KOMPAS.com - Indonesia unjuk gigi memamerkan 50 produk kopi indikasi geografis melalui pameran yang diselenggarakan dalam Sidang Majelis Umum Ke-65 Organisasi Kekayaan Intelektual Dunia (WIPO) di Jenewa, Swiss pada 9-17 Juli 2024.
Direktur Merek dan Indikasi Geografis Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Kurniaman Telaumbanua menyampaikan partisipasi Indonesia dalam pameran merupakan momen yang sejak lama dirindukan karena dapat memperkenalkan produk-produk unggulan, khususnya indikasi geografis.
“Ini merupakan suatu hal yang ditunggu-tunggu dimana kita bisa memperkenalkan produk indikasi geografis nasional untuk dilihat dunia," kata Kurniaman dalam keterangan resmi, Jumat (12/7/2024).
Baca juga: Kopi Kendal yang Mulai Dilirik oleh Konsumen Lokal
Selain itu, sambung dia, kegiatan pameran yang bertajuk "A Sip of Heritage, A Glimpse of Culture" tersebut juga bertepatan dengan Tahun Indikasi Geografis sebagai Tahun Tematik di 2024.
Tak hanya membawa dampak ekonomi bagi para pemilik indikasi geografis, ia berharap pameran juga dapat melestarikan budaya Indonesia lantaran produk indikasi geografis erat hubungannya dengan warisan leluhur dan pengetahuan tradisional.
Kurniaman menjelaskan sebagai negara biodiversitas dan penghasil kopi terbesar kedua setelah Brazil, Indonesia memiliki banyak sekali jenis dan karakteristik kopi yang berbeda-beda di setiap daerahnya.
Dia mencontohkan, seperti misalnya Kopi Arabika Kintamani Bali yang memiliki cita rasa kesegaran dari asam seperti jeruk atau Kopi Arabika Gayo yang memiliki aroma tajam tetapi tidak memberikan bekas rasa pahit setelah meminumnya.
Baca juga: Aroma Kopi Bah Sipit Harumkan Toleransi Antar-Etnis di Kota Bogor
Ia menyebutkan kopi yang dipamerkan dalam kegiatan, antara lain Kopi Arabika Flores Bajawa, Kopi Arabika Java Sukapura Tasikmalaya, Kopi Excelsa Jombang, Kopi Liberika Rangsang Meranti, serta Kopi Robusta Gunung Kelir Semarang.
Salah satu pengunjung stan pameran Indonesia, Chief Executive Officer (CEO) for Creative Women Egypt Gjihan Farast menyampaikan bahwa kegiatan pameran ini merupakan salah satu kegiatan luar biasa yang diselenggarakan oleh WIPO karena para pengunjung dapat menikmati hasil kreativitas negara-negara yang belum pernah dikunjungi sebelumnya.
Baca juga: Paijo Madin Rintis Bisnis Kopi Sekaligus Jaga Kelestarian Mata Air di Lereng Merbabu
“Sangat luar biasa dapat mengenal budaya, kreatifitas, dan inovasi dari Indonesia seperti kopi, kerajinan tangan, dan lainnya," kata Gjihan.
Dirinya pun berterima kasih kepada Indonesia yang telah hadir dan bertukar pengalaman kepada pihaknya dan perempuan inovatif lainnya dari seluruh dunia yang hadir di Sidang Majelis Umum Ke-65 WIPO.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.