Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KemenKopUKM Ungkap Target Rasio Pembiayaan UMKM 2024 Belum Tercapai

Kompas.com, 4 Oktober 2024, 17:27 WIB
Anagatha Kilan Sashikirana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop) menyatakan bahwa saat ini masih ada sejumlah isu yang belum terselesaikan di penghujung pemerintahan Presiden Jokowi terkait dengan penyaluran pembiayaan UMKM, yakni belum tercapainya target rasio yang ditetapkan.

Plt. Deputi Bidang UKM KemenKop UKM, Temmy Satya Permana mengatakan, target rasio pembiayaan 30 persen untuk UMKM pada tahun 2024 tidak tercapai karena beberapa faktor.

Terkait hal ini, BAPPENAS juga sudah memprediksi bahwa tahun 2024 hanya bisa mencapai kurang lebih 24 persen, meskipun KemenKop UKM masih menunggu sampai akhir tahun dan melihat apakah ada perbaikan yang signifikan.

Baca juga: Dukung Pebisnis Kopi Lokal, Kemenkop UKM Beri Pelatihan untuk Barista

"Kalau dibilang, sebenarnya enggak pesimis, tapi agak realistis ya, bahwa memang sepertinya 20-30 persen kita akan sulit achieve, karena memang enggak cuma kami sebetulnya yang harus mendorong, tapi juga pasarnya memang lagi melemah sekarang," kata Temmy dalam Konferensi Pers : Inovasi Pembiayaan Untuk UMKM, di KemenKop UKM Jakarta, (03/10/2024).

Terlebih lagi saat ini situasi ekonomi global menunjukkan pelemahan, terutama di Eropa yang hanya tumbuh 0,6 persen year on year dengan inflasi tinggi sebesar 4,1 persen pada Agustus 2024.

Temmy mengutip sejumlah proyeksi yang menyatakan bahwa terdapat tren peningkatan kesenjangan antara permintaan dan suplai pembiayaan UMKM pada tahun 2026 yaitu kebutuhannya Rp 4.300 triliun, sementara suplai hanya Rp 1.900 triliun.

Baca juga: Kemenkop UKM Gandeng APSKI Gelar Entrepreneur Hub Goes to Campus di Makassar

"Masih ada financial gap yang belum dapat dipenuhi oleh lembaga jasa keuangan. Saya perlu sampaikan bahwa memang target rasio kita 30 persen tahun ini, tahun 2023 hanya 19,6. Artinya masih ada PR yang belum kita selesaikan dengan baik. Dari 19,6 persen itu ternyata kredit kecil menengah itu menempati porsi yang besar yaitu sebesar 53,79 persen," lanjut Temmy.

Temmy mengatakan, dari Rp 1.364 triliun kredit kepada UMKM, lebih dari 50 persen di antaranya adalah kredit skala kecil-menengah yang tidak disubsidi dan tidak ada insentif dari pemerintah.

Di sisi lain, saat ini kondisi perekonomian yang sedang mengalami tantangan sehingga harus dicarikan alternatif penguatan ekonomi dalam negeri.

Baca juga: Kemenkop UKM Ajak Startup dan Petinggi Inkubator Jajaki Peluang Bisnis di Australia

"Ada penurunan BI rate menjadi 6 persen. Ini kita harapkan dapat memicu UKM bisa memakai akses pembiayaan lebih besar lagi di sekitar perbankan. Namun faktanya, karena pasarnya lemah jadi teman-teman UKM mau meninjam juga bingung, karena pasar permintaan juga sedang melemah," jelas Temmy.

Temmy juga menegaskan tantangan NPL tinggi yang tidak bisa hindari. Salah satunya adalah industri teksil skala menengah banyak yang tutup. Mau tidak mau hal ini akan berpengaruh terhadap pembayaran utang perusahaan ke bank.

"Kalau kita punya usaha dan pasarnya lemah, sementara beban produksi tetap ada, beban operasional tetap ada, mau tidak mau ini pasarnya berdampak kepada NPL," ujar Temmy.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Terpopuler
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau