JAKARTA, KOMPAS.com - Herbor.id merupakan salah satu brand lokal yang menjual variasi buah kering mulai dari buah lemon, buah naga, jeruk, jeruk nipis, dan masih banyak lagi.
Buah kering ini biasa dijadikan cemilan, infused water, hingga garnish untuk hidangan. Itu sebabnya selain menjangkau pelanggannya, Herbor.id juga banyak melakukan kerjasama Business to Business (B2B) dengan beberapa pihak lain.
Owner Herbor.id, Upit Pitrianingsih (40) mengatakan, bisnisnya ini sudah berjalan sejak November 2020. Saat ini, kapasitas produksi mereka menyanggupi hingga 1.500 pack perhari. Namun, mereka menyesuaikan jumlah produksi berdasarkan pre-order.
Baca juga: Pahami Strategi Kembangkan Bisnis Ekspor Buah Segar
Saat berbincang dengan Kompas.com, Upit bercerita bahwa dari awal membangun bisnis ini ia banyak melakukan kerja sama B2B. Khususnya dengan hotel dan cafe yang memang sering menggunakan produk buah kering tersebut.
"Ya, dari awal sebetulnya kita banyak bekerjasama sama B2B, sama hotel dan kafe. Ada beberapa hotel bintang 3, 4, dan 5. Aku enggak bisa sebutin namanya ya, tapi salah satu hotel terkenal di Jakarta," kata Upit, Rabu (9/10/2024).
Lebih lanjut Upit membagikan tips untuk UMKM yang juga ingin menjalin kerja sama Business to Business (B2B). Usut punya usut, agar B2B bisa langgeng dan saling menguntungkan Upit memerhatikan beberapa hal ini.
Baca juga: Mengintip Perjalanan Bisnis Mochibo, Mochi Isian Buah Pala Oleh-oleh Khas Bogor
Dalam kerja sama B2B-nya ini, Upit mengaku berkolaborasi dengan pihak hotel untuk mengembangkan produk bersama. Upit akan menyesuaikan kebutuhan dari pihak hotel atau kafe, menurutnya ini salah satu keunikan Herbor.id dalam menjalin kerja sama B2B.
Seperti yang diketahui biasanya di hotel, restoran, atau cafe banyak menyediakan menu minuman dengan campuran buah di dalamnya. Seperti lemon tea, infused water, mixology, minuman kekinian, dan mocktail.
Namun ternyata, banyak dari mereka yang ingin menggunakan potongan buah dengan diameter tertentu. Dari sini, Upit menerima custom sebagai bentuk keunikan dan loyalitas Herbor.id.
"Kami coba mengakomodir kebutuhannya mereka, jadi bisa custom ukuran atau mungkin diameter. Biasanya B2B hotel dan cafe ini karena mereka suka pakai buah kering untuk garnish," lanjut Upit.
Baca juga: 5 Ide Bisnis Bahan Buah Mangga
Selanjutnya, Upit juga teliti dalam menentukan harga jika menjalin kerjasama B2B. Hal ini dikarenakan Upit memikirkan berapa keuntungan yang ia dapat dan keuntungan yang akan didapatkan oleh kliennya.
Biasanya, Upit memberikan pebedaan harga jual antara B2B dan harga jual ke pelanggan biasa, karena biasanya para B2B ini membeli untuk bahan baku atau akan diolah untuk dijual lagi oleh mereka.
Lebih lanjut Upit menjelaskan keuntungannya tidak bisa ia samakan seperti retail. Jadi ada perbedaan di harga tetapi harus tetap kompetitif.
"Boleh kalau misalnya harga kita lebih tinggi dari kompetitor atau mungkin dari yang sejenis. Namun, kita harus punya value yang berbeda dengan yang lain itu. Mungkin dari kualitas produknya atau dari sergi servisnya dan lain sebagainya. Nah, itu juga bisa kalaupun kita memang mau harga kita ada di atas harga pasar," jelasnya.
Baca juga: 5 Tips Sukses Membangun Bisnis Keripik Olahan Buah
Kemudian menurut Upit, agar kerjasama B2B ini bisa langgeng dan menghasilkan uang, ia selalu bangun dan menjaga komunikasi dua arah dengan para klien.
"Kalau B2B itu bukan kita saja yang butuh. Jadi dibangun relationship yang baik antara kita dengan customer B2B. Jadi misalnya dengan purchasing-nya atau dengan hal lain itu dikomunikasikan biar kontraknya itu panjang," papar Upit.
Upit mengharapkan kerja sama B2B itu berjangka panjang dan tidak terputus. Sehingga ia selalu berupaya untuk menjaga komitme. Meskipun ada kontrak yang hanya setahun atau dua tahun, Upit tetap menjalin komunikasi yang baik selama berproses.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.