JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaku UMKM di wilayah Danau Toba berharap perekonomian masyarakat bisa bangkit seiring dengan penetapan kawasan tersebut sebagai destinasi super-prioritas.
Bangkitnya UMKM di kawasan ini diharapkan bisa dilakukan dengan kolaborasi antara pelaku usaha dengan berbagai mitra, seperti halnya pemerintah maupun perusahaan swasta.
Salah satu yang diinisiasi adalah The Onan Of Toba Kaldera. Ini merupakan event yang menghadirkan hasil produksi UMKM dari 8 Kabupaten se-Kawasan Danau Toba yang berlangsung 11-13 Maret 2022.
Baca juga: 72 UMKM Binaan Bank Indonesia "Unjuk Gigi" di Dubai Expo 2020
Ketua Asosiasi UMKM Kawasan Danau Toba, Marandus Sirait menuturkan, event ini harus bisa menjadi sarana bagi UMKM untuk mengembangkan berbagai produk, seiring dengan ditetapkannya Danau Toba sebagai destinasi super-prioritas pariwisata.
“Kami berharap kepada para mitra kerja untuk terus melakukan pendampingan secara berkesinambungan agar pelaku UMKM berjalan dengan lebih cepat lagi,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (16/3/2022).
Dia juga mengajak para pelaku usaha untuk bergabung dalam asosiasi dalam upaya berbagi informasi dan meningkatkan kemampuan diri melalui pelatihan-pelatihan yang difasilitasi mitra kerja, seperti PT TPL.
Sementara itu, salah satu mitra UMKM yang ikut ambil bagian dalam event tersebut adalah PT Toba Pulp Lestari Tbk (PT TPL).
Pada event ini, UMKM binaan perseroan yang hadir dalam event tersebut di antaranya Madu Situak Ni Loba, Keripik Andaliman, Keripik Pisang Toba, Sambal Andaliman, Kopi dan Sabun Cuci Piring.
Produk tersebut merupakan hasil olahan dari Desa Siantar Utara, Kecamatan Parmaksian dan Desa Simare, Kecamatan Borbor, Kabupaten Toba, Desa Sosor Tolong Sihite II dan Lumban Julu Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan, serta Nagori Sihaporas, Kabupaten Simalungun.
Sementara itu salah satu UMKM binaan TPL Jupiter Lumban Raja yang juga petani lebah madu dari Desa Aek Natolu merasakan dampak positif dukungan PT TPL, sehingga ternak Lebah yang dikelola berkembang.
Dia menceritakan, pendampingan yang diberikan telah berjalan selama 8 tahun, dan selama itu pula dia memperoleh pelatihan ternak Lebah hingga bisa menghasilkan produk Madu Situak Ni Loba.
Dia berharap, kedepannya PT TPL tetap memberikan fasilitas dan ilmu agar mereka lebih maju.
Hema Butar-butar didampingi Alexander Sitorus, Community Development Officer PT TPL mengatakan, pandemi COVID-19 memang memberi dampak yang besar dan mempengaruhi ekonomi dan pendapat masyarakat, terutama bagi pelaku bisnis lingkup besar maupun kecil.
Baca juga: Cara Membangun Bisnis agar Menjadi “Ladang Uang”
“Namun PT TPL terus berkomitmen untuk dapat hadir memberikan kontribusi, serta mendukung pemberdayaan masyarakat di bidang ekonomi sosial, khususnya para pelaku UMKM yang menjadi mitra binaan perusahaan, sekaligus mendukung program Aku Cinta Produk Indonesia,” kata Hema.
Dia mengungkapkan bahwa perseroan bangga melihat UMKM, khususnya di kawasan Danau Toba yang mampu berkembang dan mandiri secara ekonomi, sehingga punya kesempatan untuk menaikkan kualitas hidup.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.