Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pahami 10 Faktor Penyebab Kegagalan pada Bisnis Baru

Kompas.com - 19/06/2024, 15:00 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Ketika dua hal tersebut dibiarkan saja dan tidak segera dibenahi, ini akan membuat performa bisnis menurun dan kurang optimal. Akibatnya, kemungkinan besar akan terjadi pembengkakan biaya operasional. Lama-kelamaan bisnis akan mengalami kerugian, hingga akhirnya bangkrut dan gulung tikar.

Baca juga: 13 Langkah Sukses Membangun Bisnis Skincare dari Nol

7. Hanya Ikut-ikutan Tren

Menjual produk yang sedang booming atau tren memang bisa meningkatkan laba atau keuntungan dengan cepat, baik produk makanan maupun barang. Hal ini karena produk-produk tersebut banyak diminati oleh konsumen.

Namun, minat yang muncul karena hal yang viral biasanya tidak bertahan lama karena memiliki jangka waktu tertentu.

Apalagi konsumen yang mencoba, biasanya hanya penasaran dan ingin tahu rasanya saja. Ketika sudah tahu dan kurang sesuai ekspektasi, umumnya mereka akan cepat beralih dan mencoba produk baru lainnya.

Sedangkan produk viral tersebut sedikit demi sedikit mulai ditinggalkan hingga akhirnya menghilang.

Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!
Kompas.id
Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!

8. Strategi Marketing yang Digunakan Kurang Sesuai

Menjalankan sebuah bisnis bukan sekadar menciptakan produk atau layanan yang berkualitas saja. Tetapi juga perlu memikirkan strategi marketing seperti apa yang sesuai dengan bisnis tersebut.

Pasalnya, tanpa adanya strategi marketing yang tepat, produk sebagus apapun bisa saja tak akan dilirik konsumen. Maka dari itu, pemilik usaha harus mempertimbangkan strategi marketing yang sesuai untuk diterapkan dalam bisnisnya.

9. Kurang Mampu Beradaptasi dengan Perubahan Zaman

Ketika menjalankan usaha apapun jenisnya, Anda harus siap menghadapi segala bentuk perubahan zaman. Jika dulu hanya fokus berjualan secara offline di ruko, Mall dan sejenisnya, kini Anda juga harus mulai jualan secara online. Misalnya saja dengan membuka store di berbagai platform marketplace.

Pasalnya, kemajuan zaman juga berpengaruh terhadap perkembangan teknologi saat ini yang semakin lama makin canggih. Jika tetap bersikukuh dengan metode lama dan enggan beradaptasi menggunakan hal baru, siapkan mental jika tak lama lagi bisnis bakal gulung tikar.

10. Kurangnya Inovasi dalam Bisnis

Alasan terakhir namun tak kalah penting mengapa bisnis yang baru dijalankan bisa gagal adalah karena kurangnya inovasi dalam bisnis. Terutama pada produk atau layanan yang akan ditawarkan. Ketika baru pertama launching, mungkin produk tersebut memang berhasil menarik minat konsumen dan membuat penjualan meningkat.

Namun, perlu diingat jika persaingan di dunia usaha sangatlah ketat. Jika tidak ada inovasi baru, misalnya tetap dengan desain lama yang monoton, siap-siap saja kalah saing dengan kompetitor yang lebih inovatif.

 

Artikel ini merupakan hasil kerja sama antara Kompas.com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya
Kajari Kota Malang Blusukan ke Pasar Klojen, Dorong UMKM Miliki Legalitas Usaha
Kajari Kota Malang Blusukan ke Pasar Klojen, Dorong UMKM Miliki Legalitas Usaha
Training
Miliki 45 Juta Peserta Aktif, BPJS Ketenagakerjaan Bidik Pekerja Informal
Miliki 45 Juta Peserta Aktif, BPJS Ketenagakerjaan Bidik Pekerja Informal
Program
Berdayakan Perempuan, Penerbitan Orange Bond oleh PNM Diapresiasi
Berdayakan Perempuan, Penerbitan Orange Bond oleh PNM Diapresiasi
Program
Ekonomi Lesu, Ajang Fashion Show Jadi Panggung Harapan UMKM Fesyen
Ekonomi Lesu, Ajang Fashion Show Jadi Panggung Harapan UMKM Fesyen
Program
Dukung Petani Kopi Lokal, DBS Salurkan 'Blended Finance' ke Adena Coffee
Dukung Petani Kopi Lokal, DBS Salurkan "Blended Finance" ke Adena Coffee
Program
Ekspor Minuman Naik Tajam, UMKM Punya Peluang Tembus Pasar Global
Ekspor Minuman Naik Tajam, UMKM Punya Peluang Tembus Pasar Global
Jagoan Lokal
APINDO: UMKM Jangan Hanya Bertahan, Tapi Harus Berkelanjutan
APINDO: UMKM Jangan Hanya Bertahan, Tapi Harus Berkelanjutan
Training
Dukung Usaha Digital, Kemenko PM Gandeng Google-Meta Luncurkan Program Pemberdayaan
Dukung Usaha Digital, Kemenko PM Gandeng Google-Meta Luncurkan Program Pemberdayaan
Program
Menteri UMKM Janji Dampingi Pengusaha 'Outdoor' untuk Perluas Akses Pasar
Menteri UMKM Janji Dampingi Pengusaha "Outdoor" untuk Perluas Akses Pasar
Training
Kualitas Peralatan Outdoor Lokal Tak Kalah dari Produk Luar
Kualitas Peralatan Outdoor Lokal Tak Kalah dari Produk Luar
Training
Beri Perlindungan Hukum ke UMKM, Pemerintah Gandeng Kongres Advokat Indonesia
Beri Perlindungan Hukum ke UMKM, Pemerintah Gandeng Kongres Advokat Indonesia
Program
Kreasi Pala Nusantara Manfaatkan Limbah Kayu Jadi Produk Bernilai saat Ekonomi Lesu
Kreasi Pala Nusantara Manfaatkan Limbah Kayu Jadi Produk Bernilai saat Ekonomi Lesu
Jagoan Lokal
Usia 25, Yoel Punya 3 Gerai Makanan Sehat Berkat Kebiasaan Lama
Usia 25, Yoel Punya 3 Gerai Makanan Sehat Berkat Kebiasaan Lama
Jagoan Lokal
Panen Tebu di Blitar Melimpah, Pabrik GulaIni  Naikkan Target Giling
Panen Tebu di Blitar Melimpah, Pabrik GulaIni Naikkan Target Giling
Program
Budi Daya Maggot, Paiman Berhasil Raup Omzet Puluhan Juta Per Bulan
Budi Daya Maggot, Paiman Berhasil Raup Omzet Puluhan Juta Per Bulan
Jagoan Lokal
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau