Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KemenKopUKM Dorong KUR Agregator untuk Perkuat Ekosistem UMKM

Kompas.com - 04/10/2024, 21:41 WIB
Anagatha Kilan Sashikirana,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKop UKM) mendorong Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada pengepul yang mendukung bisnis dengan memudahkan pengelolaan dan meningkatkan efisiensi operasional atau agregator. Kemudahan tersebut dilakukan untuk mendorong ekosistem UMKM di Indonesia.

Pelaksana Tugas Deputi Bidang UKM KemenKop UKM, Temmy Satya Permana berharap melalui KUR Agregator, dapat membantu menarik usaha mikro naik kelas melalui rantai pasok (supply chain) yang lebih tinggi.

Baca juga: Dukung Pebisnis Kopi Lokal, Kemenkop UKM Beri Pelatihan untuk Barista

Diketahui bahwa sejauh ini program KUR belum mengakomodir para agregator. Padahal dibutuhkan juga pembiayaan insentif untuk agregator. Maka dari itu, KemenKop UKM merumuskan KUR Agregator dengan nilai di atas Rp 500 juta.

"Kami harapkan bisa menampung dan menjadi off-taker dari usaha mikro yang menjadi rantai pasoknya. Tugas dari agregator adalah menemukan antara usaha mikro dengan usaha besar dan usaha menengah di atasnya," kata Temmy, Kamis (3/10/2024).

Lebih lanjut Temmy mengungkapkan, alasan KemenKopUKM dorong KUR agregator karena memang faktanya usaha mikro tidak bisa maju direct ke pasar apalagi sampai ekspor tanpa  peran agregator.

Baca juga: Kemenkop UKM Gandeng APSKI Gelar Entrepreneur Hub Goes to Campus di Makassar

"Kenapa menjadi penting kita melakukan subsidi kepada kredit menengah, karena kalau mereka mendapatkan pendanaan pembiayaan yang murah, mau tidak mau dia bisa memberikan spare lebih tinggi kepada rantai pasoknya, kepada usaha mikronya, tanpa harus menekan harga beli dari supply chain-nya," paparnya.

Temmy juga mengatakan alasan kedua perlunya KUR Agregator ini untuk menciptakan ekosistem UMKM yang lebih kuat. Faktanya, usaha-usaha mikro lebih lemah ketahanannya terhadap pembayaran, tidak sekuat pelaku usaha kecil menengah.

Temmy menyimpulkan, artinya ada faktor resiko yang diambil alih oleh teman-temannya di skala kecil atau menengah, untuk bisa mengayomi atau membina rantai pasok usaha kecilnya.

Baca juga: Kemenkop UKM Ajak Startup dan Petinggi Inkubator Jajaki Peluang Bisnis di Australia

"Kemudian pada akhirnya nanti kalau kita bisa punya KUR Agregator tadi, siap untuk menarik yang mikro agar naik kelas," ujar Temmy

Temmy juga menegaskan KUR Agregator ini bisa meastikan kualitas para UMKM, karena agregator melakukan kurasi dan pembinaan terhadap kualitas barang yang disetor oleh usaha mikro.

"Jadi teman-teman usaha mikro harus ikut standar yang ditetapkan oleh agregatornya, biar agregatornya berurusan dengan pasar," pungkas Temmy.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Terkini Lainnya
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Perkuat Koperasi dan UMKM, Mantan Gubernur BI Luncurkan BACenter
Perkuat Koperasi dan UMKM, Mantan Gubernur BI Luncurkan BACenter
Program
Dompet Dhuafa Kenalkan Potensi Ekonomi Kaki Gunung Lawu lewat 'Fun Run'
Dompet Dhuafa Kenalkan Potensi Ekonomi Kaki Gunung Lawu lewat "Fun Run"
Program
Kajari Kota Malang Blusukan ke Pasar Klojen, Dorong UMKM Miliki Legalitas Usaha
Kajari Kota Malang Blusukan ke Pasar Klojen, Dorong UMKM Miliki Legalitas Usaha
Training
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau