Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Memulai Bisnis Ala Owner Fesyen Yulis Manevia

Kompas.com - 01/04/2024, 11:26 WIB
Ester Claudia Pricilia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Banyak orang yang telah memulai bisnis, tetapi tidak semua dari mereka sukses. Namun jangan berkecil hati, ada sejumlah tips yang sekiranya bisa dicoba agar bisnis yang dijalankan bisa gapai kesuksesan.

Seperti yang dilakukan Yulis Manevia, 33 tahun, yang merupakan seorang owner bisnis fesyen muslim dengan brand Bening Jaya. Dia memiliki beberapa tips bagi Anda yang ingin memulai bisnis.

Berikut adalah beberapa tips dari Yulis Manevia untuk pemula yang ingin memulai bisnis fesyen muslim:

1. Mulailah dari Bakat

Yang Nevia maksud dari poin ini adalah mulailah bisnis dari sesuatu yang Anda suka. Sebagai contoh, Nevia sangat menyukai kegiatan berpakaian, ia suka memadukan pakaian yang satu dengan yang lain.

Cara Nevia berpakaian sering dipuji oleh temannya. Mereka juga sering bertanya ke Nevia tempat membeli bajunya. Dari situlah, Nevia memandang fesyen adalah bakatnya.

Jadi ia memulai bisnis dengan fesyen. Keluarga Nevia pun memang sudah terjun di dunia bisnis. Nevia juga merasa bahwa bakat berdagangnya diturunkan dari keluarganya.

2. Cintai Pekerjaan Anda

Pada dasarnya segala sesuatu memang harus didasarkan pada kesukaan atau kecintaan. Menjadi owner dalam bisnis Anda sendiri berarti Anda terlibat dalam segala hal.

Anda melakukan penjualan, pemasaran, manajemen, dan lain sebagainya. Jika Anda tak mencintai pekerjaan itu, maka Anda tidak bisa mengharapkan kesuksesan dalam bisnis Anda.

Nevia memberikan saran agar Anda mencintai pekerjaan Anda terlebih dahulu agar dapat melakukannya dengan Ikhlas. Mencintai pekerjaan akan membuat Anda lebih menikmatinya dan menganggap bahwa Anda hanya melakukan hobi setiap harinya.

Baca juga: 5 Sifat yang Harus Anda Punya Sebelum Memulai Bisnis

3. Jalani Setiap Proses Binsis

Proses bisnis harus Anda jalani. Tidak selalu bisnis ada pada masa Sukanya, tetapi ada juga saat dukanya.

Anda harus menghadapi semua rintangan bisnis itu. Jika ada kendala atau kesulitan, maka carilah solusinya. Tidak ada kesuksesan bisnis yang instan, semuanya melewati proses yang berlika-liku.

Selamat mencoba.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

7 Perbedaan Modern Trade dan General Trade dalam Bisnis Ritel

7 Perbedaan Modern Trade dan General Trade dalam Bisnis Ritel

Training
Tantangan yang Sering Ditemui Bisnis Inklusif dan Strategi Mengatasinya

Tantangan yang Sering Ditemui Bisnis Inklusif dan Strategi Mengatasinya

Training
Bisnis Inklusif: Definisi, Imiplementasi, dan Ciri-Cirinya

Bisnis Inklusif: Definisi, Imiplementasi, dan Ciri-Cirinya

Training
Modern Trade dalam Bisnis Ritel: Karakteristik dan Keunggulannya

Modern Trade dalam Bisnis Ritel: Karakteristik dan Keunggulannya

Training
Ikut Lestarikan Lingkungan, Pelaku UMKM Perlu Kembangkan Model Bisnis Inklusif

Ikut Lestarikan Lingkungan, Pelaku UMKM Perlu Kembangkan Model Bisnis Inklusif

Program
Inovasi dalam Industri Batik, CV. Astoetik Buat Kompor Batik Listrik

Inovasi dalam Industri Batik, CV. Astoetik Buat Kompor Batik Listrik

Jagoan Lokal
Wamen UMKM Dorong Gen Z jadi Entepreneur Tangguh

Wamen UMKM Dorong Gen Z jadi Entepreneur Tangguh

Program
CEO Ini Ungkap Peluang dan Tantangan Industri Produk Kecantikan Indonesia

CEO Ini Ungkap Peluang dan Tantangan Industri Produk Kecantikan Indonesia

Training
Apa yang Penyebab Merek China Bisa Dominasi Pasar Lokal Saat Ini?

Apa yang Penyebab Merek China Bisa Dominasi Pasar Lokal Saat Ini?

Training
CEO Hypefast: 6 dari 10 Orang Indonesia Tak Bisa Bedakan Produk Indonesia atau China

CEO Hypefast: 6 dari 10 Orang Indonesia Tak Bisa Bedakan Produk Indonesia atau China

Program
Kementerian UMKM Akan Buat Super Apps 'Sapa UMKM'

Kementerian UMKM Akan Buat Super Apps "Sapa UMKM"

Program
 Perpanjangan PPh Final 0,5 Persen, Menteri UMKM Sebut Sudah Sepaham dengan Menteri Keuangan

Perpanjangan PPh Final 0,5 Persen, Menteri UMKM Sebut Sudah Sepaham dengan Menteri Keuangan

Training
Menteri UMKM Minta PPh Final 0,5 Persen untuk UMKM Diperpanjang

Menteri UMKM Minta PPh Final 0,5 Persen untuk UMKM Diperpanjang

Program
Menteri UMKM Sebut Judi 'Online' Jadi Biang Kerok Turunnya Daya Beli Masyarakat

Menteri UMKM Sebut Judi "Online" Jadi Biang Kerok Turunnya Daya Beli Masyarakat

Training
Menteri UMKM Pastikan Program Entrepreneur Hub Dilanjutkan di Masa Pemerintahannya

Menteri UMKM Pastikan Program Entrepreneur Hub Dilanjutkan di Masa Pemerintahannya

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau