KOMPAS.com - Sekarang ini, banyak orang yang mulai sadar dengan konsep sustainable atau berkelanjutan. Bahkan, pemahaman konsep tersebut tak lagi sebatas memilah-milah sampah atau memakai produk ramah lingkungan saja.
Seiring berjalannya waktu, konsep sustainable juga mulai merambah di dunia kecantikan dan kemudian dikenal dengan istilah sustainable beauty.
Sustainable beauty merupakan istilah yang merujuk pada produk kecantikan yang mengusung konsep berkelanjutan. Artinya produknya dibuat dengan mempertimbangkan sejumlah dampak yang dapat ditimbulkan, baik terhadap lingkungan, ekonomi dan sosial.
Baca juga: Dewi Yull Ungkap Satu Pesan pada Anak-anaknya agar Tak Membenci Ray Sahetapy Usai Bercerai
Hal tersebut mencakup pertimbangan terkait penyediaan bahan baku, tahap produksi, pengemasan, distribusi, pemakaian produk, hingga sampah produk.
Tujuannya tak lain untuk menciptakan produk kecantikan dengan praktik yang berkelanjutan dan ramah lingkungan secara keseluruhan.
Seperti dilansir dari Cermati.com, dalam sustainable beauty, ada beberapa ciri atau prinsip yang wajib diterapkan oleh setiap perusahaan atau brand, terutama dalam proses produksi produk kecantikan atau skin care-nya sebagai berikut:
Baca juga: Lulus Kuliah Jadi CPNS, Ini 10 Sekolah Kedinasan Sepi Peminat
Prinsip pertama dalam sustainable beauty adalah penggunaan bahan baku yang digunakan. Maka dari itu, perusahaan atau brand yang menjalankan konsep sustainable beauty wajib memperhatikan asal muasal bahan baku produksinya.
Misalnya dari bahan-bahan organik atau proses produksi yang mendukung konsep berkelanjutan.
Prinsip selanjutnya yang wajib diperhatikan selain bahan baku dalam sustainable beauty adalah proses produksinya.
Baca juga: Ungkap Kronologi Kasus Nastar Berjamur, Pemilik Clairmont: Kami Dapat Penawaran
Dalam hal ini perusahaan perlu menyiapkan proses produksi secara lebih efisien dan efektif dengan konsep berkelanjutan. Terutama dalam penggunaan energi, mengurangi adanya limbah, dan juga mengurangi dampak lingkungan.
Kemasan produk menjadi salah satu hal yang kerap disepelekan. Padahal hal ini sangat penting, karena setelah produk habis dipakai kemasan sudah pasti akan segera masuk tempat sampah.
Oleh sebab itu, perusahaan atau brand perlu memikirkan kemasan dengan konsep yang lebih ramah lingkungan. Misalnya bahan kemasan dibuat dari bahan alami yang mudah terurai atau bisa didaur ulang kembali.
Baca juga: Warganet Keluhkan Tagihan Listrik Melonjak Usai Program Diskon 50 Persen Berakhir, Ini Kata PLN
Ciri-ciri selanjutnya yang wajib ada dalam produk sustainable beauty adalah “no animal tested”. Ini merupakan istilah untuk produk yang tidak menggunakan proses pengujian pada hewan. Artinya proses produksi tidak melibatkan uji coba produknya terhadap hewan.
Pasalnya, proses pengujian tersebut dianggap sebagai eksploitasi terhadap hewan yang jauh dari prinsip sustainable. Maka dari itu, tahapan uji coba produk pada hewan harus dihilangkan apapun alasannya.
Perusahaan diwajibkan untuk menerapkan praktek bisnis secara etis. Misalnya saja seperti memenuhi dan memperhatikan hak-hak setiap pekerja. Termasuk mendukung kesetaraan serta memberikan ruang pada komunitas lokal untuk berkembang.
Baca juga: Manfaat Daun Sirih Merah untuk Kesehatan yang Sudah Terbukti Secara Ilmiah