Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Fenomena Nomor Kontak Palsu di Google Maps Marak? UMKM Harus Paham

Kompas.com - 14/08/2024, 14:47 WIB
Amir Sodikin

Editor

1. Rutin Cek Profil Bisnis

Pemilik bisnis sebaiknya rutin memeriksa informasi di profil mereka di Google Maps untuk memastikan tidak ada perubahan yang tidak sah.

2. Update Media Sosial

Selalu memperbarui informasi kontak resmi di media sosial dan situs web resmi bisnis, sehingga konsumen tahu mana informasi yang valid.

3. Lapor ke Google

Jika menemukan informasi yang mencurigakan atau palsu, pemilik bisnis dapat melaporkannya ke Google sebagai spam untuk segera dihapus.

Bagaimana cara pengguna melindungi diri dari penipuan?

Pengguna disarankan untuk tidak langsung mempercayai informasi kontak di Google Maps tanpa melakukan verifikasi tambahan. Beberapa langkah yang bisa diambil termasuk:

- Memeriksa nomor telepon melalui aplikasi pelacak nomor telepon seperti GetContact.

- Mengecek nomor rekening yang diminta untuk transfer uang melalui situs seperti kredibel.com atau cekrekening.id.

- Jika memungkinkan, kunjungi langsung lokasi bisnis untuk memastikan kebenaran informasi yang diberikan.

Apa yang Dilakukan Google untuk Mengatasi Masalah Ini?

Bagaimana respon Google terhadap masalah ini?

Google Indonesia telah menyatakan bahwa mereka menyadari masalah ini dan sedang melakukan perbaikan untuk mencegah perubahan informasi yang tidak sah di profil bisnis di Google Maps.

Mereka juga berupaya mengembalikan informasi yang benar pada profil yang telah disusupi oleh penipu.

Apa yang bisa kita harapkan ke depannya?

Dengan adanya perbaikan dari pihak Google dan kesadaran yang lebih tinggi dari pemilik bisnis serta pengguna, diharapkan fenomena penipuan ini bisa diminimalisir.

Namun, kewaspadaan dan tindakan proaktif dari semua pihak tetap diperlukan untuk menjaga keamanan informasi di platform seperti Google Maps. (Tim Redaksi: Lely Maulida, Bill Clinten, Mikhaangelo Fabialdi Nurhapy. Wahyunanda Kusuma Pertiwi, Reska K. Nistanto, Yudha Pratomo)

Sumber referensi:

Waspada Penipu di Google Maps Sasar Usaha Rental Mobil, Beri Nomor Kontak Palsu

Pengamat: Nomor Kontak Palsu di Google Maps adalah Penipuan, Bukan Peretasan

Info Kontak Palsu di Maps Bisa Dilaporkan ke Google, Begini Caranya

Marak Penipu Sebar Kontak Palsu di Google Maps, Ini Tips bagi Pemilik Bisnis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Terkini Lainnya

7 Perbedaan Modern Trade dan General Trade dalam Bisnis Ritel

7 Perbedaan Modern Trade dan General Trade dalam Bisnis Ritel

Training
Tantangan yang Sering Ditemui Bisnis Inklusif dan Strategi Mengatasinya

Tantangan yang Sering Ditemui Bisnis Inklusif dan Strategi Mengatasinya

Training
Bisnis Inklusif: Definisi, Imiplementasi, dan Ciri-Cirinya

Bisnis Inklusif: Definisi, Imiplementasi, dan Ciri-Cirinya

Training
Modern Trade dalam Bisnis Ritel: Karakteristik dan Keunggulannya

Modern Trade dalam Bisnis Ritel: Karakteristik dan Keunggulannya

Training
Ikut Lestarikan Lingkungan, Pelaku UMKM Perlu Kembangkan Model Bisnis Inklusif

Ikut Lestarikan Lingkungan, Pelaku UMKM Perlu Kembangkan Model Bisnis Inklusif

Program
Inovasi dalam Industri Batik, CV. Astoetik Buat Kompor Batik Listrik

Inovasi dalam Industri Batik, CV. Astoetik Buat Kompor Batik Listrik

Jagoan Lokal
Wamen UMKM Dorong Gen Z jadi Entepreneur Tangguh

Wamen UMKM Dorong Gen Z jadi Entepreneur Tangguh

Program
CEO Ini Ungkap Peluang dan Tantangan Industri Produk Kecantikan Indonesia

CEO Ini Ungkap Peluang dan Tantangan Industri Produk Kecantikan Indonesia

Training
Apa yang Penyebab Merek China Bisa Dominasi Pasar Lokal Saat Ini?

Apa yang Penyebab Merek China Bisa Dominasi Pasar Lokal Saat Ini?

Training
CEO Hypefast: 6 dari 10 Orang Indonesia Tak Bisa Bedakan Produk Indonesia atau China

CEO Hypefast: 6 dari 10 Orang Indonesia Tak Bisa Bedakan Produk Indonesia atau China

Program
Kementerian UMKM Akan Buat Super Apps 'Sapa UMKM'

Kementerian UMKM Akan Buat Super Apps "Sapa UMKM"

Program
 Perpanjangan PPh Final 0,5 Persen, Menteri UMKM Sebut Sudah Sepaham dengan Menteri Keuangan

Perpanjangan PPh Final 0,5 Persen, Menteri UMKM Sebut Sudah Sepaham dengan Menteri Keuangan

Training
Menteri UMKM Minta PPh Final 0,5 Persen untuk UMKM Diperpanjang

Menteri UMKM Minta PPh Final 0,5 Persen untuk UMKM Diperpanjang

Program
Menteri UMKM Sebut Judi 'Online' Jadi Biang Kerok Turunnya Daya Beli Masyarakat

Menteri UMKM Sebut Judi "Online" Jadi Biang Kerok Turunnya Daya Beli Masyarakat

Training
Menteri UMKM Pastikan Program Entrepreneur Hub Dilanjutkan di Masa Pemerintahannya

Menteri UMKM Pastikan Program Entrepreneur Hub Dilanjutkan di Masa Pemerintahannya

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau