Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Evan Sukses Kembangkan Usaha Jasa Titip untuk Masyarakat Ruteng

Kompas.com - 13/06/2024, 16:08 WIB
Markus Makur,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

RUTENG, KOMPAS.com – Bisnis jasa titip (Jastip) identik dengan layanan titip pembelian barang di luar negeri serta kota-kota besar di Indonesia seperti di Jakarta, Surabaya, dan sebagainya.

Namun demikian,  binis jastip ini sudah mulai merambah ke kota-kota yang lebih kecil. Seperti halnya di Ruteng Nusa Tenggara Timur, layanan ini mulai berkembang untuk melayani masyarakat yang tidak ingi repot pergi ke toko.

Adalah Evan Lahur, seorang pemuda Ruteng yang merintis usaha jastip di wilayah ini sejak September 2020 dengan nama Evan Jastip. 

Baca juga: Ingin Bisnis Jastip Lancar? Pahami Dulu Beberapa Hal Ini

Hadirnya Evan Jastip berangkat dari munculnya kebutuhan di masyarakat yang ingin berbelanja secara praktis. Hal ini sekaligus pengembangan usaha yang telah didirikan sebelumnhya yakni jual-beli sayur dari petani ke konsumen dengan brand Ute Dite.

Dalam perbincangan dengan Kompas.com, Evan mengungkapkan usaha ini dirintis bersama dua rekannya, yakni Ai Pepo dan Fandi Hambur. Konsep usaha yang dijalankan yakni tim Ute Dite mengambil sayuran dari para petani seperti wortel, brokoli, boncis dan wortel kemudian dijual kepada para pelanggan.

“Setiap sore, kami mempromosikan sayur para petani di media sosial. Bagi para pelanggan yang tertarik, bisa menghubungi tim Ute Dite. Keesokan siangnya, tim Ute Dite akan langsung memanen sayur yang telah dipesan oleh petani, dipacking lalu dihantar langsung ke rumah para pelanggan,” jelas Evan Lahur, Kamis, (13/6/2024).

Terinspirasi dari Siaran Televisi

Suatu hari Evan mengantar pesanan konsumen ke Borong. Saat itu dia menyaksikan tayangan di salah satu stasiun televisi tentang usaha yang sedang naik daun di tengah pandemi Covid-19, yakni jasa titip.

Saat itu, stasiun televisi tersebut menayangkan konsep jasa titip misalnya keluarga yang berlibur ke Singapura dititipi beli parfum oleh keluarganya di Indonesia. Saat pulang kembali ke Indonesia, keluarga tersebut tinggal menyerahkan parfum yang dipesan kepada pemesan.

“Saya merasa tertarik dengan tayangan berita ekonomi kreatif. Saya pun mulai merancang konsep jasa titip (Jastip) di skala lokal kota Ruteng. Jadilah Evan Jastip,” ceritanya.

Baca juga: Jastip Lewat Live Streaming Warnai Little Bangkok Tanah Abang

Evan menceriterakan, jasa titip yang biasa dilayani oleh Evan Jastip berupa titip belanja kebutuhan di pasar, ambil paket online, belanja kebutuhan sembako, beli barang di toko, beli makanan maupun minuman dan segala kebutuhan warga Kota Ruteng.

Cara pemesanan Evan Jastip masih melalui aplikasi Whatsapp. Pelanggan mengirim pesan barang atau belanjaan apa yang mau dibeli atau hantar, kemudian Evan Jastip akan berbelanja atau mengambil barang yang diminta kemudian dihantar ke rumah pelanggan.

“Untuk biaya, sekali order Rp 15.000. Teknisnya, total belanja barang ditambah biaya jastip. Selain itu, jika pelanggan meminta Evan Jastip untuk ke tempat kedua ditambah Rp 5.000, dan seterusnya. Sistem pembayaran bisa cash bisa juga melalui transfer. Evan Jastip menyesuaikan dengan permintaan pelanggan,” jelasnya.

Seiring dengan berjalannya waktu, warga kota Ruteng mulai menaruh kepercayaan pada Evan Jastip.

Setiap harinya, Evan Jastip bisa mendapatkan 20-an orderan. Memasuki tahun keempat, sudah banyak warga kota Ruteng yang mengetahui usaha ini.

Order Luar Kota

Selain dari Kota Ruteng, lanjut Lahur, orderan juga datang dari Manggarai Timur. Kalau orderannya dari luar kota, biasanya Evan Jastip titip di travel atau di bus yang telah ditentukan oleh pelanggan.

Bahkan, orderan juga datang dari luar negeri. Pernah dia dapat permintaan belanja dari konsumen yang ada di Napoli, Italia, Jerman maupun Brasil. Umumnya mereka yang merantau tinggal dan menetap di luar negeri.

Baca juga: Aturan Impor Makanan dari Luar Negeri, Pengguna Jastip Harus Tahu

Tantangan lainnya biasanya berupa cuaca, angin, hujan maupun panasnya Ruteng yang tidak menentu. Hal ini berkaitan dengan kesehatan.

Selain itu, karena belum punya banyak karyawan, Evan Jastip masih mengalami kendala jika orderannya datang bersamaan. Ini yang masih cukup berat. Sehingga satu-satunya jalan yakni mengatur waktu agar dua atau tiga orderan tadi bisa tetap dilayani.

“Jika ada yang bertanya prospek usaha ini? Evan Jastip yakin dengan potensi pasar usaha ini. Seperti dikatakan sebelumnya, usaha ini menyasar kebutuhan dan keinginan warga kota Ruteng yang tidak pernah terbatas. Karena tidak pernah terbatas, itulah mengapa dikatakan tadi potensi usaha ini besar sekali,” ceritanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Menteri UMKM Pastikan Program Entrepreneur Hub Dilanjutkan di Masa Pemerintahannya

Menteri UMKM Pastikan Program Entrepreneur Hub Dilanjutkan di Masa Pemerintahannya

Program
Penghapusan Utang 70.000 UMKM Tunggu Aturan Internal Bank Himbara

Penghapusan Utang 70.000 UMKM Tunggu Aturan Internal Bank Himbara

Program
Erick Thohir Sebut 50.000 UMKM Masuk Ekosistem Tender di Bawah Rp 15 Miliar

Erick Thohir Sebut 50.000 UMKM Masuk Ekosistem Tender di Bawah Rp 15 Miliar

Program
5 Ide Produk Inovatif, Unik dan Anti Mainstream dari Bahan Susu

5 Ide Produk Inovatif, Unik dan Anti Mainstream dari Bahan Susu

Training
Menteri UKMKM Dukung PNM Berdayakan 15 Juta Perempuan Pengusaha UMKM

Menteri UKMKM Dukung PNM Berdayakan 15 Juta Perempuan Pengusaha UMKM

Program
Menteri UMKM Meminta Pengusaha UMKM Adopsi Teknologi Digital

Menteri UMKM Meminta Pengusaha UMKM Adopsi Teknologi Digital

Program
Manfaat Teknologi Digital CRM untuk Bisnis, Simak Pengalaman Seed Paper Indonesia

Manfaat Teknologi Digital CRM untuk Bisnis, Simak Pengalaman Seed Paper Indonesia

Training
Seed Paper Indonesia, Jaga Lingkungan dan Berdayakan Masyarakat

Seed Paper Indonesia, Jaga Lingkungan dan Berdayakan Masyarakat

Training
Cerita Rizka Fadilla, Buat Kertas Bibit Pohon dari Limbah Kertas

Cerita Rizka Fadilla, Buat Kertas Bibit Pohon dari Limbah Kertas

Jagoan Lokal
6 Ide Bisnis Mudah Bermodal Uang Pesangon untuk Karyawan yang Terkena PHK

6 Ide Bisnis Mudah Bermodal Uang Pesangon untuk Karyawan yang Terkena PHK

Training
WamenKop: Koperasi Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Jeratan Rentenir

WamenKop: Koperasi Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Jeratan Rentenir

Training
5 Ide dan Peluang Binsis Produk Skincare dari Susu Sapi

5 Ide dan Peluang Binsis Produk Skincare dari Susu Sapi

Training
Olah Limbah Jadi Mainan Anjing, Warga Purworejo Sukses Ekspor Produk Ke Belgia

Olah Limbah Jadi Mainan Anjing, Warga Purworejo Sukses Ekspor Produk Ke Belgia

Program
Tantangan dan Strategi Tarunira Mendorong Digitalisasi Petani Lontar

Tantangan dan Strategi Tarunira Mendorong Digitalisasi Petani Lontar

Training
Kisah I Komang Sukarma, Berdayakan Petani Lontar di Karangasem Melalui Tarunira

Kisah I Komang Sukarma, Berdayakan Petani Lontar di Karangasem Melalui Tarunira

Jagoan Lokal
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau