Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maman Abdurrahman Ingin Jadikan SMESCO Sebagai Rumah Bagi Para UMKM

Kompas.com - 22/10/2024, 15:53 WIB
Anagatha Kilan Sashikirana,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), Maman Abdurrahman mengatakan, dirinya ingin menjadikan SMESCO Indonesia sebagai rumah untuk para UMKM di seluruh Indonesia.

Keinginan tersebut tak lepas dari pemisahan Kementerian Koperasi dan UKM menjadi dua kementerian yaitu Kementerian Koperasi dan Kementerian UMKM.

“Kita akan membangun tradisi positif, SMESCO akan menjadi rumahnya para pelaku-pelaku UMKM di seluruh Indonesia. Kita akan buat rumah ini menjadi rumah kita semua. Jadi rumah orang-orang, masyarakat, ataupun kita-kita yang memang ingin UMKM kita maju,” ucap Maman dalam acara Serah Terima Menteri Koperasi dan UKM, Senin (21/10/2024).

Jika di pemerintahan sebelumnya kantor Kementerian Koperasi dan UKM digabung dan semua berpusat di KemenKopUKM tepatnya di Jl. H. R. Rasuna Said, Jakarta, saat ini kantor Kementerian UMKM akan berpindah dan dipusatkan di SMESCO Indonesia yang terletak di Jl. Gatot Subroto, Jakarta.

“Nah kami ingin coba pusatkan, artinya mumpung ini kami akan pindah kantornya ke SMESCO, kami ingin yang lebih ramaikan SMESCO. Kalau memang memungkinkan, UMKM binaan BUMN juga akan kami taruh di sini,” ujar Maman.

Baca juga: Profil Maman Abdurrahman, Politisi Golkar yang Ditunjuk Jadi Menteri UMKM

Maman menegaskan terkait program 100 hari, prioritas pertamanya adalah memastikan proses transisi dan perubahan struktur organisasi berjalan secara smooth dan soft. Mengingat saat ini Kementerian Koperasi dan Kementerian UMKM sudah dipisah.

“Itu yang pasti yang paling utama proses transisi, tetapi tanpa mengesampingkan aktivitas kebutuhan kita untuk melayani para pelaku-pelaku UMKM,” jelas Maman.

Maman juga melanjutkan pesan yang disampaikan oleh Presiden Prabowo bahwa ada target achievment peningkatan ekonomi sampai 8 persen.

Baca juga: Menteri Teten Ingatkan Pentingnya Proteksi Produk UMKM

“Nah, salah satu pendukung untuk menaikkan ekonomi 8 persen adalah bagaimana bisa mengamankan sektor UMKM, yang notabene hari ini kita ketahui dari sektor UMKM itu menyumbang tenaga kerja kurang lebih 90-95 persen dan itu sebagian besar sektornya informil,” papar Maman.

Maka dari itu, Maman menekankan bahwa penting untuk menjaga sektor informil ini untuk stabil. Salah satu caranya dengan memberikan kepastian-kepastian terkait modal, pinjaman modal, supporting teknologi, dan hal-hal administrasi-administrasi yang lain.

Baca juga: Di Kompas 100 CEO Forum, Teten Tekankan Pentingnya Intervensi Teknologi untuk UMKM

“Kenapa di pemerintahan Pak Prabowo ini memisahkan antara koperasi dengan UMKM, karena selain mendorong dan menyupport jumlah tenaga kerja yang cukup tinggi, ada kurang lebih 60-an juta pelaku UMKM yang harus dipikirkan secara fokus,” pungkasnya.

Maman yang meneruskan kepemimpinan Teten Masduki berterima kasih dan mengaku lebih mudah melanjutkan fondasi yang sudah dibangun oleh Teten melalui pencapaian-pencapaian programnya.

Baca juga: KemenKopUKM Dorong KUR Agregator untuk Perkuat Ekosistem UMKM

“Tugas saya yang paling mungkin agak berat adalah bagaimana memastikan transisi ini. Namun insyaallah Pak Teten sudah membangun fondasi UMKM yang cukup positif trend-nya. Tinggal nanti kami lanjutkan,” kata Maman.

Serah Terima Jabatan dan Pisah Sambut Menteri UMKM periode 2024-2029 di berlangsung di SMESCO Indonesia pada Senin, 21 Oktober 2024. Maman Abdurrahman resmi menjadi Menteri UMKM, menggantikan Teten Masduki sebagai Menteri Koperasi dan UKM yang sebelumnya telah menjabat selama 5 tahun pada masa pemerintahan Presiden Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau