barang Bahan Pokok

Kompas.com - 25/03/2024, 10:46 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

KOMPAS.com - Banyak yang mengira memasarkan bahan pokok termasuk pekerjaan yang tak sulit untuk dilakukan. Namun nyatanya, banyak pelaku usaha bahan pokok yang kesulitan memasarkan produknya. Perlu dipahami bahwa sama seperti jenis usaha lainnya, menjalankan bisnis bahan pokok juga membutuhkan strategi pemasaran.

Terlebih lagi persaingan di bisnis ini bisa dibilang cukup ketat, karena banyaknya kompetitor. Sehingga, pelaku bisnis perlu menyiapkan strategi pemasaran yang tepat untuk membantu mendorong tingkat penjualan.

Agar bisa mendukung tingkat penjualan, tentunya dibutuhkan strategi pemasaran yang tepat sesuai bisnis yang dikembangkan.

Namun untuk bisa membuat strategi yang tepat, Anda perlu mengetahui konsep pemasaran yang sesuai terlebih dahulu. Dilansir dari Cermati.com, berikut ini beberapa konsep pemasaran yang perlu dipahami:

1. Mulai dengan Membuat Segmentasi Pasar

Strategi pemasaran bahan pokok yang perlu dilakukan pertama kali adalah membuat segmentasi pasar. Ini merupakan kegiatan mengelompokkan pasar yang luas menjadi beberapa kelompok yang lebih kecil dan spesifik. Misalnya sesuai kebutuhan, perilaku atau kebiasaan dan sebagainya.

Segmentasi pasar penting untuk membantu menentukan target konsumen bisnis dengan lebih tepat. Sehingga, produk bahan baku yang akan dipasarkan bisa mendapatkan respon yang baik sesuai harapan. Oleh sebab itu, pastikan untuk menyiapkan segmentasi pasar dengan detail yang baik.

2. Menentukan Posisi Produk (Market Positioning)

Strategi pemasaran berikutnya untuk mendukung bisnis bahan pokok adalah menentukan market positioning. Ini merupakan langkah penting untuk menetapkan posisi dari sebuah merek atau produk dalam benak calon konsumen. Caranya dengan membuat sesuatu yang bisa membuat produk Anda lebih unik dan beda dari kompetitor.

Positioning membantu membangun persepsi positif dari calon pembeli terhadap produk. Sehingga hal tersebut mampu mempengaruhi keputusan mereka untuk melanjutkan untuk membeli produk yang dipasarkan.

Baca juga: 5 Strategi Pemasaran yang Wajib Kamu Kuasai

3. Market Entry Strategy

Untuk mendukung pengembangan bisnis yang lebih luas, biasanya perlu adanya ekspansi. Hal ini tentu membutuhkan strategi agar pemasaran bisnis ke segmen pasar yang baru bisa berjalan mulus. Strategi pemasaran ini kemudian dikenal dengan market entry strategy atau strategi masuk pasar.

Untuk bisnis bahan baku, strategi ini bisa diterapkan dengan beberapa cara yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan modal. Misalnya dengan membeli toko bahan baku yang sudah punya pelanggan, melakukan kolaborasi atau kerjasama bagi hasil dengan pihak lain dan sebagainya.

4. Marketing Mix (Bauran Pemasaran)

Ini merupakan kumpulan sejumlah elemen pemasaran yang digunakan untuk membantu proses pemasaran. Setidaknya ada tujuh elemen yang diperlukan dalam strategi ini, antara lain:

  • Produk (price), ini merupakan elemen terpenting dari langkah pemasaran karena produk berkualitas mampu mempengaruhi keputusan pembelian dari calon konsumen.
  • Harga (price), nilai ekonomis dari suatu produk. Nilainya bisa ditentukan sesuai biaya produksi dan keuntungan yang diinginkan.
  • Tempat (place), elemen ini terkait dengan lokasi usaha yang digunakan. Lokasi yang strategis mampu meningkatkan citra produk dan bisnis, sekaligus memudahkan konsumen untuk menjangkau produk.
  • Promosi (promotion), kegiatan tambahan yang bertujuan menarik minat calon konsumen dan meyakinkan mereka untuk membeli produk.
  • Proses (process), berkaitan dengan layanan konsumen mulai dari order atau pemesanan, pengemasan sampai pengiriman barang ke tangan konsumen.
  • Konsumen (people), berkaitan dengan kualitas SDM (karyawan) yang membantu kegiatan bisnis tersebut.
  • Bukti fisik (Physical Evidence), berkaitan dengan citra bisnis secara fisik, misalnya desain produk, toko dan sebagainya

5. Timing Strategy (Pemilihan Waktu)

Dalam proses pemasaran bisnis, pemilihan waktu menjadi hal yang sangat penting dan perlu diperhatikan secara seksama. Mulai dari proses produksi, pemasaran hingga kapan waktu yang tepat untuk proses distribusi produk.

Strategi ini sangat perlu dipahami oleh para pelaku bisnis bahan baku. Sebab pemilihan waktu bisa mempengaruhi banyak hal dalam bisnis bahan baku.Apalagi jika produk bahan baku tersebut ternyata memiliki masa kadaluarsa yang relatif singkat.

Jadi bukan hanya sekedar mengganggu penerapan strategi pemasaran, tapi berefek negatif ke bagian bisnis yang lain. Bahkan, efeknya bisa menyebabkan potensi kerugian yang tak sedikit bagi bisnis.

Beberapa strategi diatas bisa Anda coba untuk membantu mengoptimalkan langkah pemasaran yang seharusnya dilakukan. Mulai dengan membuat segmentasi pasar, positioning produk, masuk ke pasar, marketing mix, hingga pemilihan waktu yang tepat.

Artikel ini merupakan hasil kerja sama antara Kompas.com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggubg jawab sepenuhnya Cermati.com

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau