"Waktu tahun 2019, itu mulai masuk pengiriman ke luar negeri di Asia. Pengirimannya ke tujuh negara, yaitu Malaysia, Singapura, Hongkong, Taiwan, Jepang, Korea Selatan, dan Macau," tutur Vira.
Baca juga: Jelang Nataru, UMKM Produsen Sambal di Malang Ini Genjot Produksi
Pembeli dari luar negeri tidak hanya berasal dari orang Indonesia yang menetap di sana, tetapi juga dari penduduk asli.
Menurut Vira, hal ini kemungkinan karena adanya orang Indonesia yang memperkenalkan Sambel Kuledak pada koleganya, yang merupakan warga asli negara tersebut.
"Orang yang beli enggak cuma orang Indonesia yang menetap di sana, tapi juga orang-orang asli negara itu. Mereka juga ada yang kontak langsung ke aku lewat WhatsApp. Beberapa komunikasinya pakai bahasa Inggris," ungkap mantan karyawan bank tersebut.
Layaknya perjalanan bisnis, Vira pun pernah menghadapi kendala dalam merintis bisnisnya.
Salah satunya, menu sambal miliknya basi saat pengiriman ke luar negeri. Pengalaman itu membuat Vira segera melakukan evaluasi dan penanganan lanjutan.
Baca juga: Sambal Bu Rudy, Bisnis Sampingan yang Berbuah Kesuksesan
"Dulu kendalanya itu ada sambal yang sudah basi waktu baru sampai ke pembeli. Waktu kami cek, ternyata bisa basi karena ada udara yang masuk. Akhirnya, produk kami sekarang sudah ada sealed-nya, terus yang kemasan juga sudah divakum," jelasnya.
Dengan cara tersebut, Vira menjamin ketahanan produknya hingga sampai ke tangan konsumen.
Untuk ke depannya, Vira berharap penjualan Sambelku Ledak dapat meluas hingga ke Eropa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.