Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih, Kuliner Legendaris Sejak 1958

Kompas.com - 28/05/2024, 10:00 WIB
Ester Claudia Pricilia,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

Mengikuti Perubahan Zaman

Peralihan ke generasi kedua, perbedaan zaman pun kerap dirasakan. Nenny dan kedua kakaknya pun mau tidak mau mengikuti arus perubahan zaman.

Saat ini Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih pun ikut menggunakan media sosial dan platform digital lainnya untuk mempromosikan Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih.

“Kami ikut menggunakan Instagram, Tiktok, Website, hingga Grabfood. Jadi mulai beralih dari promosi mulut ke mulut saja atau makan di tempat, bisa pesan online” kata Nenny.

Nenny dan keluarga pun kerap merambah ke banyak cabang, tak hanya di cabang pusat saja yaitu Kebon Sirih. Saat ini total cabang Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih adalah sembilan cabang. Dalam waktu dekat ini pun mereka juga akan membuka satu cabang baru lagi.

Di samping fokus membuka cabang dan mengatur berjalannya semua cabang, Nenny dan keluarga juga akan mulai untuk menyiapkan generasi ketiga Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih.

Baca juga: Kisah Bisnis Legendaris AGTL Ny. Nani S, Berdiri Sejak Tahun 1989

Akhir kata, Nenny berharap agar semua pihak yang terlibat dalam Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih dapat berusaha sebaik mungkin dalam memberikan pelayanan dan mempertahankan rasa makanannya agar pelanggan tak kecewa.

“Saya harap Nasi Goreng Kambing Kebon Siri bisa terus eksis sampai anak cucu kami dan kami bisa tetap mempertahankan resep dari orang tua,” kata Nenny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com