Salah satu cara efektif untuk mengenalkan produk ke pasar global adalah dengan berpartisipasi dalam pameran dagang internasional.
Namun, biaya partisipasi yang tinggi sering kali menjadi kendala bagi UMKM. Keterbatasan ini juga membuat mereka sulit mengakses informasi pasar yang akurat dan terkini, yang sangat diperlukan untuk merencanakan strategi ekspor.
Masalah ketiga, yang juga sangat krusial, adalah akses permodalan. Berdasarkan survei Pricewaterhouse Coopers, sekitar 74 persen UMKM Indonesia masih belum memiliki akses memadai terhadap pembiayaan.
Banyak UMKM yang kesulitan mendapatkan modal yang dibutuhkan untuk mengembangkan produk, memperluas pemasaran, atau memenuhi permintaan pasar yang meningkat.
Persyaratan agunan yang ketat dari lembaga keuangan juga sering kali menjadi penghalang bagi UMKM yang tidak memiliki aset cukup.
Menghadapi berbagai tantangan ini, peran pemerintah menjadi sangat penting. Kegiatan sosialisasi saja tidak cukup.
Salah satu langkah strategis yang dapat dilakukan adalah membangun Pusat Pengembangan Ekspor di berbagai daerah dengan potensi ekspor yang besar.
Pusat ini dapat berfungsi sebagai pusat layanan terpadu bagi UMKM eksportir, menyediakan berbagai fasilitas seperti pusat pengetahuan tentang ekspor, peningkatan kapasitas jaringan, serta akses terhadap pembiayaan.
Di pusat ini, UMKM dapat memperoleh pelatihan tentang prosedur ekspor, bantuan dalam memenuhi standar kualitas internasional, serta peluang untuk berpartisipasi dalam inkubator bisnis.
Selain itu, pusat pengembangan ekspor juga dapat menjadi wadah bagi UMKM untuk berinovasi dan mengembangkan produk-produk baru yang berorientasi ekspor. Inisiatif ini akan sangat membantu dalam mengatasi berbagai kendala yang dihadapi UMKM.
Dengan dukungan tepat, UMKM Indonesia memiliki potensi besar untuk meningkatkan kontribusi mereka terhadap ekspor nasional, sekaligus memperkuat perekonomian Indonesia di kancah global.
Selain itu, pemerintah juga dapat memberikan insentif dalam bentuk kemudahan akses ke pameran dagang internasional bagi UMKM, seperti subsidi biaya partisipasi atau kemitraan strategis dengan platform digital yang memungkinkan produk UMKM lebih mudah dipasarkan ke luar negeri.
Dengan adanya sinergi antara pemerintah, lembaga keuangan, dan pelaku UMKM sendiri, kita dapat berharap bahwa kontribusi UMKM terhadap ekspor nasional akan semakin meningkat, mendekati atau bahkan melampaui angka yang dicapai oleh negara-negara tetangga.
Penguatan sektor UMKM dalam ekspor akan membawa dampak positif yang signifikan, tidak hanya bagi pelaku UMKM, tetapi juga bagi perekonomian Indonesia secara keseluruhan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya