Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BWI Sebut Wakaf Produktif sebagai Langkah Pemberdayaan Ekonomi

Kompas.com - 28/03/2024, 07:10 WIB
Alfiana Rosyidah,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Wakaf Indonesia (BWI) berencana akan menjadikan wakaf sebagai peningkatan produktivitas dan pemberdayaan ekonomi. 

Ketua BWI, Mohammad Nuh mengatakan, tanah wakaf nantinya dapat menghasilkan jika digunakan untuk pemberdayaan ekonomi. Apalagi wakaf memang harus produktif karena hasil wakaf akan dibagikan ke masyarakat. 

"Tanah wakaf seharusnya dijadikan untuk produktivitas ekonomi. Nantinya dapat membawa manfaat dan menghasilkan sesuatu untuk masyarakat," ucap Nuhdalam kegiatan puncak acara Gebyar Wakaf Ramadhan 2024 pada Rabu (27/3/2024).

Baca juga: BWI: Wakaf Mulai Banyak Dimanfaatkan untuk Pemberdayaan Ekonomi

Nuh melanjutkan, penggunaan wakaf sebaiknya tidak hanya berhenti pada produksi atau memanfaatkan wakaf melainkan harus bisa memunculkan waqif-waqif (orang yang mewakafkan) baru. 

"Setelah memberikan dampak, tidak bisa hanya berhenti di situ. Kita harus bisa masuk pada tahap selanjutnya, yaitu bagaimana caranya orang yang mendapatkan manfaat wakaf muncul menjadi waqif-waqif baru," terangnya.

Ketua Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah BI, Imam Hartono turut menambahkan bahwa wakaf sebagai pemberdayaan ekonomi merupakan bentuk instrumen sosial syariah. Selain itu, wakaf juga mampu menggerakkan perekonomian dengan meningkatkan produktivitas. 

Baca juga: BRIN Kaji Kemungkinan Wakaf jadi Sumber Pembiayaan UMKM

"Dalam meningkatkan produktivitas, tidak hanya menggunakan instrumen komersial. Namun, juga dapat dicapai melalui instrumen sosial syariah. Salah satunya wakaf," jelas Imam. 

Lebih lanjut, Imam menyebut bahwa wakaf dapat menggerakkan ekonomi melalui pembangunan proyek sosial atau umum dan proyek produktif. Hal ini berpotensi meningkatkan pendapatan dan ekonomi. 

Perlunya pemanfaatan wakaf sebagai produktivitas ekonomi juga disetujui oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Suharso Monoarfa. Berdasarkan data yang ia paparkan, 24,2 persen tanah wakaf dimanfaatkan untuk sekolah, pesantren, dan ekonomi.

Baca juga: BWI Dorong Peningkatan Kompetensi Pengelola Wakaf di Tanah Air

"Jadi pemanfaatan tanah wakaf itu masih didominasi oleh kebutuhan ibadah, sisanya untuk sekolah, pesantren, dan ekonomi. Dari 440.512 lokasi tanah wakaf, hanya 1000 lokasi yang digunakan untuk produktif," papar Suharso. 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Terkini Lainnya
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Perkuat Koperasi dan UMKM, Mantan Gubernur BI Luncurkan BACenter
Perkuat Koperasi dan UMKM, Mantan Gubernur BI Luncurkan BACenter
Program
Dompet Dhuafa Kenalkan Potensi Ekonomi Kaki Gunung Lawu lewat 'Fun Run'
Dompet Dhuafa Kenalkan Potensi Ekonomi Kaki Gunung Lawu lewat "Fun Run"
Program
Kajari Kota Malang Blusukan ke Pasar Klojen, Dorong UMKM Miliki Legalitas Usaha
Kajari Kota Malang Blusukan ke Pasar Klojen, Dorong UMKM Miliki Legalitas Usaha
Training
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau