Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis Camilan Punya Peluang Menjanjikan, Simak Alasannya

Kompas.com, 2 Juni 2024, 19:17 WIB
Ester Claudia Pricilia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Bisnis camilan masih memiliki peluang yang menjanjikan dalam industri kuliner. Seperti yang dialami oleh Elliyina (36), owner bisnis snack berbahan dasar melinjo dengan brand Koncone Ngemil.

Sebagian besar orang suka memakan camilan, saat menonton, saat sedang mengerjakan sesuatu dan masih banyak lagi. Hal itu membuktikan bahwa produk camilan akan terus dibeli oleh pelanggan.

Baca juga: Elliyina Sukses Kembangkan Bisnis Camilan dan Gandeng Ratusan Mitra

Elli mengatakan bahwa seminggu sekali pasti ia menerima pesanan dari mitra. Membuktikan bahwa permintaan pasar akan camilan cukup tinggi dan bergerak dengan cepat.

Jika Anda ingin memulai bisnis, Anda bisa mempertimbangkan untuk memulai bisnis camilan. Berikut beberapa alasan mengapa bisnis camilan begitu potensial dan menarik untuk ditekuni:

1. Target Pasar Semua Kalangan

Camilan dapat menyasar semua segmen pasar, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga lansia. Mereka semua mengonsumsi camilan.

Selain itu, camilan juga cocok untuk berbagai kesempatan, seperti camilan sehari-hari, acara keluarga, pertemuan kantor, hingga sebagai oleh-oleh khas suatu daerah. Jadi Anda bisa menargetkan kalangan keluarga, karyawan kantor, atau orang-orang yang suka berpergian secara sekaligus.

2. Berpotensi Tinggi Ekspor

Produk camilan sangat mudah untuk diekspor. Camilan khas daerah memiliki keunikan yang sangat bagus untuk diekspor ke pasar internasional dan menarik minat konsumen di luar negeri yang mencari sesuatu yang berbeda dan otentik.

Ini membuka peluang bagi camilan daerah untuk dikenal secara global. Selain itu, camilan juga merupakan makanan yang tidak mudah basi atau kadaluwarsa.

Jadi peluang untuk lolos persyaratan ekspor akan semakin mudah, karena ekspor memakan waktu lama untuk sampai ke negara tujuan.

3. Fleksibilitas dalam Penjualan

Camilan merupakan makanan yang cocok dijual dimana saja. Hal ini menjadikan bisnis camilan fleksibilitas dalam hal penjualan.

Produk camilan bisa dijual melalui toko fisik, pasar tradisional, hingga platform online seperti media sosial dan e-commerce. Fleksibilitas ini memungkinkan pengusaha untuk menjangkau lebih banyak konsumen dan mengembangkan pasar secara lebih luas.

Anda tidak perlu memusingkan lokasi untuk menempatkan produk camilan Anda, karena semua lokasi cocok untuk produk camilan, seperti mall, warung tradisional, super market, dan lain sebagainya.

Baca juga: Owner Koncone Ngemil Bongkar Rahasia Bisnis Camilannya Sukses

4. Dapat Berinovasi Terhadap Variasi Produk

Dunia kuliner merupakan dunia yang selalu berkembang dan penuh akan inovasi. Dalam bisnis camilan, inovasi dalam rasa, kemasan, dan penyajian berpengaruh dalam selera.

Camilan akan mudah mengikuti tren rasa baru di pasaran. Seperti rasa brown sugar ataupun matcha yang sempat viral, maka camilan dengan mudah dibuat dengan kedua rasa itu.

Bisnis yang mudah mengikuti perubahan tren, merupakan bisnis yang tidak akan tergerus oleh waktu. Bisnis tersebut dapat bertahan dengan lama.
Selamat mencoba.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Terpopuler
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Rp
Minimal apresiasi Rp 5.000
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau