Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Owner Addiction Ungkap Tren Fesyen Yang Lagi Hits

Kompas.com - 24/03/2024, 18:19 WIB
Anagatha Kilan Sashikirana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bisnis yang mengikuti tren tentu lebih mudah laku di pasaran, karena angka permintaan terhadap barang tersebut juga melonjak. Begitupun dengan tren fesyen yang terus dinamis dengan model terbaru.

Sejak awal tahun 2024, Little Bangkok Tanah Abang menjadi sorotan dalam bisnis fesyen di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Pasalnya, Little Bangkok memberikan wajah baru untuk Tanah Abang dengan konsep yang menarik, yaitu membuka tenant-tenant baju ala pasar di Bangkok.

Gaya fesyen disana juga mengikuti arah fesyen Bangkok, Korea, dan China yang akhir-akhir ini sedang viral. Salah satu toko pakaian wanita yang ada di Little Bangkok adalah Addiction Wear. Mereka menjual office wear dengan konsep yang lebih mengarah ke Korean Style.

Baca juga: Cerita Steffanie Buka Toko Fesyen Wanita di Little Bangkok, Laris Manis Saat Ramadan

Tren fesyen abadi

Menurut owner Addiction, Steffanie (30), outfit Korea ternyata cukup diminati oleh masyarakat Indonesia saat ini. Terlebih lagi untuk baju kerja, tentu akan terus dicari orang.

Dalam bisnis fesyen di Indonesia, ternyata ada satu model baju yang abadi, artinya akan terus hits dan tidak musiman. Model baju tersebut adalah kemeja.

Banyak sekali pekerja kantoran yang membutuhkan kemeja untuk dipakai kerja setiap harinya. Bahkan dalam seminggu, selama 5 hari mereka akan menggunakan office wear. Itulah sebabnya model baju kemeja akan selalu ramai pembeli.

"Dalam tren fesyen, baju kemeja itu model yang abadi. Karena tidak musiman, orang bisa pakai model ini sepanjang tahun," ungkap Steffanie saat diwawancara oleh Kompas.com, Senin (18/03/2024).

Baju oversize

Akhir-akhir ini pakaian berukuran longgar atau oversize sedang banyak diminati oleh masyarakat Indonesia. Bukan hanya kaos saja, tetapi kemeja oversize ternyata juga sedang hits. Menurut Steffanie, alasan baju oversize cukup disenangi karena lebih nyaman dipakai dan leluasa untuk bergerak.

Baca juga: Jastip Lewat Live Streaming Warnai Little Bangkok Tanah Abang

"Terlebih lagi untuk dipakai kerja sehari-hari itu lebih nyaman dan tidak sesak," lanjut wanita asal Jakarta itu.

Knitwear dan vest

Baju rajut atau knitwear juga sedang ramai dalam industri bisnis. Dengan berbagai model, knitwear dapat digunakan dalam acara non-formal dan semi-formal. Umumnya knitwear memiliki motif bergaris atau dengan pola yang sederhana khas rajutan.

Selain knitwear, vest juga sedang hits dikalangan anak muda. Vest adalah baju luaran tanpa lengan yang biasanya terbuat dari bahan rajutan juga. Masih berkaitan dengan tren kemeja, vest biasanya dipadukan untuk menjadi outer kemeja. Dengan begitu bisa menambah kesan rapi yang casual.

"pakaian rajut atau knitwear seperti sweater dan vest rajut juga lagi hits. Karena kalau mereka pakai ini bisa terlihat lebih rapi namun tetap casual," kata Steffanie.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau