JAKARTA, KOMPAS.com - Co-Founder dan CEO Mizan, Haidar Bagir menjelaskan mengenai konsep bazaar dalam kewirausahaan dalam acara Fokus Grup Diskusi (FGD) Ke-3 bertema Peran Agama dan Budaya Sebagai Sumber Inspirasi dan Praktik Dalam Pemberdayaan pada Rabu (11/9/2024).
Haidar menjadi salah satu dari 15 narasumber yang hadir dalam acara tersebut. Dalam acara FGD yang terbagi menjadi dua sesi tersebut, Haidar memaparkan materinya terkait konsep bazaar dalam FGD Sesi Pleno.
Baca juga: Dompet Dhuafa gelar FGD Peran Agama dan Budaya dalam Pemberdayaan
Dalam pemaparannya, Haidar Bagir menjelaskan bazaar dalam kewirausahaan merupakan salah satu sektor pemberdayaan ekonomi yang terlibat dalam perdagangan dan tidak di bawah kendali sistem perbankan negara.
"Bazaar itu sudah ada sejak lama sebenarnya, menjadi satu model pemberdayaan ekonomi kecil berdasar budaya. Bazaar ini yang harus kita kembangkan lagi tentu disesuaikan dengan zaman ini," ujar Haidar, Rabu (9/09/2024).
Menurutnya, contoh bentuk penyesuaian bazaar di zaman modern salah satunya adalah Alibaba. Konsepnya sama seperti bazaar tetapi dikembangkan dan dipraktikkan dalam satu aplikasi. Meskipun demikian, Haidar menegaskan bahwa budaya harus tetap berhubungan dengan masyarakat.
Baca juga: Wakaferse Dompet Dhuafa Perkenalkan Manfaat Wakaf Produktif
"Memang tidak boleh ini hanya ada di dalam aplikasi, jadi ini harus tetap ada basis ekonomi real-nya, masyarakat yang bertemu setiap hari kemudian diangkat ke dalam aplikasi model Alibaba itu bisa saja," lanjutnya.
Haidar juga menjelaskan bahwa fungsi bazaar adalah sebagai struktur pekerjaan, pasar tradisional berisi agen, tengkulak, pedagang asongan, pedagang keliling, pedagang grosir, pedagang jarak jauh, broker, penukar uang, pengrajin, dan pegawai penjualan.
Baca juga: Dompet Dhuafa Berkolaborasi dengan Peternak Lokal untuk Penuhi Hewan Kurban
"Bazaar itu ada macam-macam orang di dalamnya. Jadi bazaar ini bukan hanya tempat kegiatan ekonomi tapi juga tempat kegiatan sosial budaya. Ini penting untuk kita meningkatkan ikatan kultural," ujar Haidar.
Menurutnya pemberdayaan itu bisa sekaligus dilakukan dalam kegiatan sosial budaya seperti ini.
Haidar juga menambahkan sebagai penutup, bazaar tidak hanya berguna untuk kewirausahaan, sebagai wadah perekonomian dan sarana kegiatan sosial budaya yang meningkatkan pemberdayaan, tetapi juga bisa sebagai tempat jihad pribadi untuk melakukan banyak kebaikan.
“Di luar fungsi komersialnya yang murni, bazaar tradisional terdiri dari sistem lembaga sosial yang beragam. Selain itu, bazaar adalah tempat jihad pribadi yang di dalamnya pelayanan demi kebaikan bersama dilakukan dan aturan moral Islam dipraktikkan,” tambah Haidar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya