Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa KKN UGM Lakukan Pendataan UMKM di Temanggung Jateng

Kompas.com - 23/01/2025, 07:57 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

KOMPAS.com - Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui mahasiswa program KKN Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (PPM) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta melakukan pendataan pelaku UMKM guna menggali potensi ekonomi di desa.

Salah satu wilayah yang didata adalah di wilayah Kecamatan Kranggan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

Koordinator Unit Tim KKN-PPM UGM di Kecamatan Kranggan Rafida mengungkapkan melalui pendataan ini diharapkan bisa diidentifikasi pelaku usaha yang ada di desa. Salah desa yang diidentifikasi pelaku UMKM-nya adalah Desa Kemloko. 

Baca juga: Pemkab Kepulauan Seribu Akan Bangun 15 Kios UMKM di Pulau Kelapa

"Karena UMKM di Desa Kemloko ini sangat potensial, akan tetapi dari masyarakat sendiri masih membutuhkan bantuan untuk mengembangkan pemasaran produk. Sekaligus mendapat sorotan dari publik. Oleh karena itu, KKN UGM pada periode ini berfokus pada UMKM," ucap Rafida, dalam keterangannya, Rabu (22/1/2025).

Dari pendataan yang dilakukan, terdapat salah satu pelaku UMKM yang bisnisnya sudah berkembang yakni produsen pangsit dan keripik tahu “Berkah”.

Pemilik usaha, Sumi (47), mengungkapkan bisnis tersebut telah dirintis sejak tahun 2009. Kini, produknya yang berupa keripik pangsit, cistik, dan keripik tahu telah dipasarkan ke berbagai daerah di Indonesia. Diantaranya Temanggung, Klaten, Solo, Kudus, Semarang, dan Yogyakarta.

Usaha Keripik Pangsit

Sumi menyebut berdirinya bisnis ini berawal dari kepepet. Pada 2009, banyak jenis usaha yang sudah ia coba, seperti berjualan pakaian, sembako, dan gorengan. Namun, usaha-usaha tersebut tidak menghasilkan uang.

“Soalnya kan ada anak-anak di rumah, terus saya mikir gimana caranya jualan tapi tetap di rumah,” kata Sumi.

Dia lantas mencoba peruntungan. Produk yang dibuat adalah keripik pangsit dengan racikan resep sendiri.

Seiring berjalannya waktu, kini Sumi dapat memproduksi sebanyak dua kuintal keripik pangsit dalam satu hari.

Pandemi COVID-19 menurunkan penjualan keripik pangsitnya. Sumi pun menggali ide baru dan muncul di benaknya untuk membuat keripik tahu.

Baca juga: Bantu Perajin Keripik di Bogor, Mahasiswa KKN IPB Luncurkan Program Kepota

Keripik tahu tersebut mulai diproduksi sejak 2018. Berbeda dengan produk keripik tahu lainnya, bahan baku berupa tahu dibuat sendiri oleh Sumi dan karyawannya.

Sumi mengolah kedelai menjadi tahu kemudian baru diolah menjadi keripik dengan proses yang cukup panjang.

“Ngolahnya itu dari pagi sampai ke pagi lagi,” tuturnya.

Sumi berusaha membuat keripik tahu yang tidak bertekstur kasar. Ia berulang kali mencoba memproduksi keripik tahu hingga hasilnya sesuai keinginannya.

“Kalau udah jadi itu, saya coba ke tetangga, enak atau enggak, kasar atau enggak,” ucapnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Terkini Lainnya
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Perkuat Koperasi dan UMKM, Mantan Gubernur BI Luncurkan BACenter
Perkuat Koperasi dan UMKM, Mantan Gubernur BI Luncurkan BACenter
Program
Dompet Dhuafa Kenalkan Potensi Ekonomi Kaki Gunung Lawu lewat 'Fun Run'
Dompet Dhuafa Kenalkan Potensi Ekonomi Kaki Gunung Lawu lewat "Fun Run"
Program
Kajari Kota Malang Blusukan ke Pasar Klojen, Dorong UMKM Miliki Legalitas Usaha
Kajari Kota Malang Blusukan ke Pasar Klojen, Dorong UMKM Miliki Legalitas Usaha
Training
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau