Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara HMNS Perfume Kelola Keuangan, Awalnnya Enggak Ambil Profit?

Kompas.com - 31/08/2024, 15:06 WIB
Anagatha Kilan Sashikirana,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

"Lebih baik beri pengertian ke pelanggan kalau ini produksi terbatas, mereka beli, mereka coba, lalu lihat responnya kalau bagus baru produksinya lebih banyak. Dengan begitu risiko di kita rendah karena enggak ada barang yang enggak gerak, pelanggan juga percaya ke kita," imbuh Amron.

4. Penuhi Kebutuhan Produksi Harian

Baca juga: Ingin Bisnis Parfum Bisa Cuan? Simak Tips dari Founder Carl & Claire Ini

Selain itu, HMNS Perfume berkomitmen untuk tidak boleh ada produk yang mendekati kadaluarsa. Cara untuk menghindari hal tersebut adalah deman memerhatikan permintaan harian untuk produksi.

Misalnya saat HMNS Perfume luncurkan produk baru dan habis 1000 pieces. Dari sini para founder akan memperkirakan berapa kebutuhan jumlah produksi dalam satu hari. Anggap dalam sehari butuh 10 pieces, maka mereka akan produksi untuk persediaan dua bulan saja yaitu sebanyak 600 pieces.

Ketika dijual secara reguler maka bisa dilihat apakah dalam sehari memang habis 10, kurang dari 10, atau justru lebih dari 10. Dengan begitu HMNS Perfume bisa lebih pasti dalam mengelola produksinya.

"Misalnya ternyata kebutuhan produksinya bukan 10 pieces perhari tetapi 20 pieces, maka stok 600 pieces di awal akan habis dalam sebulan. Baru habis itu kami produksi lagi, jadi kami sangat melihat demand hariannya itu pergerakannya bagaimana, keputusan jumlah produksi berdasarkan dari itu," papar Amron.

Keempat cara mengelola produksi dan keuangan ini berujung pada menghindari produksi berlebihan dan berujung risiko produk tidak terjual. Para founder HMNS Perfume yang memiliki komitmen dengan skema bootstrapping berusaha merampingkan segala pengeluaran dan menghindari keluarnya modal secara sia-sia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

Program
25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

Jagoan Lokal
Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Jagoan Lokal
Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jagoan Lokal
Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Training
Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Jagoan Lokal
Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Jagoan Lokal
UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

Program
Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Program
Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Jagoan Lokal
Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Program
Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Program
BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

Program
TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

Program
DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau