BOGOR, KOMPAS.com - Potensi pertanian di Indonesia memang sangat menjanjikan. Pertanian bukan hanya menjadi pemasok kebutuhan hidup sehari-hari dari segi pangan, tapi ternyata juga berpeluang menjadi bisnis agrowisata.
Salah satu tempat wisata edukasi yang mengangkat pertanian, peternakan, dan perikanan adalah Kuntum Farmfield. Berlokasi di Jalan Raya Tajur, Bogor, Kuntum membuktikan bahwa pertanian dan peternakan memiliki peluang bisnis yang menjanjikan.
Kuntum Farmfield berdiri sejak tahun 2002. Tanah seluas 5,5 hektar dimaanfaatkan untuk mengelola pertanian, peternakan, dan perikanan. Tidak hanya menjadi tempat wisata, melainkan Kuntum juga berupaya untuk meningkatkan wawasan pengunjung seputar pertanian dan peternakan.
Kuntum memanfaatkan potensi pertanian dan peternakan menjadi peluang bisnis agrowisata. Jika umumnya tempat wisata menawarkan taman bermain, Kuntum justru menawarkan hamparan tanaman dan deretan hewan-hewan ternak.
Siapa sangka, hal ini justru menjadi daya tarik tersendiri jika dijadikan obyek wisata. Mengapa demikian? Karena tidak banyak orang yang terbiasa dengan kegiatan bertanin atau beternak. Sehingga jika diberi kesempatan untuk melakukan kegiatan tersebut, ini menjadi hal baru yang menarik untuk mereka.
"Saya ingin buat perusahaan dengan memberikan gambaran wisata baru yang jarang ditemukan di sekeliling kita. Sebagai bentuk usaha edukasi juga untuk memperkenalkan dunia-dunia pertanian, peternakan, maupun perikanan," ungkap Direktur PT Kuntum Hijau Lestari, Agus Sudardji kepada Kompas.com, Rabu (5/6/2024).
Daya tarik utama dari Kuntum adalah menawarkan pengalaman kepada kepada para pengunjung. Beberapa kegiatan pertanian yang bisa dilakukan di Kuntum adalah memanen ubi dan singkong, atau memetik jagung di ladang.
Adapun kegiatan peternakan seperti feeding ke hewan, memberi susu kepada kambing dan domba, mengumpulkan telur ayam, memberi makan burung, kelinci, dan hamster.
Kegiatan agrowisata seperti ini ternyata memiliki segmentasi pasar tersendiri, khususnya anak-anak sekolah. Berhubung Kuntum Farmfield adalah temlat wisata edukasi, banyak rombongan sekolah yang datang untuk berwisata sekaligus belajar mengenai pertanian dan peternakan.
"Memang tujuan dari Kuntum ini ingin memperkenalkan potensi pertanian, peternakan, dan perikanan sejak dini. Mereka bisa mempelajarinya sambil have fun di sini," kata Agus.
Tiap harinya pengunjung yang datang sekitar 300 orang, tetapi jika ada rombongan sekolah bisa menambah hingga 500 orang. Bukan hanya anak sekolah saja, melainkan juga banyak keluarga yang datang ke tempat ini untuk berekreasi.
Di Kuntum juga ada beberapa rekreasi lain seperti berkuda dan memancing. Bahkan ada pula restoran seperti Teras Air, RM Bu Haji, Es Teler 77, dan Kopi Nako Kuntum.
Sehingga segmentasi pasar dari Kuntum semakin luas, mulai dari anak-anak, keluarga, hingga remaja yang ingin sekadar nongkrong dengan menikmati suasana asri Kuntum. Jadi Kuntum tidak hanya memanfaatkan wisata edukasi saja tapi juga merambah kerja sama dengan sektor bisnis lain seperti Food and Beverage (FnB).
Cara lain Kuntum Farmfield manfaatkan peluang bisnis pertanian dan peternakan ini tentu saja dengan menjual hasil tani dan ternak. Tentunya hasil-hasil ini bisa menjadi pemasukan tambahan jika berbisnis pertanian dan peternakan.
Misalnya telur ayam yang dihasilkan biasanya akan dijual dan dipasarkan kepada masyarakat sekitar. Telur bebek akan diolah menjadi telur asin dan dijual pula. Hasil tani seperti ubi, singkong, jagung, dan sayur-sayuran juga bisa dijual kepada pengunjung untuk dijadikan oleh-oleh untuk dibawa pulang.
"Banyak orang yang suka dengan hasil tani dan ternak kami, mulai dari telur ayam, telur asin, ubi, singkong, jagung, dan lain sebagainya. Biasanya kami jual untuk masyarakat sekitar. Memasuki momen Idul Adha kami juga sering kedatangan pembeli untuk membeli sapi dan kambing untuk Qurban," jelas Agus.
Peluang bisnis agrowisata bukan hanya menawarkan kegiatan wisata saja. Seperti Kuntum Farmfield yang mulanya menawarkan wisata pertanian dan peternakan dan kini sudah banyak memanfaatkan peluang bisnis lain di dalamnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.