Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukung Industri Kreatif di Daerah, Pemerintah Bakal Bentuk Dinas Ekraf

Kompas.com - 23/04/2025, 13:46 WIB
Zintan Prihatini,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Menteri Ekonomi Kreatif (Menekraf), Teuku Riefky Harsya, mengungkapkan bahwa pihaknya bakal membentuk Dinas Ekonomi Kreatif (Ekraf). Hal ini dilakukan, untuk mendukung geliat industri ekonomi kreatif di setiap daerah provinsi, kabupaten, dan kota.

"Dinas domainnya ada di gubernur, tetapi kami bisa mendampingi. Saat ini Kementerian Ekonomi Kreatif ada satgas khusus untuk mendampingi daerah-daerah yang ingin membentuk Dinas Ekonomi Kreatif daerah baik di provinsi maupun kabupaten, kota," ujar Riefky usai menghadiri Creators Labx Emak-Emak Matic yang digelar Tokopedia dan TikTok Shop, di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (23/4/2025).

Dia menjelaskan, saat ini Kemenekraf dan Kementerian Dalam Negeri telah menyusun panduan pembentukan dinas tersebut.

Baca juga: Dukung Ekonomi Kreatif Berkelanjutan, Ekraf Academy Segera Hadir

Sebanyak 10 provinsi dengan 40 kabupten/kota juga kini tengah mendapatkan pendampingan guna menentukan apakah Dinas Ekraf nantinya berdiri sendiri ataupun bnergabung di bawah naungan Dinas Pariwisata maupun dinas terkait lainnya.

"Tetapi, tujuannya adalah dengan adanya Dinas Ekonomi Kreatif baik mandiri maupun bergabung dengan dinas lain adalah daerah juga dapat lebih dekat lagi dalam mendampingi dan mendukung industri kreatif di daerah masing-masing," jelas Riefky.

"Karena tidak mungkin pemerintah pusat bekerja sendiri kolaborasi dengan daerah juga perlu ketika dari strukturnya juga terlihat adanya ekonomi kreatif dalam dinas mereka," imbuh dia.

Berdasarkan data, ia menyatakan jumlah pelaku industri dalam negeri pada 2024 mencapai 26,4 juta orang.

Baca juga: Eks Lahan Bandara Selaparang NTB Akan Jadi Ruang Publik dan Pusat Ekonomi Kreatif

Riefky menyebut, dengan jumlah itu diharapkan pelaku subsektor industri kreatif yang mencakup fashion, kuliner, kriya, film, animasi, video, musik, hingga desain bisa menyumbang produk domestik bruto (PDB) dalam negeri.

"Pertumbuhan lapangan pekerjaan di industri kreatif dalam 11 tahun terakhir meningkat hampir sekitar 90 persen, maka kelipatannya cukup tinggi. Tetapi makin ke sini semakin cepat pertumbuhannya karena mungkin semakin banyaknya generasi muda yang ingin bekerja sesuai passion," tutur Riefky.

Menurut dia, pelatihan untuk para kreator konten terutama yang menjalankan bisnis usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sangat diperlukan.

Baca juga: Jurus Tokopedia Genjot UMKM, Jagokan Produk Lokal hingga Beri Diskon Konsumen

"Untuk pendampingan ini tidak pemerintah pusat sendiri tetapi kami perlu dukungan dari pihak pemerintah daerah, dukungan pihak swasta, berkolaborasi dengan para akademisi," ungkap Riefky.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Tokopedia-TikTok Gaet Ibu-Ibu di Makassar Hasilkan Uang dari Rumah

Tokopedia-TikTok Gaet Ibu-Ibu di Makassar Hasilkan Uang dari Rumah

Program
Dukung Industri Kreatif di Daerah, Pemerintah Bakal Bentuk Dinas Ekraf

Dukung Industri Kreatif di Daerah, Pemerintah Bakal Bentuk Dinas Ekraf

Program
YBDA Dampingi 13.000 UMKM, Fokus ke Manajemen dan Akses Pasar

YBDA Dampingi 13.000 UMKM, Fokus ke Manajemen dan Akses Pasar

Program
Jurus Tokopedia Genjot UMKM, Jagokan Produk Lokal hingga Beri Diskon Konsumen

Jurus Tokopedia Genjot UMKM, Jagokan Produk Lokal hingga Beri Diskon Konsumen

Training
Kisah Kegigihan Buruh Tani asal Malang hingga Punya Toko Sembako

Kisah Kegigihan Buruh Tani asal Malang hingga Punya Toko Sembako

Program
LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

Program
25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

Jagoan Lokal
Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Jagoan Lokal
Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jagoan Lokal
Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Training
Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Jagoan Lokal
Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Jagoan Lokal
UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

Program
Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Program
Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Jagoan Lokal
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau