Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wujudkan Passion di Bidang Fesyen, Frida Aulia Bangun Bisnis hingga Kenalkan Batik ke Mancanegara

Kompas.com - 24/04/2024, 15:55 WIB
Anagatha Kilan Sashikirana,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Sebuah galeri fesyen di tengah  Aeon Mall Sentul, Bogor, siang itu memajang koleksi pakaiannya dengan rapi. Orang yang melewati galeri itu bisa dengan mudah mengetahui bahwa Neng Geulis Gallery menjual aneka batik.

Frida Nursanti Aulia (47), pemilik galeri menyambut kedatangan Kompas.com. Dengan sedikit bernostalgia, Frida mulai menuturkan perjalanannya menjadi seorang pebisnis.

Siapa sangka, ibu rumah tangga ini mengawali perjalanan bisnisnya dari penyewaan peralatan bayi.

"Awalnya bermula dari bisnis penyewaan peralatan bayi. Dalam tiga tahun, saya mendapat tiga ribu pelanggan. Melalui data based tersebut, saya jadi bisa berjualan apa pun karena sudah punya pelanggan," ujar Frida saat diwawancara Kompas.com, Selasa (23/4/2024).

"Dari sini kami mulai berjualan jus, buka usaha katering, dan yang terakhir bisnis fesyen dari tahun 2013," lanjutnya.

Baca juga: Cerita Steffanie Buka Toko Fesyen Wanita di Little Bangkok, Laris Manis Saat Ramadan

Passion di Fesyen

Sebenarnya, saat berkuliah Frida mengambil jurusan Perikanan di IPB, tetapi dia mengaku memiliki passion dalam memadupadankan busana.

Untuk memenuhi passion-nya, Frida pernah mencoba bisnis fesyen dengan menjual hijab dan gamis, diberi nama 'Hijab By FridAulia'. Setelah itu menjadi 'FridAulia Indonesia'.

Sambil terus belajar, Frida mengasah kemampuannya menjadi seorang fashion designer.

Singkat cerita di tahun 2017, Frida mendapat kesempatan untuk mengikuti Fashion Show Festival Indonesia Moscow Russia. Saat itu, Frida masih membawa nama Batik Provinsi Bengkulu, karena nama FridAulia Indonesia belum terlalu terkenal.

Pengalaman di Rusia, menjadi pemantik Frida untuk memantapkan langkah membuat baju yang memiliki identitas sendiri.

Selain itu, ini juga menjadi salah satu cara Frida untuk bisa mengepakkan sayapnya dengan membawa nama brand sendiri. Akhirnya, Frida memilih fesyen dengan nuansa etnik sebagai identitas bisnis fesyennya.

"Dulu awal ke Rusia membawa Batik Bengkulu, selanjutnya kami membuat batik sendiri yang diberi nama Batik Neng Geulis. Pada dasarnya, Batik Neng Geulis ini second brand dari FridAulia Indonesia," jelas perempuan asal Bandung tersebut.

Baca juga: Tetap Hits Berbisnis Fesyen di Era Digital Ala Trick & Tricky

Dalam memproduksi batik, Frida bekerja sama dengan para pengrajin batik. Namun, Frida tetap menjadi fesyen desainer yang menentukan motif seperti apa untuk dibuat. Setiap motif Batik Neng Geulis unik dan memiliki cerita di dalamnya.

Sebagai lulusan dari jurusan perikanan IPB, Frida juga terinspirasi dari beberapa jenis ikan sebagai tema batiknya, seperti Batik Ikan Talapia hingga Hiu Botol.

Selain itu, Frida juga membuat motif Batik Taman Koleksi IPB hingga Batik Rektorat IPB.

Batik bertema tempat ikonik di Bogor juga ada, seperti Batik Sempur, Batik Alun-alun Bogor, dan Batik Kebun Raya Bogor. Bahkan ada batik kuliner Bogor juga, seperti Batik Soto Mie dan Batik Asinan Bogor.

Motif batik hiu botol Batik Neng GeulisKompas.com - Anagatha Kilan Sashikirana Motif batik hiu botol Batik Neng Geulis

Keunikan batik-batik ini hasil dari desain Frida, tetapi eksekusinya dibantu oleh para pengrajin Batik.

Frida mengaku, dalam menjalankan bisnis ini dia tetap membutuhkan pekerja seni yang memang kompeten di bidangnya. Sebab, Frida lebih menyukai batik tulis yang dibuat secara handmade dari tangan pembatik.

"Saya ini bukan pembatik, tetapi fesyen desainer. Saya tetap membutuhkan para pembatik, tetapi desainnya itu dari saya. Jadi dalam bisnis ini sebenarnya melibatkan banyak pelaku dan pekerja lain di dalamnya," lanjut Frida.

Dikenal di Dalam Negeri dan Luar Negeri

Pada tahun 2020, Frida membuka Neng Geulis Gallery di Aeon Mall Sentul. Ini membuat nama Batik Neng Geulis dan FridAulia Indonesia semakin terdengar, baik di dalam negeri maupun luar negeri.

Frida juga telah membuktikan, bahwa dia bisa membawa Batik Indonesia ke mancanegara. Pasalnya, FridAulia Indonesia dan Batik Neng Geulis sudah banyak menghadiri fashion show di luar negeri.

Beberapa fashion show mereka di luar negeri adalah Mumbai Expo 2017, Fashion Show KJRI Turki 2021, Fashion Show Vietnam 2022, Fashion Show Festival Indonesia Melbourne 2022, Fashion Show KJRI Sydney 2023, Festival Indonesia Melbourne 2023, dan yang terbaru adalah Fashion Show New York Indonesia Fashion Week 2023.

Bahkan, di New York Indonesia Fashion Week, Frida turut mengisi sharing session di Fashion Institute Technology New York.

Di sana, ia berbagi cerita seputar Batik Angklung by Batik Neng Geulis dan berbagi sedikit edukasi juga.

Baca juga: Intip Cara Osrinita Pasarkan Produk Mukena dan Fesyen Muslim

"Melalui kegiatan di luar negeri seperti ini, saya memiliki kesempatan untuk memperkenalkan batik Indonesia ke ranah internasional," ujarnya.

Selain menjadi pebisnis dan fesyen desainer, Frida juga mengisi kelas di beberapa perguruan tinggi dan mengadakan workshop.

Misalnya beberapa kali mengisi kelas kewirausahaan di IPB. Tujuannya, ia ingin menghadirkan lebih banyak 'Frida Aulia' yang lain untuk memajukan industri fesyen di Indonesia.

"Saya harap lebih banyak penerus bangsa yang memajukan industri fesyen. Dengan memberikan edukasi di beberapa kelas dan workshop, serta sharing pengalaman, saya berharap semakin banyak yang termotivasi dan mungkin menjadi 'Frida Aulia' yang lain di masa mendatang," tutup Frida.

Beberapa bisnis fesyen yang kini dijalankan oleh Frida adalah Neng Geulis Gallery, Raja Factory Outlet, dan Olive Store Kebun Raya Bogor.

Baca juga: Cerita Steffanie Buka Toko Fesyen Wanita di Little Bangkok, Laris Manis Saat Ramadan

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau