Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjalanan Siti Mashita Bangun 101 Coffee House Roastery dengan KUR

Kompas.com - 15/11/2024, 18:00 WIB
Anagatha Kilan Sashikirana,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

Kopi kami bahkan dipesan dari luar Kalbar, karena banyak pelanggan yang merasa cocok dengan kualitas kopi kami yang rendah kafein dan ringan untuk lambung,” tambah Siti.

Baca juga: Kisah Keberhasilan Abon PS MAS Sejak 1993, Kualitas dan Relasi Jadi Kuncinya

Fondasi Disiplin Keuangan

Sejak awal ia mencoba keberuntungan di dunia bisnis, Sitha tak pernah lupa untuk memanfaatkan ilmu-ilmu keuangan yang telah ia pelajari di profesi sebelumnya.

Ia menerapkan disiplin keuangan dalam mengelola bisnisnya karena ia sadar bahwa pencatatan keuangan yang baik akan memudahkan analisis bisnis serta membantu dalam pengajuan pinjaman seperti KUR, yang digunakannya sebagai modal untuk mengembangkan bisnis.

"Modal awal kami sekitar Rp 400 juta rupiah untuk coffee shop pertama. Sekarang, pinjaman usaha kami di KUR BRI sudah mencapai Rp 500 juta, itu sudah jumlah maksimalnya. Semua itu digunakan untuk pengembangan bisnis," jelas Sitha.

Dengan disiplin mencatat pemasukan, pengeluaran, serta profit, Sitha memastikan bahwa modal digunakan dengan benar dan mampu membiayai pengembangan usaha. Terbukti, modal yang ia dapatkan melalui pinjaman KUR ini dikelola dengan baik karena memiliki perputaran yang jelas, kini Sitha mengatakan omzetnya bisa mencapai ratusan juta dalam sebulan.

Baca juga: Kisah Batik Aromaterapi dari Madura, Berhasil Ekspor ke Amerika Serikat

“Misalnya kita pinjam KUR, harus dengan pencatatan analisa yang tepat. Seperti mampu enggak bayar sekian, kalau kita pinjam sekian nanti omset kita berapa, apakah untung, kayak gitu. Nah, ini kita harus analisa dan itu akan sangat-sangat membantu. Seperti saya awalnya pinjam Rp 50 juta, sekarang hampir dapat RP 500 juta, ya itu saya betul-betul manfaatin buat usaha. Alhamdulillah omset saya meningkat,” imbuhnya.

Pemberdayaan Melalui Pelatihan dan Sertifikasi

Sitha juga giat melakukan pemberdayaan dalam bisnis kopinya tersebut, ia membuka kesempatan bagi teman-teman disabilitas untuk dilatih menjadi barista dan roaster. Saat ini, 101 Coffee mempekerjakan 16 orang, termasuk dua karyawan dari kalangan disabilitas yang telah terlatih.

Di 101 Coffee, mereka diberikan pelatihan selama 6 bulan hingga setahun, serta difasilitasi untuk memperoleh sertifikasi BNSP yang diakui secara nasional.

Baca juga: Kisah Tri Sukamto, Bersyukur Bisnis Komponen Otomotifnya Dibina Astra Melalui YDBA

"Kami tidak ingin memandang mereka hanya karena kondisi mereka, tapi ingin menunjukkan bahwa mereka bisa menjadi profesional," ujarnya.

Saat ditanya tentang harapannya ke depan, Sitha dengan yakin mengatakan bahwa ia ingin usahanya bisa memberdayakan lebih banyak orang, terutama masyarakat di Kalimantan Barat. Ia ingin agar pelatihan yang diberikan 101 Coffee bisa memberikan skill dan pengetahuan yang bermanfaat bagi masa depan mereka.

Sitha juga mengingatkan agar para UMKM tidak ragu untuk mengambil pinjaman atau mencari investasi, asalkan didasari oleh analisis dan disiplin keuangan yang kuat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau