Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti Apa Perkembangan Start Up di Indonesia? Ini Kata Menteri UMKM

Kompas.com - 11/12/2024, 19:00 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Usaha Mikro, Kecil dan Menengan (UMKM) Maman Abdurrahman menilai pertumbuhan startup di Indonesia pesat dan menggembirakan. Maman mengungkapkan, Kementerian UMKM berkomitmen penuh untuk mendukung pengembangan ekosistem startup yang inklusif dan berdaya saing.

“Indonesia kini tercatat sebagai negara dengan jumlah startup terbesar keenam di dunia. Dari 2.324 startup pada tahun 2022, jumlah ini meningkat menjadi 2.558 pada tahun 2023, atau tumbuh sebesar 9,15 persen. Angka ini menunjukkan potensi besar yang kita miliki untuk menjadi pemain utama dalam ekosistem digital global,” kata Maman dalam sambutannya di acara Startup Investment Forum di Jakarta, Selasa (10/12/2024) seperti termuat dalam siaran pers.

Maman menambahkan, keberhasilan ini tidak lepas dari dukungan strategis yang diberikan pemerintah, dalam hal ini Kementerian UMKM yang telah mengambil berbagai langkah konkret untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan startup.

Sejumlah kebijakan yang mendukung di antaranya skema pendanaan tahap awal, insentif pajak, hingga pembangunan infrastruktur seperti pusat inovasi dan co-working space, semua inisiatif tersebut bertujuan membantu startup melewati fase kritis pengembangan produk dan pasar.

“Kami percaya bahwa startup adalah motor penggerak penting bagi transformasi ekonomi digital Indonesia. Untuk itu, Kementerian UMKM terus berkomitmen menghadirkan program-program yang tidak hanya memberikan akses pendanaan, tetapi juga mendukung kolaborasi strategis lintas sektor,” kata Maman.

Baca juga: Maman Abdurrahman Ingin Jadikan SMESCO Sebagai Rumah Bagi Para UMKM

Selain itu, Maman juga menyoroti tantangan besar yang dihadapi startup Indonesia, khususnya dalam akses pembiayaan.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun 2022, sebesar 55,43 persen kebutuhan pembiayaan kewirausahaan di Indonesia, setara dengan Rp1.519 triliun, belum dapat terpenuhi oleh lembaga perbankan.

“Kesenjangan ini adalah tantangan yang harus kita atasi bersama. Forum seperti Startup Investment Forum memainkan peran penting dalam mempertemukan para investor dengan startup potensial, membuka ruang kolaborasi, dan menciptakan solusi bagi kebutuhan pendanaan yang selama ini menjadi hambatan utama,” katanya

Selain itu, Maman juga menyoroti keberhasilan program Entrepreneur Financial Fiesta (EFF) yang sudah berjalan dari tahun 2020. Hingga kini, program tersebut telah menjangkau lebih dari 3.860 wirausaha, dengan 646 di antaranya berhasil mendapatkan pendanaan senilai Rp201,9 miliar.

“EFF juga telah bekerja sama dengan IDX Incubator melalui Program Road to IPO 2024, memberikan peluang kepada startup untuk melantai di bursa saham. Ini adalah langkah besar untuk memastikan keberlanjutan ekosistem startup kita,” katanya.

Kementerian UMKM berencana meluncurkan Super Apps bernama SAPA UMKM sebagai pusat informasi dan layanan terpadu bagi pengusaha Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di seluruh Indonesia. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Menteri UMKM, Maman Abdurrahman dalam acara Entrepreneur Hub Jakarta Raya Sesi IV dengan tema ?Grow and Sustain? di Universitas Trisakti, Jakarta, Kamis (28/11/2024).Dok. Kementerian UMKM Kementerian UMKM berencana meluncurkan Super Apps bernama SAPA UMKM sebagai pusat informasi dan layanan terpadu bagi pengusaha Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di seluruh Indonesia. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Menteri UMKM, Maman Abdurrahman dalam acara Entrepreneur Hub Jakarta Raya Sesi IV dengan tema ?Grow and Sustain? di Universitas Trisakti, Jakarta, Kamis (28/11/2024).

Maman juga mengajak para investor untuk semakin percaya pada potensi besar startup Indonesia.

“Jangan ragu untuk berinvestasi pada generasi muda kita. Mereka adalah inovator masa depan yang mampu menciptakan solusi disruptif yang membawa manfaat nyata bagi masyarakat,” katanya.

Baca juga: Menteri UMKM Minta PPh Final 0,5 Persen untuk UMKM Diperpanjang

Dalam kesempatan tersebut, Plt. Deputi Bidang Kewirausahaan Siti Azizah menyampaikan program EFF bertujuan mempercepat akses pembiayaan dan investasi bagi wirausaha UMKM dan startup tahap awal melalui financial and business coaching serta match-making dengan investor.

“Hingga kini, EFF telah bekerja sama dengan 74 lembaga keuangan, termasuk 51 venture capital dan 11 perbankan, yang berhasil menjangkau 3.860 wirausaha selama 2022-2024. Sebanyak 646 di antaranya telah memperoleh pendanaan senilai Rp201,9 miliar,” kata Azizah.

Namun, di sisi lain ada tantangan besar yang dihadapi startup, seperti keterbatasan agunan dan kesulitan membuktikan nilai bisnis.

“Untuk itu dukungan teknis dan finansial pada tahap awal sangatlah penting. Kami percaya, forum seperti ini dapat menjawab hambatan tersebut,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau