PASURUAN, KOMPAS.com - Kementerian Koperasi mendorong kolaborasi koperasi dengan industri furnitur untuk meningkatkan nilai ekonomi.
Ia menilai, industri furnitur Indonesia memiliki potensi yang sangat besar di pasar global.
Ferry menekankan, koperasi merupakan pilar utama perekonomian nasional yang berperan signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Untuk itu, Kemenkop terus mendorong sinergi antara koperasi dengan berbagai sektor industri. Termasuk industri furnitur, untuk menciptakan ekosistem ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” ungkap Ferry dalam keterangan resmi, Sabtu (11/1/2025).
Dari data Kementerian Koordinator Perekonomian, nilai ekspor furnitur Indonesia mencapai 2,8 miliar dolar Amerika Serikat (AS) pada tahun 2021 dan meningkat 33 persen dibandingkan tahun 2020.
Baca juga: Cerita Nesya Anggi, Produksi Furnitur dari Limbah Kulit Jagung hingga Berhasil Ekspor
Pada tahun 2022, nilai ekspor stabil di angka 2,9 miliar dolar AS. Produk-produk unggulan yang diminati di pasar internasional meliputi, meja konsol (console table), kursi dan bangku (stool) dari kayu dan rotan, keranjang rotan, dekorasi dinding, furnitur luar ruang dari kayu, aksesori dekoratif, dan peralatan dapur.
Sementara dari data Kementerian Perdagangan, produk-produk ini telah berhasil menarik minat pasar di kawasan Timur Tengah dan Afrika, dengan transaksi mencapai 6,11 juta dolar AS atau sekitar Rp 99,46 miliar dalam pameran internasional INDEX di Dubai.
“Meski begitu, kita masih menghadapi tantangan dalam meningkatkan daya saing produk furnitur Indonesia di pasar global,” ucap Ferry.
Ferry menambahkan dalam mengatasi hal tersebut, maka perlunya upaya bersama untuk meningkatkan kualitas dan inovasi produk.
Ferry dan jajaran Kementerian Koperasi melakukan kunjungan ke lokasi pabrik BMN menjadi wujud apresiasi dan dukungan Pemerintah terhadap upaya BMN dalam mengembangkan industri furnitur dalam negeri.
“Kunjungan ini bertujuan untuk melihat langsung proses produksi dan kualitas produk BMN, serta membahas potensi kerja sama yang saling menguntungkan antara Kemenkop dan BMN,” jelas usai melakukan kunjungan dan diskusi showroom dan pabrik BMN Living di Pasuruan, Jawa Timur.
Baca juga: Manfaatkan Rotan dan Kayu Jadi Produk Furnitur, Rizal Berhasil Ekspor ke Timur Tengah
Di kesempatan yang sama, Deputi Bidang Pengembangan Talenta dan Daya Saing Koperasi Kemenkop Destry Anna Sari menuturkan, pemerintah terus mendorong peningkatan penggunaan produk dalam negeri dalam belanja negara. Salah satu fokusnya adalah sektor perumahan dan pengembangan koperasi.
Inisiatif terbaru ini katanya, berupa kolaborasi antara koperasi dengan pabrik dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan material perumahan.
“Langkah ini menjadi inisiatif awal dengan BMN. Yang diyakini mampu meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), sekaligus memberdayakan koperasi yang ada di sektor tersebut,” jelas Destry.