Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meningkatkan Kontribusi UMKM di Pasar Ekspor

Kompas.com - 02/10/2024, 16:05 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

USAHA Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) telah lama menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia. Kontribusi mereka terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan penyerapan tenaga kerja sangat signifikan.

Data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menunjukkan bahwa pada 2023, UMKM menyerap 97 persen tenaga kerja dan berkontribusi sebesar 61 persen terhadap PDB, senilai Rp 9.580 triliun.

Angka-angka ini mempertegas posisi UMKM sebagai kekuatan ekonomi yang tidak bisa diabaikan.

Namun, kontribusi UMKM terhadap ekspor nasional masih terbilang rendah, yaitu sekitar 15,7 persen total ekspor. Bandingkan dengan Singapura yang mencapai 41 persen dan Thailand 29 persen.

Fakta ini menunjukkan bahwa meskipun UMKM berperan penting dalam perekonomian domestik, mereka belum sepenuhnya mampu memanfaatkan potensi pasar global.

Indonesia sebenarnya memiliki banyak sektor UMKM yang memiliki potensi besar untuk bersaing di pasar internasional, salah satunya adalah industri kerajinan tangan.

Produk seperti batik, tenun, ukiran kayu, dan barang-barang dekorasi rumah mendapatkan permintaan tinggi dari pasar seperti Jepang dan Korea Selatan.

Produk-produk UMKM ini tidak hanya berkualitas tinggi, tetapi juga mencerminkan kekayaan budaya Indonesia, yang menjadi daya tarik tersendiri di pasar global.

Di balik potensi tersebut, terdapat beberapa hambatan yang menghalangi UMKM untuk lebih berperan dalam ekspor nasional.

Pertama, terbatasnya pengetahuan dan pemahaman UMKM terkait prosedur ekspor menjadi salah satu kendala utama.

Proses ekspor tidak sederhana; mulai dari pengurusan perizinan, dokumentasi, hingga pengiriman barang yang memerlukan pemahaman mendalam.

Banyak UMKM yang belum familiar dengan prosedur ini, sehingga mereka enggan atau tidak tahu harus memulai dari mana.

Selain itu, standar mutu yang ditetapkan oleh negara tujuan ekspor sering kali menjadi tantangan.

Berbeda dengan pasar lokal, negara-negara tujuan ekspor biasanya memiliki regulasi yang lebih ketat terkait kualitas, keamanan, dan kemasan produk. UMKM yang tidak mampu memenuhi standar tersebut akan kesulitan untuk menembus pasar internasional.

Kedua, keterbatasan jaringan bisnis. Banyak UMKM kesulitan mencari pembeli di pasar internasional karena jaringan mereka terbatas.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Terkini Lainnya

Menteri UMKM Minta Polisi Tindak Oknum yang Tawarkan Jasa Program Makan Bergizi Gratis

Menteri UMKM Minta Polisi Tindak Oknum yang Tawarkan Jasa Program Makan Bergizi Gratis

Program
Menteri UMKM Ungkap Alasan Lantik Pejabat Kementerian UMKM di Pasar Tanah Abang

Menteri UMKM Ungkap Alasan Lantik Pejabat Kementerian UMKM di Pasar Tanah Abang

Program
Bukan di Gedung Ber-AC, Menteri UMKM Lantik Pejabat di Pasar Tanah Abang

Bukan di Gedung Ber-AC, Menteri UMKM Lantik Pejabat di Pasar Tanah Abang

Program
Selvi Gibran Rakabuming Raka Ajak Kelompok Ibu-Ibu Gabung Koperasi

Selvi Gibran Rakabuming Raka Ajak Kelompok Ibu-Ibu Gabung Koperasi

Training
6 Tips Memilih Pinjaman Jenis Pinjaman Usaha yang Tepat saat Merintis Bisnis

6 Tips Memilih Pinjaman Jenis Pinjaman Usaha yang Tepat saat Merintis Bisnis

Training
Kementerian UMKM dan PNM Siapkan Pendampingan untuk Ciptakan UMKM Champion

Kementerian UMKM dan PNM Siapkan Pendampingan untuk Ciptakan UMKM Champion

Program
Kementerian UMKM Perkuat Ketahanan Pangan Lewat Pembiayaan Sektor Produksi

Kementerian UMKM Perkuat Ketahanan Pangan Lewat Pembiayaan Sektor Produksi

Program
Transisi Kementerian UMKM Akan Selesai Pekan Depan, Para Pejabat Dilantik di Pasar Tanah Abang

Transisi Kementerian UMKM Akan Selesai Pekan Depan, Para Pejabat Dilantik di Pasar Tanah Abang

Program
Belajar Carbon Neutral, Astra Melalui YDBA Berangkatkan 14 Pelaku UMKM ke Jepang

Belajar Carbon Neutral, Astra Melalui YDBA Berangkatkan 14 Pelaku UMKM ke Jepang

Program
10 Ide Bisnis Digital yang Bisa Dicoba untuk Tambah Penghasilan

10 Ide Bisnis Digital yang Bisa Dicoba untuk Tambah Penghasilan

Training
Pemkot Bukittinggi Siapkan Rp 2,5 Miliar untuk Akses Modal UMKM Lewat Tabungan Utsman

Pemkot Bukittinggi Siapkan Rp 2,5 Miliar untuk Akses Modal UMKM Lewat Tabungan Utsman

Program
Ciri-ciri Jiwa Wirausaha, Apa Kamu Termasuk?

Ciri-ciri Jiwa Wirausaha, Apa Kamu Termasuk?

Training
4 Manfaat Memiliki Perencanaan Bisnis yang Matang, Apa Saja?

4 Manfaat Memiliki Perencanaan Bisnis yang Matang, Apa Saja?

Training
Tahun Ini, Pemerintah Kembali Siapkan Dana Bergulir untuk Koperasi

Tahun Ini, Pemerintah Kembali Siapkan Dana Bergulir untuk Koperasi

Program
Cabai Olahan Bisa Jadi Alternatif saat Harga Mahal

Cabai Olahan Bisa Jadi Alternatif saat Harga Mahal

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau